26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Menteri BUMN Instruksikan Naik Kelas Ekonomi, Garuda Indonesia Merugi

 Executive Vice President Marketing and Sales Garuda Indonesia, Erik Meijer.
Executive Vice President Marketing and Sales Garuda Indonesia, Erik Meijer.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno berencana menginstruksikan seluruh jajaran direksi untuk beralih menggunakan pesawat kelas ekonomi. Namun Executive Vice President Marketing and Sales Garuda Indonesia, Erik Meijer merasa keberatan.

Pasalnya instruksi tersebut bakal mematikan pesawat kelas bisnis. Apalagi selama ini banyak direksi menggunakan kelas bisnis untuk melakukan kunjungan kerja.

“Dampaknya tentu negatif karena akan mengurangi jumlah penumpang di bisnis kelas. Biasanya yang menggunakan kelas bisnis kalangan orang mampu, biasanya direksi perusahaan maupun BUMN atau swasta, ini merupakan segmen yang besar,” ucap Erik di Jakarta, Kamis (6/11).

Mengenai berapa jumlah kerugian yang bakal ditanggung Garuda, Erik belum bisa memprediksi, yang pasti kata dia instruksi tersebut bakal mengurangi pendapatan perseroan. “Kerugian kalau untuk saat ini belum bisa diprediksi,” serunya.

Untuk saat ini pihaknya masih menunggu instruksi resmi dari kementerian. Ia berharap instruksi itu batal diberlakukan. “Kita belum lihat instruksinya, baru baca di media saja. Kita harapnya sih gitu (batal-red),” tutup suami Maudy Koesnady ini. (chi/jpnn)

 Executive Vice President Marketing and Sales Garuda Indonesia, Erik Meijer.
Executive Vice President Marketing and Sales Garuda Indonesia, Erik Meijer.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno berencana menginstruksikan seluruh jajaran direksi untuk beralih menggunakan pesawat kelas ekonomi. Namun Executive Vice President Marketing and Sales Garuda Indonesia, Erik Meijer merasa keberatan.

Pasalnya instruksi tersebut bakal mematikan pesawat kelas bisnis. Apalagi selama ini banyak direksi menggunakan kelas bisnis untuk melakukan kunjungan kerja.

“Dampaknya tentu negatif karena akan mengurangi jumlah penumpang di bisnis kelas. Biasanya yang menggunakan kelas bisnis kalangan orang mampu, biasanya direksi perusahaan maupun BUMN atau swasta, ini merupakan segmen yang besar,” ucap Erik di Jakarta, Kamis (6/11).

Mengenai berapa jumlah kerugian yang bakal ditanggung Garuda, Erik belum bisa memprediksi, yang pasti kata dia instruksi tersebut bakal mengurangi pendapatan perseroan. “Kerugian kalau untuk saat ini belum bisa diprediksi,” serunya.

Untuk saat ini pihaknya masih menunggu instruksi resmi dari kementerian. Ia berharap instruksi itu batal diberlakukan. “Kita belum lihat instruksinya, baru baca di media saja. Kita harapnya sih gitu (batal-red),” tutup suami Maudy Koesnady ini. (chi/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/