JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Para kandidat ketua umum Partai Golkar dijadwalkan berkumpul di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (12/11) malam bersama-sama Inisiator Gerakan Regenerasi Kepemimpinan untuk mendesak dilakukannya rapat pleno DPP.
“Kami Inisiator Gerakan Regenerasi Kepemimpinan akan bertemu dengan Dewan Pertimbangan dan para calon ketua umum untuk mendesak diadakan rapat pleno DPP,” kata politisi Golkar Agun Gunandjar Sudarsa di Jakarta, Selasa (11/11). Sedianya pertemuan itu bakal dilakukan Selasa malam ini, namun ditunda hingga Rabu (12/11) atau malam ini.
Menurut Agun, pihaknya mendesak dilakukan rapat pleno DPP untuk membahas dan memutuskan waktu dan jadwal munas yang sesuai dengan AD/ART.
Sebab saat ini ada skenario bahwa munas akan dipercepat oleh DPP Partai Golkar di bawah kepengurusan Aburizal Bakrie (Ical), dari rencana sebelumnya awal Januari 2015 menjadi akhir November 2014.
Selain itu akan diterapkan pula persyaratan tambahan bagi kandidat ketua umum, yakni harus memenuhi dukungan 10 DPD tingkat I dan 30 persen DPD tingkat II.
Agun menduga wacana percepatan munas dilakukan untuk membatasi ruang gerak kandidat ketua umum lain dalam menyosialisasikan diri sebagai kandidat ketua umum, dan mengumpulkan dukungan daerah.
Dengan demikian, kata dia, hanya Ical yang bisa memenuhi persyaratan yang diterapkan, dan Ical dapat melenggang mudah melalui jalur aklamasi dalam Munas IX Golkar.
Saat ini terdapat sedikitnya tujuh bakal calon ketua umum Partai Golkar antara lain, Agung Laksono, Hajriyanto Thohari, Agus Gumiwang, Priyo Budi Santoso, Zainuddin Amali, MS Hidayat, dan Airlangga Hartanto. Ical sendiri diprediksi bakal kembali maju mencalonkan diri sebagai ketua umum Golkar periode selanjutnya.
Sinyalemen ini kian menguat setelah awal pekan ini beberapa DPD I mulai memunculkan nama Ical untuk memimpin partai ini untuk kedua kalinya. Hal itu diakui oleh politisi Partai Golkar Mahyudin.
Wakil Ketua MPR ini mengatakan, wacana oleh sejumlah daerah untuk mengajukan ARB sebagai ketua umum lagi, mulai mencuat. “Kabarnya (Ical) didukung daerah untuk maju kembali,” kata Mahyudin.
Merespons dinamika politik di tubuh partainya, Ketua DPP Partai Golkar Yorrys Raweyai melihat adanya upaya beberapa pihak untuk membangun kekuatan untuk kepentingan korporasi tertentu di internal partai beringin.
Menurut Yorrys, upaya ini harus dilawan oleh seluruh kader Golkar. Agar partai dapat diselamatkan dan dikembalikan kepada fungsi dan tujuan awal Golkar didirikan.
“Ini harus kita tentang. Kita tidak setuju dengan cara seperti ini. Yang dibangun sekarang adalah kartel kekuatan bukan untuk membesarkan Golkar, tapi untuk melindungi emporium bisnisnya. Ini bahaya,” kata Yorrys kepada wartawan, Selasa (11/11).
Yorrys mengaku sangat menyayangkan adanya upaya memudahkan Ical untuk mempertahankan jabatannya. Apalagi upaya itu dilakukan dengan cara yang tidak demokratis, yaitu dengan intimidasi, ancaman serta pemecatan sejumlah kader terbaik.
Yorrys menganggap upaya itu sudah menyalahi paradigma Golkar sebagai partai modern.
Mantan anggota banggar DPR itu pun menuntut Golkar untuk menjunjung tinggi demokrasi dan toleran terhadap perbedaan. “Tidak melakukan pemecatan-pemecatan, tidak lagi melakukan intimidasi,” ucapnya.
Sekjen Partai Golkar Idrus Marham membantah adanya intimidasi terhadap para pengurus daerah dan cabang tentang waktu Munas IX Golkar.
Pada Senin (17/11) pekan depan, kata dia, Golkar akan menyelenggarakan rapat pimpinan nasional (Rapimnas). Salah satu agenda rapimnas tersebut untuk membahas waktu pelaksanaan munas.
“Apapun keinginan mereka dan itu dilakukan musyawarah mufakat atau suara terbanyak di antara mereka, tentu DPP tidak boleh menghindar dari kesepakatan-kesepakatan yang memiliki suara itu,” ungkap Idrus di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (11/11).
Dia mengklaim DPP akan menghargai keputusan yang dibuat rapimnas nanti untuk menyelenggarakan munas.
“Kita harus betul-betul menghargai hak-hak masing-masing dan tidak ada intimidasi, tidak ada rekayasa yang kita lakukan, tapi kita serahkan sepenuhnya,” ujarnya. (bbs/val)
Bursa Kandidat
- Aburizal Bakrie
- Agung Laksono
- Hajriyanto Thohari
- Agus Gumiwang
- Priyo Budi Santoso
- Zainuddin Amali
- MS Hidayat
- Airlangga Hartanto