26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Philae Siap Mendarat di Komet

Misi angkasa luar milik Badan Antariksa Eropa (ESA) itu mengusung Philae, sebuah robot laboratorium, menuju ke Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko.
Misi angkasa luar milik Badan Antariksa Eropa (ESA) itu mengusung Philae, sebuah robot laboratorium, menuju ke Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko.

DARMSTADT, SUMUTPOS.CO – Setelah melewati empat kali pengecekan, Rosetta akhirnya melesat ke angkasa luar kemarin (12/11). Misi angkasa luar milik Badan Antariksa Eropa (ESA) itu mengusung Philae, sebuah robot laboratorium, menuju ke Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko. Jika berhasil, peluncuran tersebut akan menjadi pendaratan komet pertama di jagat raya.

‘Lampu hijau terakhir telah menyala,’ ucap jubir ESA dari pusat kendali di Kota Darmstadt, Jerman. Philae lantas meninggalkan induknya, Rosetta, pukul 08.35 waktu setempat. Setelah berjarak sekitar 1 miliar kilometer dari bumi, Philae akan melesat ke arah matahari menuju komet yang menjadi sasaran. Sekitar tujuh jam kemudian, robot tersebut akan melakukan percobaan ilmiahnya di permukaan komet.

Rosetta yang tercipta sekitar 1980 itu mengemban misi rahasia tentang asal usul tata surya dan kehidupan di bumi. Tetapi, misi rahasia tersebut baru bisa berjalan sekitar 1993 setelah menerima suntikan dana 1,3 miliar euro (sekitar Rp 19,77 triliun). Misi pendaratan di komet itu kali pertama diperkenalkan pada 2004 dan baru bisa terlaksana sekarang.

Agustus lalu Rosetta bisa mendekati targetnya setelah mengitari orbit selama sekitar satu dekade. Meski demikian, Philae sukses memotret kehidupan di luar bumi. Termasuk mendeskripsikan keindahan alam di luar bumi. ‘Ada banyak observasi yang Rosetta lakukan sejak docking di Komet 67P,’ jelas ESA.

Lantaran tidak memiliki jet pendorong, Rosetta hanya bisa melesatkan Philae jika kecepatannya selaras dengan gaya tolak. Karena itu, Rosetta harus menunggu momentum yang tepat. ‘Semua orang gugup. Semua orang tegang. Tetapi, risikonya sebanding dengan hasil yang akan Anda terima. Anda tidak akan mendapatkan apa-apa tanpa berani mengambil risiko,’ jelas Mark McCaughrean, penasihat sains senior ESA. (AP/AFP/hep/c15/ami)

Misi angkasa luar milik Badan Antariksa Eropa (ESA) itu mengusung Philae, sebuah robot laboratorium, menuju ke Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko.
Misi angkasa luar milik Badan Antariksa Eropa (ESA) itu mengusung Philae, sebuah robot laboratorium, menuju ke Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko.

DARMSTADT, SUMUTPOS.CO – Setelah melewati empat kali pengecekan, Rosetta akhirnya melesat ke angkasa luar kemarin (12/11). Misi angkasa luar milik Badan Antariksa Eropa (ESA) itu mengusung Philae, sebuah robot laboratorium, menuju ke Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko. Jika berhasil, peluncuran tersebut akan menjadi pendaratan komet pertama di jagat raya.

‘Lampu hijau terakhir telah menyala,’ ucap jubir ESA dari pusat kendali di Kota Darmstadt, Jerman. Philae lantas meninggalkan induknya, Rosetta, pukul 08.35 waktu setempat. Setelah berjarak sekitar 1 miliar kilometer dari bumi, Philae akan melesat ke arah matahari menuju komet yang menjadi sasaran. Sekitar tujuh jam kemudian, robot tersebut akan melakukan percobaan ilmiahnya di permukaan komet.

Rosetta yang tercipta sekitar 1980 itu mengemban misi rahasia tentang asal usul tata surya dan kehidupan di bumi. Tetapi, misi rahasia tersebut baru bisa berjalan sekitar 1993 setelah menerima suntikan dana 1,3 miliar euro (sekitar Rp 19,77 triliun). Misi pendaratan di komet itu kali pertama diperkenalkan pada 2004 dan baru bisa terlaksana sekarang.

Agustus lalu Rosetta bisa mendekati targetnya setelah mengitari orbit selama sekitar satu dekade. Meski demikian, Philae sukses memotret kehidupan di luar bumi. Termasuk mendeskripsikan keindahan alam di luar bumi. ‘Ada banyak observasi yang Rosetta lakukan sejak docking di Komet 67P,’ jelas ESA.

Lantaran tidak memiliki jet pendorong, Rosetta hanya bisa melesatkan Philae jika kecepatannya selaras dengan gaya tolak. Karena itu, Rosetta harus menunggu momentum yang tepat. ‘Semua orang gugup. Semua orang tegang. Tetapi, risikonya sebanding dengan hasil yang akan Anda terima. Anda tidak akan mendapatkan apa-apa tanpa berani mengambil risiko,’ jelas Mark McCaughrean, penasihat sains senior ESA. (AP/AFP/hep/c15/ami)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/