BATAM, SUMUTPOS.CO – Kepolisian Mapolresta Barelang berduka. Aiptu Yudika Manao, anggota penyidik Unit II Satreskrim Mapolresta Barelang, ditemukan tewas dengan peluru bersarang di keningnya, Kamis (13/11) pagi sekitar pukul 09.00 WIB.
Pria 44 tahun ini tewas dalam mobil Ford Ranger BP 9228 FX miliknya yang parkir di seberang jalan depan rumahnya di Kampung Belian RT01/RW02, Batamkota.
Kuat dugaan ayah tiga anak itu bunuh diri dengan cara menembak keningnya sendiri. Yudika yang ditemukan tewas dalam posisi duduk di belakang stir mobilnya. Ditemukan sebuah pistol jenis revolver yang diduga miliknya dari kesatuaan Polri di bawah kakinya dekat pedal kendali mobil.
Informasi yang diterima di lokasi kejadian, jenazah korban yang mengenakan baju kaos garis-garis itu pertama kali ditemukan oleh Susilawati istrinya sendiri. Susilawati yang mendengar suara letusan senjata dari mobil suaminya berlari menuju mobil. Ibu tiga anak itu tersentak kaget dan tak percaya, suaminya didapati sudah terduduk lemas di jok depan mobil. “Kenapa suami saya ini,” tariak histeris Susilawati.
Warga termasuk Antonius Manao, paman Yudika langsung berhamburan ke lokasi mobil. Yudika ditemukan sudah tak bernyawa. Susilawati dan warga menangis histeris. Susilawati sempat terjatuh lemas dan pingsan.
Antonius, paman korban menuturkan sebelum ditemukan tewas akibat tertembak, Yudika yang baru saja lepas dinas pagi kemarin, masih sempat sibuk bersamanya melayani warga yang datang mengisi air galon. Yudika sendiri di lokasi kediamannya itu memiliki usaha isi ulang air galon. “Masih sempat dia layani orang isi air tadi,” kata Antonius.
Namun beberapa menit sebelum kejadian, Yudika sempat masuk ke dalam kamar bersama Susilawati. “Setelah itu dia keluar buru-buru ke mobilnya, saya nggak tahu apa yang terjadi,” ujar Antonius.
Belum berapa lama Yudika di dalam mobil, terdengar suara letusan senjata. “Setelah itu baru sadar kami kalau dia begini (tewas dengan kondisi peluru bersarang di kening),” ujar Antonius.
Beberapa tetangga korban kepada wartawan juga menuturkan hal yang sama. Sebelum ditemukan tertembak, Yudika memang terlihat beraktifitas sebagai mana mestinya di rumah. “Mereka punya galon air minum, bapak itu masih sempat layani orang isi air tadi,” kata Gloria tetangga korban.
Namun sekitar pukul 09.00 WIB, entah apa yang terjadi tiba-tiba ayah tiga anak itu keluar dari dalam rumah dan masuk ke dalam mobilnya yang parkir di seberang jalan depan rumah.”Ya tak berapa lama terdengar suara letusan senjata,” ujar Gloria tetangga korban.
Warga mengaku tak mengetahui secara pasti saat letusan pistol terdengar. Warga baru menyadari ada korban tertembak saat mendengar istri korban menangis sambil teriak.”Istrinya tariak baru kami tahu,” ujar Gloria lagi.