PEKANBARU, SUMUTPOS.CO – Foto perampok kakap yang menembak anggota Polsek Senapelan Pekanbaru hingga tewas disebar polisi. Pelakunya dikenal dengan nama Edi Palembang, namun aslinya warga Sumatera Barat.
Edi Palembang ini gelar nama yang sudah tersohor di kalangan perampok. Dia bagian dari jaringan perampok bersenjata lintas provinsi di Sumatera.
Edi Palembang memiliki nama asli Arkardinata alias Rika alias Dina. Usianya 38 tahun dan berstatus residivis yang lari dari LP di Jambi.
Pria ini adalah pembunuh Brigadir Harianto Bahari, anggota Polsek Senapelan, Pekanbaru. Anggota buser itu tewas ditembak Edi Palembang saat dilakukan penyergapan Minggu (9/11). Edi lolos dari sergapan setelah menembak anggota Polsek Senapelan.
Foto ini ditebar di sejumlah pusat keramaian di Pekanbaru. Seperti di mal, terminal, dan busway.
“Kalau masyarakat mengetahui atau melihat keberadaan terangka, kita harap segera melapor ke kantor polisi terdekat. Atau bisa menghubungi nomor handphone 0812 6678 1111,” kata Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo, kepada wartawan, Kamis (13/11).
Menurut sumber kepolisian, Edi Palembang bukan berasal dari Sumatera Selatan, melainkan Solok, Sumatera Barat. Nama Edi Palembang konon sangat tersohor di kampung halamannya. Dia tak ubahnya seperti Robin Hood. Edi konon dikenal suka membantu orang susah, menyumbang biaya bangunan sekolah.
Hanya saja, jika Robin Hood harta yang dibagikan merupakan rampasan dari pemerintahan yang zalim, Edi Palembang harta hasil rampokan dari masyarakat di luar kampungnya. Namun orang kampung halamannya tidak mengetahui apa sebenarnya pekerjaan Edi Palembang selama ini.
Malah konon, Edi disebut-sebut memiliki ilmu hitam. Beberapa kali Edi bisa lolos dari sergapan polisi di Sumbar, dan Riau. Terakhir Edi bisa keluar dengan mudahnya dari LP di Jambi.
Sekadar mengingatkan, Aipda Arianto Bahari anggota Polsek Senapelan Pekanbaru tewas dalam kontak senjata dengan perampok, Minggu (9/11) sore. Korban saat itu tengah bertugas untuk menyergap kawasan perampok bersenjata. Dalam penyergapan terjadi kontak senjata di Jl Kulim, Kecamatan Senapelan.
Korban tertembak di bagian dada sebelah kirinya. Saat tertembak korban masih sempat berlari dan meminta tolong warga. Riawat hidup A Bahari, lahir di Rengat, Ibukota Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Riau pada 3 Juli 1979. Aipda Bahari masuk anggota Polri pada Secaba tahun 2000. Almarhum meninggalkan satu istri dengan dua orang anak. (net/bbs)