26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ini Bahaya Memakai Kondom Terburu-buru

Foto: Istimewa Terburu-buru memakai kondom justru dapat menyebabkan masalah yang meningkatkan risiko infeksi menular seksual.
Foto: Istimewa
Terburu-buru memakai kondom justru dapat menyebabkan masalah yang meningkatkan risiko infeksi menular seksual.

SUMUTPOS.co – Untuk pasangan yang ingin menunda kehamilan atau tengah mengidap penyakit seksual, kondom seolah menjadi penyelamat dalam hubungan intim. Namun hati-hati, jika Anda bergegas untuk memakai kondom malah justru dapat menyebabkan masalah yang meningkatkan risiko infeksi menular seksual.

Peneliti menemukan bahwa jika anda menggunakan kondom terlalu terburu-buru maka kondom tersebut justru akan rusak, bocor dan slip.

“Pesannya adalah ambil waktu waktu Anda. Jika Anda akan menggunakan kondom, maka gunakanlah dengan cara yang benar sehingga Anda tentunya akan terhindar dari masalah nantinya,” kata peneliti Dr. Lydia Shrier, seperti dilansir laman Fox News, Kamis (20/11).

“Penelitian sebelumnya mengenai masalah kondom hanya dibatasi pada pria dan pengalaman seksual terakhir mereka,” kata Shrier lebih lanjut.

Data penelitian yang digunakan mulai dari tahun 2007 sampai 2011 dari 512 pria dan wanita yang mencari pengobatan di lima klinik kesehatan AS dengan reputasi untuk mendiagnosis dan mengobati infeksi menular seksual.

Para peserta, yang usianya berkisar dari 15 tahun sampai 65 tahun, mencatat kegiatan seksual mereka kedalam buku harian online hingga 180 hari. Secara total, data peneliti menemukan 8.856 kasus seks vaginal antara laki-laki dan perempuan yang termasuk kondom.

Sekitar 7 persen dari para peserta melaporkan sedang terburu-buru saat mengenakan kondom. Lima persen dari peserta melaporkan akibat terlalu terburu-buru maka kondom yang mereka gunakan kondom pecah, melepas dan bocor dibandingkan dengan sekitar 2 sampai 3 persen dari saat-saat ketika mereka tidak terburu-buru.

Selain itu, 22 persen dari orang-orang yang bergegas sambil mengenakan kondom dilaporkan tidak menggunakan kondom selama berhubungan seks, dibandingkan dengan sekitar 14 persen dari orang-orang yang tidak terburu-buru.

“Saya berpikir bahwa studi ini menunjukkan bahwa sedang terburu-buru saat menggunakan kondom justru dapat menghasilkan berbagai macam masalah pada kondom itu sendiri,” kata Shrier.

The U.S. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan bahwa penggunaan konsisten dan benar dari kondom mengurangi risiko infeksi seperti Chlamydia dan gonorrhea yang ditularkan oleh cairan seksual. Hal ini juga mengurangi risiko kondisi maag, seperti herpes.

Penggunaan konsisten dan benar juga efektif dalam mengurangi risiko tertular HIV, virus yang menyebabkan AIDS, menurut CDC. Hal ini juga dapat mengurangi risiko human papillomavirus (HPV), yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan kanker serviks.

“Kondom bekerja dengan sangat baik untuk mencegah infeksi menular seksual bila digunakan dengan benar dan konsisten,” kata Shrier.

Dia mengatakan orang harus diajarkan untuk mengambil waktu dan fokus saat memakai kondom untuk mencegah jenis kesalahan yang mereka temukan dalam penelitian ini.

“Sampai kita mengatasi semua orang rintangan, kondom tidak bisa benar-benar bekerja untuk mencegah penyakit,” pungkas Shrier.(fny/jpnn)

Foto: Istimewa Terburu-buru memakai kondom justru dapat menyebabkan masalah yang meningkatkan risiko infeksi menular seksual.
Foto: Istimewa
Terburu-buru memakai kondom justru dapat menyebabkan masalah yang meningkatkan risiko infeksi menular seksual.

SUMUTPOS.co – Untuk pasangan yang ingin menunda kehamilan atau tengah mengidap penyakit seksual, kondom seolah menjadi penyelamat dalam hubungan intim. Namun hati-hati, jika Anda bergegas untuk memakai kondom malah justru dapat menyebabkan masalah yang meningkatkan risiko infeksi menular seksual.

Peneliti menemukan bahwa jika anda menggunakan kondom terlalu terburu-buru maka kondom tersebut justru akan rusak, bocor dan slip.

“Pesannya adalah ambil waktu waktu Anda. Jika Anda akan menggunakan kondom, maka gunakanlah dengan cara yang benar sehingga Anda tentunya akan terhindar dari masalah nantinya,” kata peneliti Dr. Lydia Shrier, seperti dilansir laman Fox News, Kamis (20/11).

“Penelitian sebelumnya mengenai masalah kondom hanya dibatasi pada pria dan pengalaman seksual terakhir mereka,” kata Shrier lebih lanjut.

Data penelitian yang digunakan mulai dari tahun 2007 sampai 2011 dari 512 pria dan wanita yang mencari pengobatan di lima klinik kesehatan AS dengan reputasi untuk mendiagnosis dan mengobati infeksi menular seksual.

Para peserta, yang usianya berkisar dari 15 tahun sampai 65 tahun, mencatat kegiatan seksual mereka kedalam buku harian online hingga 180 hari. Secara total, data peneliti menemukan 8.856 kasus seks vaginal antara laki-laki dan perempuan yang termasuk kondom.

Sekitar 7 persen dari para peserta melaporkan sedang terburu-buru saat mengenakan kondom. Lima persen dari peserta melaporkan akibat terlalu terburu-buru maka kondom yang mereka gunakan kondom pecah, melepas dan bocor dibandingkan dengan sekitar 2 sampai 3 persen dari saat-saat ketika mereka tidak terburu-buru.

Selain itu, 22 persen dari orang-orang yang bergegas sambil mengenakan kondom dilaporkan tidak menggunakan kondom selama berhubungan seks, dibandingkan dengan sekitar 14 persen dari orang-orang yang tidak terburu-buru.

“Saya berpikir bahwa studi ini menunjukkan bahwa sedang terburu-buru saat menggunakan kondom justru dapat menghasilkan berbagai macam masalah pada kondom itu sendiri,” kata Shrier.

The U.S. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan bahwa penggunaan konsisten dan benar dari kondom mengurangi risiko infeksi seperti Chlamydia dan gonorrhea yang ditularkan oleh cairan seksual. Hal ini juga mengurangi risiko kondisi maag, seperti herpes.

Penggunaan konsisten dan benar juga efektif dalam mengurangi risiko tertular HIV, virus yang menyebabkan AIDS, menurut CDC. Hal ini juga dapat mengurangi risiko human papillomavirus (HPV), yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan kanker serviks.

“Kondom bekerja dengan sangat baik untuk mencegah infeksi menular seksual bila digunakan dengan benar dan konsisten,” kata Shrier.

Dia mengatakan orang harus diajarkan untuk mengambil waktu dan fokus saat memakai kondom untuk mencegah jenis kesalahan yang mereka temukan dalam penelitian ini.

“Sampai kita mengatasi semua orang rintangan, kondom tidak bisa benar-benar bekerja untuk mencegah penyakit,” pungkas Shrier.(fny/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/