PALUTA, SUMUTPOS.CO – Dua remaja putri Siti Hartina Siregar (13) dan Warda (14), warga Desa Bargot Topong Jae, Kecamatan Halongonan, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), hanyut terseret arus sungai Aek Halongonan, Sabtu (22/11) sore. Warda ditemukan tewas, sedangkan Siti Hartina Siregar hingga saat ini masih belum ditemukan.
Kepala Desa Bargot Topong Jae, Agus Salim Siregar, kedua warganya hanyut di Sungai Halongonan saat mandi.
“Satu orang sudah ditemukan dalam keadaan meninggal sekitar pukul 17.30 Wib dan telah dikebumikan. Sementara satu orang lagi belum ditemukan dan masih terus dilakukan proses pencarian,” ujarnya, kemarin.
Teman korban, Efrima Ayu Siregar (13) didampingi dua temannya Yeni Evaulia Harahap (13) dan Nia Rahmadani Rambe (13), yang ikut mandi di sungai menceritakan, kejadian bermula saat mereka berlima asyik mandi di Sungai Aek Halongonan.
Tiba-tiba, Warda yang masih kurang pandai berenang terseret derasnya arus sungai. Melihat temannya hanyut, Siti Hartina Siregar berusaha menolong. Namun, karena arus sungai begitu deras, Siti ikut terseret dan tenggelam.
Panik, ketiga temannya berteriak minta tolong. Dan, Nia Rahmadani Rambe berlari ke arah perkampungan dan meminta tolong sembari memberitahukan dua temannya hanyut di sungai. Warga yang saat itu sedang asyik berbincang di warung kopi, berlarian ke arah sungai hendak melakukan pertolongan.
Namun, sesampainya di sungai yang berjarak sekitar 700 meter dari pemukiman warga, kedua korban sudah tenggelam dan tidak terlihat lagi. Selanjutnya, dilakukan proses pencarian. Setelah dua jam, warga menemukan Warda dalam keadaan meninggal sekitar 700 meter dari lokasi kejadian.
“Awalnya kami berlima sedang asyik mandi di sungai, tiba-tiba teman kami yang bernama Warda terseret arus sungai. Lantas si Siti berniat hendak menolong, tapi karena derasnya arus sungai, dia malah ikut terseret. Kami pun panik dan berteriak minta tolong,” jelas Ayu.
Dengan linangan air mata, ia berharap agar jenazah temannya Siti Hartina Siregar segera ditemukan.
Hingga kemarin, warga Desa Bargot Topong Jae, Kecamatan Halongonan, Kabupaten Paluta dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Paluta dan Babinsa masih terus melakukan pencarian di sepanjang aliran sungai Aek Halongonan.
“Sebelum jenazahnya kita temukan, pencarian ini tidak akan dihentikan,” ujar Kepala Desa Bargot Topong Jae Agus Salim Siregar.
Katanya, ia selaku kepala desa bersama ribuan warga desa serta dibantu warga desa tetangga lainnya, aktif melakukan pencarian sejak, Sabtu (22/11) lalu.
Karena rasa kemanusiaan, seluruh masyarakat tidak akan menghentikan pencarian ini sebelum jenazah korban lainnya ditemukan, apalagi katanya, kejadian ini baru pertama kali terjadi di desa mereka.
Kabid Penanggulan Bencana, Muklan Harahap. Ia bersama anggota dan serta seluruh warga masih terus melakukan pencarian di berbagai titik yang ada di sepanjang aliran sungai.
Meski sudah satu hari melakukan pencarian dengan menyisir sungai Aek Halongonan, namun petugas belum berhasil menemukan jasad korban sejak Sabtu (22/11) sore lalu.
Pantauan Metro Tabagsel, Minggu (23/11) sejak pukul 10.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB, seluruh masyarakat dibantu oleh BPBD Paluta dan Babinsa hingga berita ini diturunkan masih terus melakukan pencarian di sepanjang aliran sungai Aek Halongonan. (mag-02/smg)