26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Mona Lisa adalah Budak Perempuan dari China?

Mona Lisa yang terkenal dengan senyum misteriusnya.
Mona Lisa yang terkenal dengan senyum misteriusnya.

SUMUTPOS.CO – Sosok Mona Lisa adalah misteri yang tak kunjung terpecahkan. Ada yang menduga, ia adalah lukisan seorang pria, androgini — maskulin juga feminin — atau sosok penciptanya sendiri, Leonardo da Vinci.

Para arkeolog bahkan sampai membongkar sebuah makam yang konon menyimpan jasad Lisa Gherardini Del Giocondo, istri seorang saudagar sutra kaya raya asal Italia yang diyakini sebagai model lukisan terkenal itu.

Kini teori baru muncul. Mona Lisa bisa jadi adalah lukisan ibu Leonardo da Vinci. Yang diduga seorang budak perempuan asal China.

Angelo Paratico, sejarawan sekaligus novelis Italia pencetus teori itu, menghabiskan waktu 20 tahun tinggal dan bekerja di Hong Kong. Dan, sudah lebih dari 50 tahun, ia meneliti kaitan antara tanah airnya dengan Tiongkok.

Dalam buku terbarunya, ‘Leonardo Da Vinci: A Chinese scholar lost in Renaissance Italy’, ia menuliskan semua temuannya itu.

Buku yang akan dipublikasikan tahun depan itu, klaim Paratico, menguak bukti keterkaitan da Vinci dengan Timur Jauh.

“Saya yakin sampai ke titik di mana ibu Leonardo dari Oriental, namun untuk menyebutnya orang China oriental, kita membutuhkan metode deduktif,” kata dia kepada South China Morning Post, seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (1/1/2014).

“Ayah Leonardo punya seorang klien yang kaya raya, yang diketahui memiliki budak bernama Caterina. Setelah 1452, tahun kelahiran sang maestro, perempuan itu menghilang dari dokumen keluarga. Ia tak lagi bekerja pada majikannya.”

Ayah da Vinci, Ser Piero Da Vinci, diketahui berprofesi sebagai notaris hukum. Sejumlah laporan dan sepengetahuan penduduk kala itu, ibunya bernama Caterina.

Temuan baru Paratico mengklaim, ibu da Vinci adalah budak tersebut. Untuk mendukung teori yang ia paparkan, Paratico mengatakan, “Selama masa Renaissance, negara-negara seperti Italia dan Spanyol penuh dengan budak-budak dari oriental.”

Ia juga mengklaim ada sejumlah aspek dalam kehidupan maupun karya sang maestro yang mengarah pada keterkaitannya dengan Tanah Tiongkok.

“Misalnya, fakta bahwa ia menulis dengan tangan kirinya, dari kiri ke kanan… ia juga seorang vegetarian yang tak biasa pada zamannya. Mona Lisa mungkin adalah potret ibunya, seperti yang dikatakan Sigmun Freud pada 1910. Dan di bagian belakang Mona Lisa, ada pemandangan China. Bahkan wajah modelnya mirip perempuan Tiongkok.”

Paratico mengatakan, satu-satunya cara untuk menguak misteri tersebut adalah dengan membongkar makam sejumlah kerabat da Vinci di Florence dan mengekstraksi DNA-nya.

Sebelumnya, Paratico menulis sejumlah novel, termasuk ‘Ben’, yang mengisahkan pemuda Jamaika yang dikirim dalam misi untuk membunuh Benito Mussolini — dan mengungkap surat-surat bernada kompromistis antara sang diktator dengan Perdana Menteri Inggris kala itu Winston Churchill. Ia juga pernah menulis buku tentang Kaisar Nero.

Sebelumnya, seorang sejarawan seni Amerika Serikat William Varvel berpendapat, model Mona Lisa adalah aktivis Abad ke-16 yang mendukung pemberian peran yang lebih besar pada perempuan di Gereja Katolik. Namun siapa identitasnya belum terungkap.

Dalam buku terbarunya yang berjudul, ‘The Lady Speaks: Uncovering the Secrets of the Mona Lisa’, William Varvel menulis, “La Gioconda bisa jadi adalah pernyataan tegas bagi hak-hak perempuan,” demikian dikutip dari Daily Mail. (net)

Mona Lisa yang terkenal dengan senyum misteriusnya.
Mona Lisa yang terkenal dengan senyum misteriusnya.

SUMUTPOS.CO – Sosok Mona Lisa adalah misteri yang tak kunjung terpecahkan. Ada yang menduga, ia adalah lukisan seorang pria, androgini — maskulin juga feminin — atau sosok penciptanya sendiri, Leonardo da Vinci.

Para arkeolog bahkan sampai membongkar sebuah makam yang konon menyimpan jasad Lisa Gherardini Del Giocondo, istri seorang saudagar sutra kaya raya asal Italia yang diyakini sebagai model lukisan terkenal itu.

Kini teori baru muncul. Mona Lisa bisa jadi adalah lukisan ibu Leonardo da Vinci. Yang diduga seorang budak perempuan asal China.

Angelo Paratico, sejarawan sekaligus novelis Italia pencetus teori itu, menghabiskan waktu 20 tahun tinggal dan bekerja di Hong Kong. Dan, sudah lebih dari 50 tahun, ia meneliti kaitan antara tanah airnya dengan Tiongkok.

Dalam buku terbarunya, ‘Leonardo Da Vinci: A Chinese scholar lost in Renaissance Italy’, ia menuliskan semua temuannya itu.

Buku yang akan dipublikasikan tahun depan itu, klaim Paratico, menguak bukti keterkaitan da Vinci dengan Timur Jauh.

“Saya yakin sampai ke titik di mana ibu Leonardo dari Oriental, namun untuk menyebutnya orang China oriental, kita membutuhkan metode deduktif,” kata dia kepada South China Morning Post, seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (1/1/2014).

“Ayah Leonardo punya seorang klien yang kaya raya, yang diketahui memiliki budak bernama Caterina. Setelah 1452, tahun kelahiran sang maestro, perempuan itu menghilang dari dokumen keluarga. Ia tak lagi bekerja pada majikannya.”

Ayah da Vinci, Ser Piero Da Vinci, diketahui berprofesi sebagai notaris hukum. Sejumlah laporan dan sepengetahuan penduduk kala itu, ibunya bernama Caterina.

Temuan baru Paratico mengklaim, ibu da Vinci adalah budak tersebut. Untuk mendukung teori yang ia paparkan, Paratico mengatakan, “Selama masa Renaissance, negara-negara seperti Italia dan Spanyol penuh dengan budak-budak dari oriental.”

Ia juga mengklaim ada sejumlah aspek dalam kehidupan maupun karya sang maestro yang mengarah pada keterkaitannya dengan Tanah Tiongkok.

“Misalnya, fakta bahwa ia menulis dengan tangan kirinya, dari kiri ke kanan… ia juga seorang vegetarian yang tak biasa pada zamannya. Mona Lisa mungkin adalah potret ibunya, seperti yang dikatakan Sigmun Freud pada 1910. Dan di bagian belakang Mona Lisa, ada pemandangan China. Bahkan wajah modelnya mirip perempuan Tiongkok.”

Paratico mengatakan, satu-satunya cara untuk menguak misteri tersebut adalah dengan membongkar makam sejumlah kerabat da Vinci di Florence dan mengekstraksi DNA-nya.

Sebelumnya, Paratico menulis sejumlah novel, termasuk ‘Ben’, yang mengisahkan pemuda Jamaika yang dikirim dalam misi untuk membunuh Benito Mussolini — dan mengungkap surat-surat bernada kompromistis antara sang diktator dengan Perdana Menteri Inggris kala itu Winston Churchill. Ia juga pernah menulis buku tentang Kaisar Nero.

Sebelumnya, seorang sejarawan seni Amerika Serikat William Varvel berpendapat, model Mona Lisa adalah aktivis Abad ke-16 yang mendukung pemberian peran yang lebih besar pada perempuan di Gereja Katolik. Namun siapa identitasnya belum terungkap.

Dalam buku terbarunya yang berjudul, ‘The Lady Speaks: Uncovering the Secrets of the Mona Lisa’, William Varvel menulis, “La Gioconda bisa jadi adalah pernyataan tegas bagi hak-hak perempuan,” demikian dikutip dari Daily Mail. (net)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/