31.7 C
Medan
Wednesday, May 1, 2024

Facebook & Google Gandeng Media Perangi Hoax di Prancis

Foto: REUTERS
Facebook sudah menyediakan alat bagi para pengguna di AS untuk melaporkan berita-berita bohong atau hoax.

SUMUTPOS.CO – Facebook dan Google menggandeng media di Prancis untuk menangkal peredaran berita palsu atau hoax yang diperkirakan akan makin marak menjelang pemilihan presiden di negara tersebut.

Tak kurang dari 17 media terlibat dalam proyek yang diberi nama CrossCheck tersebut, dengan fokus berita-berita yang terkait pemilihan presiden yang akan dilangsungkan pada April dan Mei.

Media yang ikut serta di proyek CrossCheck di antaranya adalah harian Le Monde, kantor berita Agence France-Presse (AFP), dan situs berita online BuzzFeeed News.

Le Monde menjelaskan proyek CrossCheck masih dalam taraf ‘eksperimental’. Pekan lalu, harian ini memperkenalkan peranti baru, Decodex, yang bisa dimanfaatkan oleh pembaca menentukan benar tidaknya berita online.

Tujuan utama kerja sama ini adalah mendidik publik tentang hoax dan mencegah hoax beredar luas di masyarakat.

Diharapkan para pemilih nantinya bisa menentukan mana berita dan sumber berita yang bisa dipercaya. Secara praktis, publik bisa memberikan label bahwa satu berita masuk kategori nyata, satire, atau palsu.

“Di dunia digital, tak mudah melacak sumber informasi… (karena itu) kami menyediakan mekanisme untuk mengecek sumber-sumber berita,” kata Le Monde di situs mereka.

Foto: REUTERS
Facebook sudah menyediakan alat bagi para pengguna di AS untuk melaporkan berita-berita bohong atau hoax.

SUMUTPOS.CO – Facebook dan Google menggandeng media di Prancis untuk menangkal peredaran berita palsu atau hoax yang diperkirakan akan makin marak menjelang pemilihan presiden di negara tersebut.

Tak kurang dari 17 media terlibat dalam proyek yang diberi nama CrossCheck tersebut, dengan fokus berita-berita yang terkait pemilihan presiden yang akan dilangsungkan pada April dan Mei.

Media yang ikut serta di proyek CrossCheck di antaranya adalah harian Le Monde, kantor berita Agence France-Presse (AFP), dan situs berita online BuzzFeeed News.

Le Monde menjelaskan proyek CrossCheck masih dalam taraf ‘eksperimental’. Pekan lalu, harian ini memperkenalkan peranti baru, Decodex, yang bisa dimanfaatkan oleh pembaca menentukan benar tidaknya berita online.

Tujuan utama kerja sama ini adalah mendidik publik tentang hoax dan mencegah hoax beredar luas di masyarakat.

Diharapkan para pemilih nantinya bisa menentukan mana berita dan sumber berita yang bisa dipercaya. Secara praktis, publik bisa memberikan label bahwa satu berita masuk kategori nyata, satire, atau palsu.

“Di dunia digital, tak mudah melacak sumber informasi… (karena itu) kami menyediakan mekanisme untuk mengecek sumber-sumber berita,” kata Le Monde di situs mereka.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/