TARUTUNG, SUMUTPOS.CO – Gadis remaja berinisial LM (20), warga Siborong-borong, Tapanuli Utara ditikam pacarnya sendiri, PH (15), hingga 18 liang. Akibatnya, sang gadis dirawat di ruang ICU RSU HKBP Balige, Rabu (3/12).
Luka yang dialami cewek SMA itu cukup parah. Sebanyak 18 liang tusukan pisau mengitari tubuhnya hingga ususnya terburai. Karena kehilangan banyak darah, korban harus mendapat transfusi darah sebanyak 6 kantung ukuran 500 cc.
“Melihat kondisinya ketika baru kejadian, kami sudah pesimis. Nasibnya-lah yang beruntung bisa bertahan hidup. Dan memang, dia selamat karena pertolongan Tuhan. Bayangkan saja, ada 18 liang tusukan. Sampai saat ini saja, sudah 6 kantong darah yang ditambah, termasuklah 2 kantong dari darahku sendiri,” tutur JM, abang kandung korban didampingi ibunya ketika ditemui di ruang ICU RSU HKBP Balige, Rabu (3/12).
Menurutnya, kejadian yang menimpa LM, Senin (1/12) malam, sekira pukul 20.00 WIB di Jembatan Butar, Siborong-borong itu sangatlah tragis. Perlakuan tersebut sudah membabi-buta, bahkan niat pelaku benar-benar untuk mengakhiri nyawa LM. Katanya, menurut pengakuan LM, setelah perutnya ditusuk pisau, ia sempat melawan. Namun kalah tenaga ditambah lagi dengan kondisi perutnya yang koyak bahkan ususnya keluar, sehingga ia tidak berdaya. Ketika itulah kedua tangan LM yang berusaha menangkis sabitan pisau mendapat sejumlah luka sayatan. Namun tak bertahan lama, LM lemas.
“Niatnya (pelaku, red) memang mau membunuh. Bayangkan saja begitu banyak tusukan yang melukai adikku, LM. Bahkan setelah lemas, tubuh adikku digulingkan ke bawah jembatan. Rencanya akan membenamkan adikku ke sungai. Terlambat sedikit saja, entah bagaimana nasib adikku saat ini,” bebernya.
Diterangkannya, setelah LM digulingkan ke bawah jembatan, LM masih mempunyai sisa tenaga untuk berteriak. Ketika itulah seorang pengendara yang kebetulan melintas dan menyaksikan kejadian itu pertama kali datang membantu.
“Begitu mengetahui ada kendaraan yang melintas, LM berteriak minta tolong. Setelah pengendara tersebut datang, PH langsung kabur. Kalau sempat terlambat, entahlah apa yang akan terjadi,” bebernya.
Ditanya tentang hubungan LM dan PH, katanya pihak keluarga sama sekali tidak mengetahui hal itu, baik yang mereka lihat selama ini, maupun informasi dari LM sebelumnya. “Entah apa hubungan mereka, atau mereka pernah berhubungan pacaran, kami sama sekali tidak tau,” terangnya.
Ditanya tanggapan keluarganya dengan kejadian yang menimpa anak bungsu keluarganya itu, katanya mereka jelas tidak terima. Namun hingga saat ini, pihaknya hanya fokus dengan kondisi LM yang masih kritis.
“Jelas kami tidak terima dengan kejadian ini. Namun kami belum kepikiran kesana. Biarlah Polisi yang mengurus hal itu. Menurut dokter, kondisi LM masih mengkhawatirkan dan perlu perawatan intensif, dan belum bisa keluar dari ruangan ICU. Sampai sekarang juga masih terus melakukan transfusi darah. Memang LM tetap sadar, mudah-mudahanlah cepat sembuh,” ungkapnya.
Info dari polisi, siswa SMP berinisial PH (15) menikam perut kekasihnya, LM (20) hingga terburai, karena hamil akibat hubungan badan yang mereka lakukan.
Senin (1/12) malam, sekitar pukul 20.00 WIB, PH mengajak L Boru Manik membeli obat untuk menggugurkan kandungan ke Siborongborong. Keduanya pergi menggunakan sepeda motor. Namun di pertengahan jalan, tepatnya di kawasan Jembatan Butar, mereka berhenti dan berdiskusi. Saat itulah terjadi pertengkaran dan PH yang sudah berencana menikami perut kekasihnya itu hingga terburai. (ft/smg/bd)