MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pasca terkuaknya penganiayaan dan pembunuhan PRT di kediaman Syamsul, banyak warga yang terus mengikuti perkembangan kasus ini. Bahkan, ada yang rela datang melihat langsung kediaman mewah di Jl. Beo/Jl. Angsa, Kec. Medan Timur itu. Begitu juga saat pembongkaran di kediaman Syamsul untuk mencari makam PRT yang dicurigai ditanam di lantai rumah.
Tak jarang pula warga menghembuskan kabar-kabar terbaru yang luput dari pemeriksaan polisi. Seperti penuturan seorang pria yang sengaja menemui wartawan kemarin (10/12). Dia mengaku pernah melihat ada pengebumian mayat sekitar tahun 2012 lalu. Namun, pada saat itu, karena suasana sedang malam, wajah Syamsul tidak terlihat.
“Kalau polisi mau bukti lagi, coba dicari di sekitar kuburan Masjid Juang 45 itu, mungkin ada di sana,” bebernya membuka perbincangan.
Namun, ketika ditanya lebih rinci mengenai keadaan pasca dilakukan penguburan, dengan alasan tidak mau ikut campur urusan penyidikan, pria yang mengaku bercucu 3 itu enggan berkomentar lebih banyak. “Yang aku tahu itu saja nak. Coba saja dulu polisi mencari di kuburan Masjid Juang 45 itu,” tandasnya sembari berlalu dengan betornya.
Menanggapi itu, Kombes Nico Afinta mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih intensif melakukan pendalaman dan pengumpulan bukti. “Info bisa saja, dan akan kita tindaklanjuti. Untuk saat ini, kita masih melakukan pengembangan, mengenai beberapa barang bukti yang ditemukan di rumah Syamsul, pihaknya masih membuktikannya,” pungkasnya. (ind/gib/win)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pasca terkuaknya penganiayaan dan pembunuhan PRT di kediaman Syamsul, banyak warga yang terus mengikuti perkembangan kasus ini. Bahkan, ada yang rela datang melihat langsung kediaman mewah di Jl. Beo/Jl. Angsa, Kec. Medan Timur itu. Begitu juga saat pembongkaran di kediaman Syamsul untuk mencari makam PRT yang dicurigai ditanam di lantai rumah.
Tak jarang pula warga menghembuskan kabar-kabar terbaru yang luput dari pemeriksaan polisi. Seperti penuturan seorang pria yang sengaja menemui wartawan kemarin (10/12). Dia mengaku pernah melihat ada pengebumian mayat sekitar tahun 2012 lalu. Namun, pada saat itu, karena suasana sedang malam, wajah Syamsul tidak terlihat.
“Kalau polisi mau bukti lagi, coba dicari di sekitar kuburan Masjid Juang 45 itu, mungkin ada di sana,” bebernya membuka perbincangan.
Namun, ketika ditanya lebih rinci mengenai keadaan pasca dilakukan penguburan, dengan alasan tidak mau ikut campur urusan penyidikan, pria yang mengaku bercucu 3 itu enggan berkomentar lebih banyak. “Yang aku tahu itu saja nak. Coba saja dulu polisi mencari di kuburan Masjid Juang 45 itu,” tandasnya sembari berlalu dengan betornya.
Menanggapi itu, Kombes Nico Afinta mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih intensif melakukan pendalaman dan pengumpulan bukti. “Info bisa saja, dan akan kita tindaklanjuti. Untuk saat ini, kita masih melakukan pengembangan, mengenai beberapa barang bukti yang ditemukan di rumah Syamsul, pihaknya masih membuktikannya,” pungkasnya. (ind/gib/win)