26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Juli Jalin Cinta dengan 2 Pria Sekaligus

Foto: Bambang/PM Temuan mayat cewek 20 tahun diduga dibakar hidup-hidup, Kamis (18/12/2014).
Foto: Bambang/PM
Temuan mayat cewek 20 tahun diduga dibakar hidup-hidup, Kamis (18/12/2014).

TANJUNGPURA, SUMUTPOS.CO – Identitas wanita muda yang ditemukan tewas dengan kondisi dada hingga paha terbakar, di perkebunan kelapa sawit PT Nusantara Kepong Afdeling I, Blok D, Desa Tamaran, Kec. Hinai, Langkat, Kamis (18/12) lalu, akhirnya terungkap.

Korban ternyata Julhijah alias Juli (18), warga Dusun II, Desa Pekubuhan, Kec. Tanjung Pura, Langkat, anak dari pasangan Arsat dan Siti Hawa. Bungsu dari lima bersaudara ini masih duduk di bangku kelas III SMK Srilangkat.

Dengan wajah sembab dan mata berkaca-kaca, Arsat yang ditemui di rumah duka, mengaku kalau dia dan istrinya sangat tidak menyangka akan kehilangan putri satu-satunya dengan cara tragis.

Menurut pembuat perahu ini, korban memang jarang tidur di rumah. Jika tidak di rumah saudara, Juli biasanya tidur di rumah temannya yang hanya berjarak beberapa puluh meter dari kediaman mereka.

“Itulah dia. makanya awalnya kami tidak mencari kalau dia tidak pulang Rabu, malam itu. Namun, setelah paginya tidak pulang. Baru kami tanya-tanya ama tetangga dan sanak family. Tak tahunya, kami mendapat kabar kalau dia sudah tidak ada,” sesalnya.

Sementara itu, Saiful, warga sekitar mengaku sempat melihat Juli mondar-mandir di benteng (5 meter dari rumahnya) sambil bertelepon. “Aku sempat melihatnya bertelepon, tapi aku nggak tau dia bicara sama siapa. Soalnya jarak kami lumayan jauh. Kalau tidak salah, waktu itu sekitar jam 9 malam,” ungkapnya.

Beberapa menit berselang, seorang pria mengenakan helm naik sepeda motor matik menghampiri Juli. Sejurus kemudian, Juli naik ke kereta lalu keduanya pergi.

“Gak tahu aku kemana mereka, kulihat sebentar menerima telpon. Korban langsung pergi naik kereta jenis metik dengan seorang pria memakai helm. Ciri-ciri pria yang memboncengnya kulihat berbadan kurus dan kecil pakai jeket gitu. Gak tahu persis, soalnya selain malam juga aku gak perhatikan kali ciri-cirinya,” tukasnya.

Terpisah rekan-rekan sekolah korban mengakui, selama ini kalau korban jarang bercerita tentang pribadi. Akan tetapi, kalau korban sempat bercerita sedang menjalin cinta (pacaran-red) dengan 2 orang pria sekaligus.

Pria-pria yang sempat menghisi hari-hari almarhum yakni Rudi warga Pantai Semi dan Roy warga Besilam. “Iya, dia sempat cerita memiliki dua cowok. Tapi, diakuinya jalinan kasih dia dengan cowoknya baik-baik aja,” terang Azmi, diamini rekan-rekan lainnya di rumah duka.

Dan kenang Azmi, kalau Rabu sore dirinya sempat jalan bareng dengan mendiang. Dirinya bersama-sama mengerjakan video yang ditugaskan oleh salah satu gurunya hingga sekitar pukul 6 sore.

Bahkan, hingga sekitar jam 9 malam, mereka masih komunikasi lewat SMS. Dari salah satu pesan yang diterimanya, korban mengaku sedang bersama pacarnya. “Itu dia bilang bang. Tapi, aku gak tahu ama pacar yang mana. Soalnya dia gak ada cerita sama siapa pacarnya,” terangnya.

Bahkan, dijelaskanya kembali, saat dibalas sms seperti itu. Dirinya sempat menelpon, tapi dirijek oleh korban. Lalu korban kembali mengirim SMS dan mengaku tidak ingin diganggu. Paginya, HP korban tidak bisa dihubungi. “Gak tahu kok bisa jadi seperti ini bang. Dia baik lo orangnya bang, beneran loh bang,” tegasnya.

Terpisah, Kapolsek Hinai, AKP Andre Manalu menyebutkan kalau pihaknya belum mengetahui identitas pelaku. “Kita tidak berani langsung menuding bos, kalau salah bagaimana,” ujarnya. (bam)

Foto: Bambang/PM Temuan mayat cewek 20 tahun diduga dibakar hidup-hidup, Kamis (18/12/2014).
Foto: Bambang/PM
Temuan mayat cewek 20 tahun diduga dibakar hidup-hidup, Kamis (18/12/2014).

TANJUNGPURA, SUMUTPOS.CO – Identitas wanita muda yang ditemukan tewas dengan kondisi dada hingga paha terbakar, di perkebunan kelapa sawit PT Nusantara Kepong Afdeling I, Blok D, Desa Tamaran, Kec. Hinai, Langkat, Kamis (18/12) lalu, akhirnya terungkap.

Korban ternyata Julhijah alias Juli (18), warga Dusun II, Desa Pekubuhan, Kec. Tanjung Pura, Langkat, anak dari pasangan Arsat dan Siti Hawa. Bungsu dari lima bersaudara ini masih duduk di bangku kelas III SMK Srilangkat.

Dengan wajah sembab dan mata berkaca-kaca, Arsat yang ditemui di rumah duka, mengaku kalau dia dan istrinya sangat tidak menyangka akan kehilangan putri satu-satunya dengan cara tragis.

Menurut pembuat perahu ini, korban memang jarang tidur di rumah. Jika tidak di rumah saudara, Juli biasanya tidur di rumah temannya yang hanya berjarak beberapa puluh meter dari kediaman mereka.

“Itulah dia. makanya awalnya kami tidak mencari kalau dia tidak pulang Rabu, malam itu. Namun, setelah paginya tidak pulang. Baru kami tanya-tanya ama tetangga dan sanak family. Tak tahunya, kami mendapat kabar kalau dia sudah tidak ada,” sesalnya.

Sementara itu, Saiful, warga sekitar mengaku sempat melihat Juli mondar-mandir di benteng (5 meter dari rumahnya) sambil bertelepon. “Aku sempat melihatnya bertelepon, tapi aku nggak tau dia bicara sama siapa. Soalnya jarak kami lumayan jauh. Kalau tidak salah, waktu itu sekitar jam 9 malam,” ungkapnya.

Beberapa menit berselang, seorang pria mengenakan helm naik sepeda motor matik menghampiri Juli. Sejurus kemudian, Juli naik ke kereta lalu keduanya pergi.

“Gak tahu aku kemana mereka, kulihat sebentar menerima telpon. Korban langsung pergi naik kereta jenis metik dengan seorang pria memakai helm. Ciri-ciri pria yang memboncengnya kulihat berbadan kurus dan kecil pakai jeket gitu. Gak tahu persis, soalnya selain malam juga aku gak perhatikan kali ciri-cirinya,” tukasnya.

Terpisah rekan-rekan sekolah korban mengakui, selama ini kalau korban jarang bercerita tentang pribadi. Akan tetapi, kalau korban sempat bercerita sedang menjalin cinta (pacaran-red) dengan 2 orang pria sekaligus.

Pria-pria yang sempat menghisi hari-hari almarhum yakni Rudi warga Pantai Semi dan Roy warga Besilam. “Iya, dia sempat cerita memiliki dua cowok. Tapi, diakuinya jalinan kasih dia dengan cowoknya baik-baik aja,” terang Azmi, diamini rekan-rekan lainnya di rumah duka.

Dan kenang Azmi, kalau Rabu sore dirinya sempat jalan bareng dengan mendiang. Dirinya bersama-sama mengerjakan video yang ditugaskan oleh salah satu gurunya hingga sekitar pukul 6 sore.

Bahkan, hingga sekitar jam 9 malam, mereka masih komunikasi lewat SMS. Dari salah satu pesan yang diterimanya, korban mengaku sedang bersama pacarnya. “Itu dia bilang bang. Tapi, aku gak tahu ama pacar yang mana. Soalnya dia gak ada cerita sama siapa pacarnya,” terangnya.

Bahkan, dijelaskanya kembali, saat dibalas sms seperti itu. Dirinya sempat menelpon, tapi dirijek oleh korban. Lalu korban kembali mengirim SMS dan mengaku tidak ingin diganggu. Paginya, HP korban tidak bisa dihubungi. “Gak tahu kok bisa jadi seperti ini bang. Dia baik lo orangnya bang, beneran loh bang,” tegasnya.

Terpisah, Kapolsek Hinai, AKP Andre Manalu menyebutkan kalau pihaknya belum mengetahui identitas pelaku. “Kita tidak berani langsung menuding bos, kalau salah bagaimana,” ujarnya. (bam)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/