26 C
Medan
Friday, December 27, 2024
spot_img

Wow…! Biaya Eksekusi Mati Seorang Terpidana Rp 200 Juta

Eksekusi Mati-Ilustrasi
Eksekusi Mati-Ilustrasi

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Jaksa Agung HM Prasetyo mengungkapkan biaya yang dihabiskan untuk mengeksekusi seorang terpidana mati menghabiskan anggaran negara Rp200 juta, bahkan lebih. Ini disampaikan Prasetyo saat rapat kerja dengan Komisi III DPR, Rabu (28/1).

“Dalam kaitan dengan eksekusi mati, setiap orang ada jatah biaya Rp200 juta. Termasuk seluruh kebutuhan yang dibutuhkan sejak persiapan sampai pelaksanaan,” ungkap Jaksa Agung.

Dia menjelaskan dalam eksekusi mati 6 terpidana kasus narkoba beberapa waktu lalu di Nusakambangan, ada dua terpidana yang sedianya dieksekusi di Kepulauan Seribu. Namun karena beberapa faktor dan adanya anggaran yang memadai, eksekusi dipindah ke Nusakambangan.

“Awalnya dua di antara enam kemarin sempat mau dieksekusi di Kepulauan Seribu. Ternyata dianggarkan Rp258 juta, lebih dari anggaran yang ada,” jelasnya.

Dia menambahkan, dalam setiap pelaksanaan eksekusi mati, ada saja kendala yang dihadapi sehingga terjadi penundaan waktu beberapa saat. Seperti yang terjadi di Nusa Kambangan lalu. Tidak jarang juga molornyta waktu karena permintaan terakhir terpidana kerap berubah.

“Cuaca menjadi kendala itulah yang menyebabkan rencana eksekusi 00.00 menjadi agak molor menjadi 00.30 dan 00.46,” tambahnya.(fat/jpnn)

Eksekusi Mati-Ilustrasi
Eksekusi Mati-Ilustrasi

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Jaksa Agung HM Prasetyo mengungkapkan biaya yang dihabiskan untuk mengeksekusi seorang terpidana mati menghabiskan anggaran negara Rp200 juta, bahkan lebih. Ini disampaikan Prasetyo saat rapat kerja dengan Komisi III DPR, Rabu (28/1).

“Dalam kaitan dengan eksekusi mati, setiap orang ada jatah biaya Rp200 juta. Termasuk seluruh kebutuhan yang dibutuhkan sejak persiapan sampai pelaksanaan,” ungkap Jaksa Agung.

Dia menjelaskan dalam eksekusi mati 6 terpidana kasus narkoba beberapa waktu lalu di Nusakambangan, ada dua terpidana yang sedianya dieksekusi di Kepulauan Seribu. Namun karena beberapa faktor dan adanya anggaran yang memadai, eksekusi dipindah ke Nusakambangan.

“Awalnya dua di antara enam kemarin sempat mau dieksekusi di Kepulauan Seribu. Ternyata dianggarkan Rp258 juta, lebih dari anggaran yang ada,” jelasnya.

Dia menambahkan, dalam setiap pelaksanaan eksekusi mati, ada saja kendala yang dihadapi sehingga terjadi penundaan waktu beberapa saat. Seperti yang terjadi di Nusa Kambangan lalu. Tidak jarang juga molornyta waktu karena permintaan terakhir terpidana kerap berubah.

“Cuaca menjadi kendala itulah yang menyebabkan rencana eksekusi 00.00 menjadi agak molor menjadi 00.30 dan 00.46,” tambahnya.(fat/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/