26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Inilah Mitos Perawatan Kulit yang Selama Ini Keliru

SUMUTPOS.CO – Ada banyak mitos dan informasi yang salah tentang organ terbesar dalam tubuh kita, yakni kulit. Dalam artikel ini, para ahli berpengalaman mengungkapkan fakta sebenarnya atas 7 mitos populer tentang kulit.

 

Fakta sebenarnya: Salah, kanker kulit bisa muncul di bagian tubuh manapun.
Fakta sebenarnya: Salah, kanker kulit bisa muncul di bagian tubuh manapun.
  1. Kanker kulit hanya muncul pada kulit yang terpapar sinar matahari

Memang benar sinar ultraviolet matahari memiliki kekuatan untuk merusak gen kita dan sejauh ini, hal itu merupakan penyebab utama kanker kulit, kata CEO Dewan Kanker Australia, Profesor Ian Olver.

Tapi, jika ada efek samping dari keberhasilan kampanye kesadaran kanker kulit, mungkin salah satunya adalah persepsi bahwa matahari adalah satu-satunya penyebab kanker kulit. Itu jelas bukan.

Antara jari kaki, di telapak kaki, bahkan di sekitar alat kelamin … kanker kulit dapat muncul pada bagian tubuh yang jarang atau tidak pernah terpapar matahari.

“Faktor ‘non-matahari’ terkuat dari kanker kulit adalah gen buruk yang terwariskan ke anda,” sebut Prof Ian.

Sekitar 10% dari melanoma, bentuk yang paling mematikan dari kanker kulit, terjadi pada orang dengan riwayat keluarga melanoma. Pada orang-orang seperti ini, kemungkinan kanker kulit berada di bagian tubuh yang tersembunyi lebih tinggi ketimbang orang lain, ini karena “gen buruk” yang terwariskan ke mereka.

“Jika Anda punya gen penyebab kanker, Anda sudah punya beberapa atau sebagian besar perubahan yang diperlukan [untuk memicu kanker] karena Anda punya warisan itu,” katanya.

Tapi melanoma bisa terjadi pada bagian tersembunyi dari tubuh, bahkan ketika tak ada riwayat keluarga yang jelas.

Intinya adalah, apakah itu bagian tubuh yang terkena sinar matahari atau tidak, Anda perlu menyadari perubahan tubuh yang kemungkinan adalah kanker, utara Prof Ian.

 

  1. Penggunaan krim vitamin E tiap hari akan menyamarkan bekas luka

 

Fakta sebenarnya: Salah, penelitian telah menunjukkan bahwa krim vitamin E tak memiliki efek menguntungkan pada bekas luka.
Fakta sebenarnya: Salah, penelitian telah menunjukkan bahwa krim vitamin E tak memiliki efek menguntungkan pada bekas luka.

Di samping adanya upaya pemasaran besar-besaran, penelitian telah menunjukkan dengan jelas bahwa vitamin E sama sekali tak berpengaruh positif pada bekas luka, kata Dr Phillip Artemi, dokter kulit asal Sydney dan Sekretaris Kehormatan dari ‘Australasian College of Dermatologists’.

“Orang-orang memakai krim vitamin E, [dan dari waktu ke waktu] melihat perbaikan, dan berpikir dengan agak tidak tepat ‘oh ini karena krim yang saya pakai’, tapi nyatanya tidak,” kemuka Dr Phillip.

Itu hanyalah, ketika tubuh Anda mengalami luka, ada proses penyembuhan yang lambat, bertahap dan alami selama jangka waktu sekitar 12 bulan.

Kini, para dokter kulit mempertimbangkan “sebuah fakta ilmiah yang membuktikan” bahwa penggunaan vitamin E tak ada manfaatnya bagi bekas luka, karena beberapa studi telah menguji ide ini, ujar Dr Phillip. Satu studi bahkan menemukan bahwa hampir sepertiga kasus, vitamin E menyebabkan iritasi kulit yang umum dikenal sebagai dermatitis kontak. Gaya berpakaian tertentu tertentu bisa membantu meningkatkan luka pada tahap awal mereka. Tapi setelah sekitar satu tahun, hanya perawatan dari dokter kulit yang bisa membantu.

 

  1. Air laut membantu menyembuhkan luka
Fakta sebenarnya: Belum tentu. Kadang-kadang air laut juga bisa membuat luka semakin parah.
Fakta sebenarnya: Belum tentu. Kadang-kadang air laut juga bisa membuat luka semakin parah.

Air garam, yang asin, telah lama digunakan untuk mengobati luka, tapi air garam yang digunakan untuk tujuan ini haruslah steril (bebas dari bakteri), dan nyatanya air laut tak begitu.

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum Anda memutuskan untuk pergi ke laut dengan luka terbuka: kondisi sistem kekebalan tubuh, kondisi luka, kondisi laut tempat Anda berenang dan apakah Anda berada di iklim tropis, jelas ahli penyakit menular dan infeksi tropis, Profesor Bart Currie.

Air di muara dan di dekat batuan atau karang sangatlah berisiko, sebut Bart. Bakteri juga umum ditemukan di lautan yang dekat dengan perikanan, tambang, pertanian, saluran air dan tanaman limbah; Aliran dari ini sangatlah buruk setelah periode hujan lebat. Dan perairan tropis bisa menjadi rumah bagi beberapa bakteri yang benar-benar jahat seperti air hangat mendorong pertumbuhan bakteri, jelas Bernhard.

“Pada dasarnya Anda tak seharusnya memilih berenang di laut sebagai cara untuk menyembuhkan luka yang menganga,” tuturnya.

 

  1. Semakin tinggi kandungan SPF di krim Sunblock anda, semakin lama anda bisa bertahan di bawah sinar matahari

 

Fakta sebenarnya: Benar, tapi mungkin tidak untuk selama yang Anda pikirkan.
Fakta sebenarnya: Benar, tapi mungkin tidak untuk selama yang Anda pikirkan.

Faktor Perlindungan Matahari atau SPF dari sebuah produk tabir surya mengacu pada lamanya waktu yang dibutuhkan bagi kulit Anda untuk terbakar ketika Anda berada di bawah sinar matahari sambil mengenakan tabir surya.

Jadi, jika Anda biasanya terbakar sekitar 10 menit setelah terkena matahari tanpa tabir surya, Anda memiliki sekitar 300 menit (dengan asumsi kondisi UV yang sama) jika Anda mengenakan SPF30 atau SPF30 +. Dengan SPF50 +, itu lebih seperti 500 menit.

Tapi persamaan sederhana ini bisa memberi orang kepercayaan diri yang menyesatkan, kata Terry Slevin, direktur riset dan pendidikan di Dewan Kanker Australia Barat. Ini terjadi karena Anda hanya bertahan di bawah matahari selama angka SPF pada label, jika Anda sangat teliti dalam cara memakai tabir surya, dan kebanyakan dari kita tak memakai tabir surya dengan benar.

 

  1. Bisakah krim wajah membuat kulit anda tampak lebih muda?
Fakta sebenarnya: Benar, jika itu mengandung tabir surya.
Fakta sebenarnya: Benar, jika itu mengandung tabir surya.

Anti-penuaan adalah bisnis besar. Sulit untuk menyalakan televisi, berselancar online atau membolak-balik majalah tanpa melewati sebuah iklan krim wajah yang menjanjikan untuk membuat kulit wajah Anda tampak lebih muda.

Tapi di luar tren itu, apakah ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa penggunaan krim wajah bisa menghentikan kulit Anda dari penuaan?.

Jawaban singkatnya adalah ‘tidak’, kata Profesor Stephen Shumack, Presiden ‘Australasian College of Dermatologists’.

Tak ada bukti dari penelitian besar para ahli yang bisa mendukung klaim anti-penuaan, yang dibuat oleh pembuat krim kulit, sebut sang Profesor.

Dari studi yang telah dilakukan, hampir semuanya disponsori oleh perusahaan krim kulit, dan ini sulit bagi para ahli untuk menganggap hasilnya serius.

Namun, ada satu krim yang akan membantu memperlambat efek penuaan pada kulit Anda – itu adalah tabir surya. (jpnn)

SUMUTPOS.CO – Ada banyak mitos dan informasi yang salah tentang organ terbesar dalam tubuh kita, yakni kulit. Dalam artikel ini, para ahli berpengalaman mengungkapkan fakta sebenarnya atas 7 mitos populer tentang kulit.

 

Fakta sebenarnya: Salah, kanker kulit bisa muncul di bagian tubuh manapun.
Fakta sebenarnya: Salah, kanker kulit bisa muncul di bagian tubuh manapun.
  1. Kanker kulit hanya muncul pada kulit yang terpapar sinar matahari

Memang benar sinar ultraviolet matahari memiliki kekuatan untuk merusak gen kita dan sejauh ini, hal itu merupakan penyebab utama kanker kulit, kata CEO Dewan Kanker Australia, Profesor Ian Olver.

Tapi, jika ada efek samping dari keberhasilan kampanye kesadaran kanker kulit, mungkin salah satunya adalah persepsi bahwa matahari adalah satu-satunya penyebab kanker kulit. Itu jelas bukan.

Antara jari kaki, di telapak kaki, bahkan di sekitar alat kelamin … kanker kulit dapat muncul pada bagian tubuh yang jarang atau tidak pernah terpapar matahari.

“Faktor ‘non-matahari’ terkuat dari kanker kulit adalah gen buruk yang terwariskan ke anda,” sebut Prof Ian.

Sekitar 10% dari melanoma, bentuk yang paling mematikan dari kanker kulit, terjadi pada orang dengan riwayat keluarga melanoma. Pada orang-orang seperti ini, kemungkinan kanker kulit berada di bagian tubuh yang tersembunyi lebih tinggi ketimbang orang lain, ini karena “gen buruk” yang terwariskan ke mereka.

“Jika Anda punya gen penyebab kanker, Anda sudah punya beberapa atau sebagian besar perubahan yang diperlukan [untuk memicu kanker] karena Anda punya warisan itu,” katanya.

Tapi melanoma bisa terjadi pada bagian tersembunyi dari tubuh, bahkan ketika tak ada riwayat keluarga yang jelas.

Intinya adalah, apakah itu bagian tubuh yang terkena sinar matahari atau tidak, Anda perlu menyadari perubahan tubuh yang kemungkinan adalah kanker, utara Prof Ian.

 

  1. Penggunaan krim vitamin E tiap hari akan menyamarkan bekas luka

 

Fakta sebenarnya: Salah, penelitian telah menunjukkan bahwa krim vitamin E tak memiliki efek menguntungkan pada bekas luka.
Fakta sebenarnya: Salah, penelitian telah menunjukkan bahwa krim vitamin E tak memiliki efek menguntungkan pada bekas luka.

Di samping adanya upaya pemasaran besar-besaran, penelitian telah menunjukkan dengan jelas bahwa vitamin E sama sekali tak berpengaruh positif pada bekas luka, kata Dr Phillip Artemi, dokter kulit asal Sydney dan Sekretaris Kehormatan dari ‘Australasian College of Dermatologists’.

“Orang-orang memakai krim vitamin E, [dan dari waktu ke waktu] melihat perbaikan, dan berpikir dengan agak tidak tepat ‘oh ini karena krim yang saya pakai’, tapi nyatanya tidak,” kemuka Dr Phillip.

Itu hanyalah, ketika tubuh Anda mengalami luka, ada proses penyembuhan yang lambat, bertahap dan alami selama jangka waktu sekitar 12 bulan.

Kini, para dokter kulit mempertimbangkan “sebuah fakta ilmiah yang membuktikan” bahwa penggunaan vitamin E tak ada manfaatnya bagi bekas luka, karena beberapa studi telah menguji ide ini, ujar Dr Phillip. Satu studi bahkan menemukan bahwa hampir sepertiga kasus, vitamin E menyebabkan iritasi kulit yang umum dikenal sebagai dermatitis kontak. Gaya berpakaian tertentu tertentu bisa membantu meningkatkan luka pada tahap awal mereka. Tapi setelah sekitar satu tahun, hanya perawatan dari dokter kulit yang bisa membantu.

 

  1. Air laut membantu menyembuhkan luka
Fakta sebenarnya: Belum tentu. Kadang-kadang air laut juga bisa membuat luka semakin parah.
Fakta sebenarnya: Belum tentu. Kadang-kadang air laut juga bisa membuat luka semakin parah.

Air garam, yang asin, telah lama digunakan untuk mengobati luka, tapi air garam yang digunakan untuk tujuan ini haruslah steril (bebas dari bakteri), dan nyatanya air laut tak begitu.

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum Anda memutuskan untuk pergi ke laut dengan luka terbuka: kondisi sistem kekebalan tubuh, kondisi luka, kondisi laut tempat Anda berenang dan apakah Anda berada di iklim tropis, jelas ahli penyakit menular dan infeksi tropis, Profesor Bart Currie.

Air di muara dan di dekat batuan atau karang sangatlah berisiko, sebut Bart. Bakteri juga umum ditemukan di lautan yang dekat dengan perikanan, tambang, pertanian, saluran air dan tanaman limbah; Aliran dari ini sangatlah buruk setelah periode hujan lebat. Dan perairan tropis bisa menjadi rumah bagi beberapa bakteri yang benar-benar jahat seperti air hangat mendorong pertumbuhan bakteri, jelas Bernhard.

“Pada dasarnya Anda tak seharusnya memilih berenang di laut sebagai cara untuk menyembuhkan luka yang menganga,” tuturnya.

 

  1. Semakin tinggi kandungan SPF di krim Sunblock anda, semakin lama anda bisa bertahan di bawah sinar matahari

 

Fakta sebenarnya: Benar, tapi mungkin tidak untuk selama yang Anda pikirkan.
Fakta sebenarnya: Benar, tapi mungkin tidak untuk selama yang Anda pikirkan.

Faktor Perlindungan Matahari atau SPF dari sebuah produk tabir surya mengacu pada lamanya waktu yang dibutuhkan bagi kulit Anda untuk terbakar ketika Anda berada di bawah sinar matahari sambil mengenakan tabir surya.

Jadi, jika Anda biasanya terbakar sekitar 10 menit setelah terkena matahari tanpa tabir surya, Anda memiliki sekitar 300 menit (dengan asumsi kondisi UV yang sama) jika Anda mengenakan SPF30 atau SPF30 +. Dengan SPF50 +, itu lebih seperti 500 menit.

Tapi persamaan sederhana ini bisa memberi orang kepercayaan diri yang menyesatkan, kata Terry Slevin, direktur riset dan pendidikan di Dewan Kanker Australia Barat. Ini terjadi karena Anda hanya bertahan di bawah matahari selama angka SPF pada label, jika Anda sangat teliti dalam cara memakai tabir surya, dan kebanyakan dari kita tak memakai tabir surya dengan benar.

 

  1. Bisakah krim wajah membuat kulit anda tampak lebih muda?
Fakta sebenarnya: Benar, jika itu mengandung tabir surya.
Fakta sebenarnya: Benar, jika itu mengandung tabir surya.

Anti-penuaan adalah bisnis besar. Sulit untuk menyalakan televisi, berselancar online atau membolak-balik majalah tanpa melewati sebuah iklan krim wajah yang menjanjikan untuk membuat kulit wajah Anda tampak lebih muda.

Tapi di luar tren itu, apakah ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa penggunaan krim wajah bisa menghentikan kulit Anda dari penuaan?.

Jawaban singkatnya adalah ‘tidak’, kata Profesor Stephen Shumack, Presiden ‘Australasian College of Dermatologists’.

Tak ada bukti dari penelitian besar para ahli yang bisa mendukung klaim anti-penuaan, yang dibuat oleh pembuat krim kulit, sebut sang Profesor.

Dari studi yang telah dilakukan, hampir semuanya disponsori oleh perusahaan krim kulit, dan ini sulit bagi para ahli untuk menganggap hasilnya serius.

Namun, ada satu krim yang akan membantu memperlambat efek penuaan pada kulit Anda – itu adalah tabir surya. (jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/