30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Punya Mobil Esemka, Kenapa Harus Proton?

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mempertanyakan alasan pemerintah menggandeng Proton sebagai mobil nasional. Menurut Taufik, mobil nasional akan lebih baik jika memawnfaatkan potensi anak bangsa.

Apalagi, sambung Taufik, Joko Widodo sebelumnya sudah gencar mempromosikan mobil Esemka. Itu dilakukan ketika Jokowi masih menjabat sebagai Walikota Solo.

“Tidak hanya mendatangkan mobil impor. Kan seperti Jokowi ada mobil Esemka. Inilah makanya, kenapa harus (kerjasama) dengan Proton? Esemka masih bisa,” kata Taufik usai sebuah diskusi di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (7/2).

Taufik menambahkan, assembling bisa dilakukan dengan Jepang. Pasalnya, kerjasama dengan Proton yang dimiliki Malaysia bisa menimbulkan hal yang sangat sensitif.

Taufik juga meminta pemerintah memperhatikan pembangunan infrastruktur untuk menekan kemacetan terutama di ibukota. Taufik mengaku sedih ketika tahu Jakarta dianggap sebagai kota termacet di dunia.

“Membangun infrastuktur harus diseimbangkan dengan pertumbuhan mobil. Kalau sekarang kan tidak seimbang. Mobilnya puluhan bahkan hingga jutaan, perkembangan jalannya hanya sedikit,” tegas Taufik. (chi/boy/jpnn)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mempertanyakan alasan pemerintah menggandeng Proton sebagai mobil nasional. Menurut Taufik, mobil nasional akan lebih baik jika memawnfaatkan potensi anak bangsa.

Apalagi, sambung Taufik, Joko Widodo sebelumnya sudah gencar mempromosikan mobil Esemka. Itu dilakukan ketika Jokowi masih menjabat sebagai Walikota Solo.

“Tidak hanya mendatangkan mobil impor. Kan seperti Jokowi ada mobil Esemka. Inilah makanya, kenapa harus (kerjasama) dengan Proton? Esemka masih bisa,” kata Taufik usai sebuah diskusi di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (7/2).

Taufik menambahkan, assembling bisa dilakukan dengan Jepang. Pasalnya, kerjasama dengan Proton yang dimiliki Malaysia bisa menimbulkan hal yang sangat sensitif.

Taufik juga meminta pemerintah memperhatikan pembangunan infrastruktur untuk menekan kemacetan terutama di ibukota. Taufik mengaku sedih ketika tahu Jakarta dianggap sebagai kota termacet di dunia.

“Membangun infrastuktur harus diseimbangkan dengan pertumbuhan mobil. Kalau sekarang kan tidak seimbang. Mobilnya puluhan bahkan hingga jutaan, perkembangan jalannya hanya sedikit,” tegas Taufik. (chi/boy/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/