25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Sadis! Ini Ucapan Algojo ISIS sebelum Penggal 21 Orang di Pantai

Foto: nydailynews Dalam video, tawanan digiring di tepi pantai sebelum dipenggal.
Foto: nydailynews
Dalam video, tawanan digiring di tepi pantai sebelum dipenggal.

KAIRO, SUMUTPOS.CO – Ulah kelompok yang menamakan diri Islamic State (IS) atau Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) semakin sadis.

Setelah mengunggah video tahanan pilot Jordania Letnan Maaz al-Kassasbeh yang dibakar hidup-hidup, Minggu (15/2) mereka kembali meng-upload video yang tidak kalah sadis.

Sebanyak 21 orang umat Kristen Koptik Mesir dipenggal bersamaan di tepi pantai Libya. Karena berang, Mesir langsung menyerang basis ISIS di Libya sebagai balasan.

“Ini adalah kejahatan berupa pembunuhan yang tidak manusiawi. Mesir dan seluruh dunia tengah memerangi kelompok ekstremis yang membawa ideologi ekstrem tersebut,” ujar Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dalam sebuah siaran televisi beberapa jam setelah video itu diunggah.

Sisi mengumumkan, negara tersebut berkabung tujuh hari untuk seluruh korban.

Video yang membuat pemerintah Mesir berang itu diunggah di website resmi media propaganda ISIS, Al-Hayat. Sebanyak 21 warga Kristen Koptik Mesir digiring di tepi pantai dengan kondisi tangan terborgol.

Masing-masing menggunakan baju tahanan oranye seperti biasanya. Beberapa saat kemudian, mereka disuruh berlutut dan dipenggal bersamaan.

Para korban itu ditangkap ISIS pada Desember tahun lalu dan Januari tahun ini. Mereka diculik saat bekerja di Sirte, Libya. Sebagian kota tersebut memang dikuasai militan ISIS.

“Laut yang kalian pakai untuk menyembunyikan jasad Syekh Osama bin Laden, kami bersumpah akan mencampurnya dengan darahmu,” ungkap salah seorang algojo di video yang berdurasi lima menit tersebut.

Tidak butuh waktu lama bagi Sisi untuk bereaksi atas kebiadaban ISIS. Dia langsung menggelar rapat dadakan untuk merespons. Pemerintah Mesir juga berkoordinasi dengan pemerintah Libya agar mereka diizinkan menyerang.

Sisi tidak hanya memiliki semangat untuk melindungi warganya, namun ini juga masalah harga diri dan kepercayaan publik bahwa dirinya mampu menjaga keamanan Mesir. Saat dia masih menjabat pimpinan militer dan menggulingkan Presiden Mohamed Mursi pada 2013, Paus Kristen Koptik adalah salah seorang tokoh yang mendukungnya.

Foto: nydailynews Dalam video, tawanan digiring di tepi pantai sebelum dipenggal.
Foto: nydailynews
Dalam video, tawanan digiring di tepi pantai sebelum dipenggal.

KAIRO, SUMUTPOS.CO – Ulah kelompok yang menamakan diri Islamic State (IS) atau Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) semakin sadis.

Setelah mengunggah video tahanan pilot Jordania Letnan Maaz al-Kassasbeh yang dibakar hidup-hidup, Minggu (15/2) mereka kembali meng-upload video yang tidak kalah sadis.

Sebanyak 21 orang umat Kristen Koptik Mesir dipenggal bersamaan di tepi pantai Libya. Karena berang, Mesir langsung menyerang basis ISIS di Libya sebagai balasan.

“Ini adalah kejahatan berupa pembunuhan yang tidak manusiawi. Mesir dan seluruh dunia tengah memerangi kelompok ekstremis yang membawa ideologi ekstrem tersebut,” ujar Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dalam sebuah siaran televisi beberapa jam setelah video itu diunggah.

Sisi mengumumkan, negara tersebut berkabung tujuh hari untuk seluruh korban.

Video yang membuat pemerintah Mesir berang itu diunggah di website resmi media propaganda ISIS, Al-Hayat. Sebanyak 21 warga Kristen Koptik Mesir digiring di tepi pantai dengan kondisi tangan terborgol.

Masing-masing menggunakan baju tahanan oranye seperti biasanya. Beberapa saat kemudian, mereka disuruh berlutut dan dipenggal bersamaan.

Para korban itu ditangkap ISIS pada Desember tahun lalu dan Januari tahun ini. Mereka diculik saat bekerja di Sirte, Libya. Sebagian kota tersebut memang dikuasai militan ISIS.

“Laut yang kalian pakai untuk menyembunyikan jasad Syekh Osama bin Laden, kami bersumpah akan mencampurnya dengan darahmu,” ungkap salah seorang algojo di video yang berdurasi lima menit tersebut.

Tidak butuh waktu lama bagi Sisi untuk bereaksi atas kebiadaban ISIS. Dia langsung menggelar rapat dadakan untuk merespons. Pemerintah Mesir juga berkoordinasi dengan pemerintah Libya agar mereka diizinkan menyerang.

Sisi tidak hanya memiliki semangat untuk melindungi warganya, namun ini juga masalah harga diri dan kepercayaan publik bahwa dirinya mampu menjaga keamanan Mesir. Saat dia masih menjabat pimpinan militer dan menggulingkan Presiden Mohamed Mursi pada 2013, Paus Kristen Koptik adalah salah seorang tokoh yang mendukungnya.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/