SUMUTPOS.CO – Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, menyerukan perlunya membetulkan apa yang ia sebut ‘konsep yang keliru’ tentang Islam.
Pernyataan ini ia sampaikan hari Selasa (24/02) ketika berbicara tentang gangguan stabilitas di kawasan Timur Tengah dengan para pejabat Liga Arab.
Menurut juru bicaranya, Presiden al-Sisi berpendapat bahwa kekuatan senjata saja tidak cukup untuk memerangi ekstremisme.
Perlu juga koreksi tentang diskursus keagamaan, kata Presiden al-Sisi.
Pernyataan ini mengulangi seruan serupa yang disampaikan Syeikh Ahmed al-Tayib, ulama besar Universitas Al-Azhar, Kairo, salah satu pusat kajian Islam Sunni paling prestisius di dunia, yang pada hari Minggu menyerukan perubahan besar-besaran pengajaran agama untuk menangkal ekstremisme.
Al-Tayib mengatakan terorisme terkait dengan interpretasi yang salah atas Quran dan ajaran Nabi Mohmmad.
Pemahaman yang keliru ini, menurutnya, kemudian memunculkan pandangan Islam yang tidak toleran.
Ia mengutuk terorisme dan mengatakan bahwa satu-satunya cara bagi kaum Muslim untuk bisa kembali bersatu adalah dengan tidak lagi menyebut sesama Muslim sebagai orang-orang kafir.
Pemahaman ini, kata al-Tayeb, harus disebarkan melalui jalur pendidikan formal, seperti sekolah dan perguruan tinggi. (BBC)