JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT Liga Indonesia sepertinya mulai panik setelah sejumlah klub Indonesia Super League (ISL) ketahuan memiliki kelemahan di aspek legalitas. Persebaya Surabaya, Pelita Bandung Raya dan Arema Cronous adalah tiga klub yang selama ini unsur legalitasnya masih disangsikan oleh Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).
Tidak hanya itu, yang membuat regulator kompetisi itu semakin pusing, adalah sampai saat ini belum juga melampirkan surat salinan pembayaran pajak tahunan mereka. Padahal, salinan pajak itu adalah salah satu syarat mutlak bagi PT LI agar bisa mendapat “lampu hijau” untuk menjalankan kompetisi ISL musim 2015 nanti.
Nah, dari sejumlah klub, yang bermasalah itu, Arema Cronous adalah salah satu tim yang bisa dibilang syarat masalah. Betapa tidak, klub yang baru saja dinyatakan lolos verifikasi oleh AFC (Asian Football Confederation) itu terbukti tidak memiliki Nomor Pajak Wajib Pajak (NPWP). Fakta itu bahkan diungkapkan sendiri oleh CEO Arema Cronous, Iwan Budianto.
Ya, pengakuan Iwan tersebut, bahkan membuat para petinggi PT LI seperti kehilangan kata-kata. Itu seperti yang ditunjukan oleh CEO PT LI Joko Driyono saat dihadang dengan pertanyaan terkait kondisi yang di alami oleh Arema Cronous tersebut. “Untuk masalah itu (Arema, Red) saya no coment,” ujar Joko pada Jawa Pos (induk JPNN) sambil berlalu. (dik/jos/jpnn)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT Liga Indonesia sepertinya mulai panik setelah sejumlah klub Indonesia Super League (ISL) ketahuan memiliki kelemahan di aspek legalitas. Persebaya Surabaya, Pelita Bandung Raya dan Arema Cronous adalah tiga klub yang selama ini unsur legalitasnya masih disangsikan oleh Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).
Tidak hanya itu, yang membuat regulator kompetisi itu semakin pusing, adalah sampai saat ini belum juga melampirkan surat salinan pembayaran pajak tahunan mereka. Padahal, salinan pajak itu adalah salah satu syarat mutlak bagi PT LI agar bisa mendapat “lampu hijau” untuk menjalankan kompetisi ISL musim 2015 nanti.
Nah, dari sejumlah klub, yang bermasalah itu, Arema Cronous adalah salah satu tim yang bisa dibilang syarat masalah. Betapa tidak, klub yang baru saja dinyatakan lolos verifikasi oleh AFC (Asian Football Confederation) itu terbukti tidak memiliki Nomor Pajak Wajib Pajak (NPWP). Fakta itu bahkan diungkapkan sendiri oleh CEO Arema Cronous, Iwan Budianto.
Ya, pengakuan Iwan tersebut, bahkan membuat para petinggi PT LI seperti kehilangan kata-kata. Itu seperti yang ditunjukan oleh CEO PT LI Joko Driyono saat dihadang dengan pertanyaan terkait kondisi yang di alami oleh Arema Cronous tersebut. “Untuk masalah itu (Arema, Red) saya no coment,” ujar Joko pada Jawa Pos (induk JPNN) sambil berlalu. (dik/jos/jpnn)