27 C
Medan
Monday, October 21, 2024
spot_img

Awas, Upal Beredar di Tebingtinggi

Foto: Sopian/PM Muhammad Idris Kepling Lingkungan II Kelurahan Lalang menunjukkan penemuan uang palsu pada Reses anggota DPRD di Aula Kantor Lurah Lalang Kecamatan Rambutan Kota Tebingtinggi, Senin sore (9/3).
Foto: Sopian/PM
Muhammad Idris Kepling Lingkungan II Kelurahan Lalang menunjukkan penemuan uang palsu pada Reses anggota DPRD di Aula Kantor Lurah Lalang Kecamatan Rambutan Kota Tebingtinggi, Senin sore (9/3).

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Uang palsu (Upal) pecahan Rp50.000 dan Rp100.000 banyak beredar di Kota Tebingtinggi.

Salah seorang Kepala Lingkungan II Kelurahan Lalang Jalan KL Yos Sudarso Kecamatan Rambutan Tebingtinggi menerima kembalian uang palsu pecahan Rp50.000 dari warung setelah membeli rokok.

Setelah diperiksa pulang ke rumah, ternyata uang tersebut palsu. “Kembalian uang membeli rokok ternyata uang palsu,”terang Muhammad Idris (60) ketika menyampaikan aspirasi di reses DPRD di Kelurahan Lalang Kota Tebingtinggi, Senin (9/3) sekira pukul 14.30 WIB.

Bukan uang pecahan Rp50.000 saja, baru-baru ini, pemilik warung kerabat dari Idris di Kelurahan Persiakan juga menemukan uang palsu pecahan Rp100.000.

Banyak warga masyarakat biasa tidak mengetahui perbedaan uang palsu dan asli. “Kita meminta anggota DPRD untuk melakukan tindakan dengan memberi informasi kepada pihak penegak hukum yaitu kepolisian,” terang Idris.

Kalau diperhatikan, perbedaan uang palsu adalah kertas jika diraba menggunakan tangan akan terasa halus, uang mudah luntur jika terkena air, tali emas tidak tampak asli, dan apabila dipandang (terawang) tidak terlihat gambar pahlawan nasional.

Menanggapi hal itu, anggota DPRD Tebingtinggi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Dapil III, Asnawi Mangkualam SHI mengatakan akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian, untuk menginformasikan penemuan uang palsu ini dari masyarakat. Diharapkan pihak kepolisian untuk segera mengambil tindakan. “Warga masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli harus hati-hati menerima uang pecahan Rp50.000 dan Rp100.000,” bilang Asnawi.

Menyikapi pertanyaan warga lain, Abdul Rahman yang khawatir melihat maraknya bakso menggunakan daging celeng beredar di Pulau Jawa dan jangan-jangan sampai di Kota Tebingtinggi dan ditakutkan sudah beredar, Asnawi meminta pihak Dinas Kesehatan dan pihak Bidang Perekonomian Tebingtinggi melakukan inspeksi mendadak (sidak) kepada pedagang bakso seluruh Kota Tebingtinggi.

Selain di atas, pertanyaan sejumlah warga dalam kegiatan reses adalah masalah jalan yang kunjung tidak diperbaiki, masalah lampu penerangan jalan, kesehatan dan drainase. Tampak hadir pejabat Pemko Tebingtinggi mewakil Direktur RSUD dr Kumpulan Pane Edi Syahputra, mewakili Dinas kesehatan Fadlan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan dan Lurah Lalang Azianul. (ian)

Foto: Sopian/PM Muhammad Idris Kepling Lingkungan II Kelurahan Lalang menunjukkan penemuan uang palsu pada Reses anggota DPRD di Aula Kantor Lurah Lalang Kecamatan Rambutan Kota Tebingtinggi, Senin sore (9/3).
Foto: Sopian/PM
Muhammad Idris Kepling Lingkungan II Kelurahan Lalang menunjukkan penemuan uang palsu pada Reses anggota DPRD di Aula Kantor Lurah Lalang Kecamatan Rambutan Kota Tebingtinggi, Senin sore (9/3).

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Uang palsu (Upal) pecahan Rp50.000 dan Rp100.000 banyak beredar di Kota Tebingtinggi.

Salah seorang Kepala Lingkungan II Kelurahan Lalang Jalan KL Yos Sudarso Kecamatan Rambutan Tebingtinggi menerima kembalian uang palsu pecahan Rp50.000 dari warung setelah membeli rokok.

Setelah diperiksa pulang ke rumah, ternyata uang tersebut palsu. “Kembalian uang membeli rokok ternyata uang palsu,”terang Muhammad Idris (60) ketika menyampaikan aspirasi di reses DPRD di Kelurahan Lalang Kota Tebingtinggi, Senin (9/3) sekira pukul 14.30 WIB.

Bukan uang pecahan Rp50.000 saja, baru-baru ini, pemilik warung kerabat dari Idris di Kelurahan Persiakan juga menemukan uang palsu pecahan Rp100.000.

Banyak warga masyarakat biasa tidak mengetahui perbedaan uang palsu dan asli. “Kita meminta anggota DPRD untuk melakukan tindakan dengan memberi informasi kepada pihak penegak hukum yaitu kepolisian,” terang Idris.

Kalau diperhatikan, perbedaan uang palsu adalah kertas jika diraba menggunakan tangan akan terasa halus, uang mudah luntur jika terkena air, tali emas tidak tampak asli, dan apabila dipandang (terawang) tidak terlihat gambar pahlawan nasional.

Menanggapi hal itu, anggota DPRD Tebingtinggi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Dapil III, Asnawi Mangkualam SHI mengatakan akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian, untuk menginformasikan penemuan uang palsu ini dari masyarakat. Diharapkan pihak kepolisian untuk segera mengambil tindakan. “Warga masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli harus hati-hati menerima uang pecahan Rp50.000 dan Rp100.000,” bilang Asnawi.

Menyikapi pertanyaan warga lain, Abdul Rahman yang khawatir melihat maraknya bakso menggunakan daging celeng beredar di Pulau Jawa dan jangan-jangan sampai di Kota Tebingtinggi dan ditakutkan sudah beredar, Asnawi meminta pihak Dinas Kesehatan dan pihak Bidang Perekonomian Tebingtinggi melakukan inspeksi mendadak (sidak) kepada pedagang bakso seluruh Kota Tebingtinggi.

Selain di atas, pertanyaan sejumlah warga dalam kegiatan reses adalah masalah jalan yang kunjung tidak diperbaiki, masalah lampu penerangan jalan, kesehatan dan drainase. Tampak hadir pejabat Pemko Tebingtinggi mewakil Direktur RSUD dr Kumpulan Pane Edi Syahputra, mewakili Dinas kesehatan Fadlan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan dan Lurah Lalang Azianul. (ian)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/