SUMUTPOS.CO- Sedikitnya 500 anak berusia di bawah 11 tahun menghilang dari sebuah kota di Nigeria yang sebelumnya dikuasai kelompok Boko Haram.
Kepada BBC, Malam Ali, seorang pedagang di Kota Damasak, mengaku adiknya ialah salah seorang yang hilang. Bocah-bocah tersebut, menurutnya, menghilang bersamaan dengan terusirnya Boko Haram dari Kota Damasak oleh militer gabungan Niger dan Chad.
Senator yang mewakili belahan utara Negara Bagian Borno, Maina Maaji Lawan, menyatakan menghilangnya anak-anak di daerah kekuasaan Boko Haram kerap terjadi.
“Mereka (Boko Haram) menempatkan anak-anak kecil ke madrasah…Adapun yang laki-laki berusia antara 16 tahun hingga 25 tahun direkrut dan diindoktrinasi untuk menjalankan misi buruk mereka,” kata Lawan kepada koresponden BBC di Nigeria, Will Ross.
Perebutan kembali wilayah-wilayah kekuasaan Boko Haram terjadi setelah Presiden Nigeria Goodluck Jonathan menyatakan bakal mengerahkan kekuatan dan menghancurkan kelompok milisi Boko Haram dalam sebulan.
Militer Nigeria mengklaim kelompok milisi tersebut tidak lagi menguasai wilayah perkotaan di Yobe dan Adamawa, dua dari tiga negara bagian yang dikuasai Boko Haram. Militer juga berikrar bahwa Negara Bagian Borno, tempat Boko Haram didirikan, akan dibebaskan dalam waktu dekat.
Penculikan
Boko Haram menimbulkan amarah khalayak internasional ketika menculik lebih dari 200 murid perempuan di Kota Chibok, Negara Bagian Borno, April 2014 lalu.
Pemimpin Boko Haram, Abubakar Shekau, menyatakan para bocah perempuan itu telah dinikahi.
Boko Haram didirikan pada 2002 di Negara Bagian Borno, Nigeria. Nama resmi kelompok Boko Haram sebenarnya dalam bahasa Arab adalah Jama’atu Ahlis Sunna Lidda’awati wal-Jihad yang artinya “Orang yang Teguh Menyebarkan Ajaran Rasul dan Jihad”.
Tetapi penduduk Kota Maiduguri di timur laut yang berbahasa Hausa, tempat kelompok ini bermarkas, menamakannya Boko Haram.
Boko Haram diterjemahkan dari bahasa Hausa setempat sebagai “Pendidikan Barat adalah dosa”.(BBC)