Perempuan menangis sekitar 5,3 kali tiap bulan, sedangkan pria hanya menitikkan air mata sekitar 1,4 kali, ungkap ahli neurologi, William Frey.
Tetapi, boleh percaya boleh tidak, laki-laki lah yang paling mendapat keuntungan setelah puas menangis! Menurut Anne Kreamer, penulis buku It’s Always Personal: Emotion in the New Workplace, setelah menangis, “Perempuan justru merasa tidak bahagia, seperti telah melakukan sesuatu yang tabu.” Di lain pihak, pria ternyata merasa lebih baik.
Dalam bukunya, Kreamer menjelaskan bahwa saluran air mata perempuan secara anatomis juga berbeda dari saluran air mata pria, sehingga menghasilkan volume air mata yang lebih besar. Wanita yang menangis selalu disebut wajar, sedangkan pria yang menangis sering dikatakan lemah karena menunjukkan perasaannya yang terdalam.
Kreamer juga mendapati, penyebab utama wanita menangis adalah kritik. Dalam hal ini, menangis merupakan manifestasi dari emosinya yang sebenarnya: marah. Nah, kesadaran bahwa kita sering tak mampu mengontrol emosi inilah yang menyebabkan kita merasa bersalah setelah menangis.
Di lain pihak, para responden pria yang disurvei mengatakan, setelah menangis, “Pikiran mereka terasa lebih tajam, masa depan menjadi lebih cerah, dan mereka merasa lebih rileks secara fisik, dan lebih mampu mengontrol sebelum insiden terjadi,” ujar Kreamer. (net/jpnn)