25.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Gara-gara Rp50 Ribu, Pria Lajang Bunuh Diri

TEBING TINGGI- Junimen Sihombing (34), warga Jalan Jalak, Kelurahan Pinang Mancung, Kota Tebing Tinggi, tewas setelah menenggak racun serangga di rumahnya, Jumat (1/7) pukul 18.30 WIB. Pemuda lajang ini nekat mengakhiri hidupnya setelah bertengkar dengan abangnya, hanya gara-gara abangnya itu menghabiskan uang Rp50 ribu yang dititipkannya.

Keluarga Junimen mengetahui kalau korban telah tewas setelah seorang tetangga mereka bernama Herry (17), memberitahukan kalau Junimen mengelupur dengan mulut berbusa di bawah pohon nangka di belakang rumah korban. “Kata Herry, mulut Junimen mengeluarkan busa dan menggelupur di belakang rumah. Kami langsung menuju belakang rumah dan membawanya ke rumah sakit,” kata adik korban, Rapijon kepada wartawan koran ini, Sabtu (2/7).(mag-3)
Namun sayang, meski sempat menjalani perawatan dari tim medis, nyawa Junimen tak tertolong lagi. “Mungkin dia sudah banyak minum racun serangga, sampai saat ini kami belum mengetahui jenis racun serangga apa yang diminum korban,” kata Rapijon lagi.

Dijelaskan Rapijon, Junimen nekat bunuh diri diduga karena masalah sepele. “Kemarin sebelum dia tewas, dia menitipkan uang kepada saya sebesar Rp50 ribu, tak jelas untuk apa dia menitipkan uang itu. Keesokan harinya, dia meminta kembali uang tersebut. Namun karena uang itu sudah habis kupakai untuk beli rokok, aku minta waktu beberapa hari untuk menggantinya,” jelas Rapijon lagi.

Namun, saat itu Junimen tak terima dan marah-marah meminta agar uang itu segera dikembalikan. Setelah itu, dia pergi sambil mengomel menuju kedai tuak. “Sore harinya, baru saya mendapat kabar bahwa adiku itu nekat bunuh diri,” jelasnya. (mag-3)

TEBING TINGGI- Junimen Sihombing (34), warga Jalan Jalak, Kelurahan Pinang Mancung, Kota Tebing Tinggi, tewas setelah menenggak racun serangga di rumahnya, Jumat (1/7) pukul 18.30 WIB. Pemuda lajang ini nekat mengakhiri hidupnya setelah bertengkar dengan abangnya, hanya gara-gara abangnya itu menghabiskan uang Rp50 ribu yang dititipkannya.

Keluarga Junimen mengetahui kalau korban telah tewas setelah seorang tetangga mereka bernama Herry (17), memberitahukan kalau Junimen mengelupur dengan mulut berbusa di bawah pohon nangka di belakang rumah korban. “Kata Herry, mulut Junimen mengeluarkan busa dan menggelupur di belakang rumah. Kami langsung menuju belakang rumah dan membawanya ke rumah sakit,” kata adik korban, Rapijon kepada wartawan koran ini, Sabtu (2/7).(mag-3)
Namun sayang, meski sempat menjalani perawatan dari tim medis, nyawa Junimen tak tertolong lagi. “Mungkin dia sudah banyak minum racun serangga, sampai saat ini kami belum mengetahui jenis racun serangga apa yang diminum korban,” kata Rapijon lagi.

Dijelaskan Rapijon, Junimen nekat bunuh diri diduga karena masalah sepele. “Kemarin sebelum dia tewas, dia menitipkan uang kepada saya sebesar Rp50 ribu, tak jelas untuk apa dia menitipkan uang itu. Keesokan harinya, dia meminta kembali uang tersebut. Namun karena uang itu sudah habis kupakai untuk beli rokok, aku minta waktu beberapa hari untuk menggantinya,” jelas Rapijon lagi.

Namun, saat itu Junimen tak terima dan marah-marah meminta agar uang itu segera dikembalikan. Setelah itu, dia pergi sambil mengomel menuju kedai tuak. “Sore harinya, baru saya mendapat kabar bahwa adiku itu nekat bunuh diri,” jelasnya. (mag-3)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/