WIMBLEDON tahun ini berarti amat istimewa bagi Novak Djokovic. Petenis Serbia itu untuk kali pertama menjejak partai puncak. Tapi, yang lebih istimewa lagi, dia memastikan duduk di posisi teratas peringkat ATP (Asosiasi Tenis Putra) untuk kali perdana.
Djokovic dipastikan menggeser posisi Rafael Nadal begitu memastikan tiket ke final. Nadal, yang berstatus sebagai unggulan teratas sekaligus juara bertahan, adalah lawan yang dihadapi Djokovic di partai puncak. Hasil final tak akan mengubah kepastian pergeseran peringkat tersebut.
Nadal menegaskan, dia tak akan terganggu dengan perubahan peringkat yang dimilikinya itu. Fokusnya sepenuhnya mengarah pada final. Dia berusaha meraih gelar ketiganya di grand slam lapangan rumput itu. Petenis Spanyol itu sudah meraih gelar d Wimbledon pada 2008 dan 2010. Final tahun ini adalah final kelimanya di turnamen tersebut. Sementara, Djokovic menjalani debut final di Wimbledon.
“Saya katakan tahun lalu ketika masih di peringkat ketiga atau keempat, bahwa menjadi petenis nomor satu bukanlah tujuan besar bagi saya,” beber Nadal seperti dikutip AFP.
“Tujuan besar saya adalah adalah tetap kompetitif dan sehat. Hari ini saya kehilangan posisi nomor satu. Tapi, saya sangat bahagia dengan yang saya lakukan sejauh ini,” tambah petenis kidal itu.
Nadal lolos ke final usai mengandaskan jagoan tuan rumah Andy Murray. Dia menang dalam empat set 5-7, 6-2, 6-2, 6-4.
Nadal juga punya modal bagus dalam rekor pertemuannya melawan Djokovic. Dari 27 kali pertemuan, Nadal unggul 16-11. Meski demikian, Djokovic juga bisa menepuk dada. Dalam empat pertemuan di musim 2011, dia selalu memecundangi Nadal. Semuanya tercipta di final turnamen berkategori Masters Series.
Hal lain yang menjadi perhatian Nadal adalah rekor gemilang Djokovic di musim 2011. Djokovic baru kalah sekali dari 48 pertandingan. Bahkan, dua dari empat kekalahan Nadal dari Djokovic terjadi di lapangan tanah liat yang menjadi favorit Nadal.
“Tahun ini, kami sudah bertemu di beberapa final. Jelas, meski kali ini terjadi di permukaan lapangan yang berbeda, saya yakin bisa menang lagi melawan dia,” sesumbar Djokovic.
Dalam final ini, Djokovc merasa dirinya berada dalam posisi underdog. Dengan mentalitas nothing to lose, dia bisa berharap bermain lepas untuk mengejutkan Nadal yang untuk kali pertama berkesempatan mempertahankan gelar di Wimbledon.
“Dia (Nadal) bermain bagus di lapangan rumput. Dia masih punya banyak kepercayaan diri dan tahu caranya untuk memenangkan gelar Wimbledon. Saya nothing to lose, dan tak mau dia mengontrol permainan,” kata Djokovic. (ady/diq/jpnn)