26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Gara-gara Tak Beri Uang, Kapolres Asahan Didemo

Parlindungan harahapsumut pos BAKAR BAN: Aksi demo yang digelar Badko HMI Sumut di depan Mapolda Sumut yang meminta Kapolda Sumut mencopot Kapolres Asahan dari jabatannya, dilakukan sambil membakar ban bekas.
Parlindungan harahapsumut pos
BAKAR BAN: Aksi demo yang digelar Badko HMI Sumut di depan Mapolda Sumut yang meminta Kapolda Sumut mencopot Kapolres Asahan dari jabatannya, dilakukan sambil membakar ban bekas.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Puluhan orang menamakan diri Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Sumut berunjuk rasa ke Mapolda Sumut, Kamis (9/4) pagi. Mereka menuntut Kapolda Sumut Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo, segera mencopot Kapolres Asahan AKBP Yulmar, karena dinilai tak mampu mengatasi maraknya praktik judi dan peredaran narkoba di Asahan. Tuntutan itu disampaikan dengan orasi sambil membakar ban bekas di depan gerbang 3 Mapolda Sumut.

“Kapoldasu jangan tutup mata. Segera copot dan berikan sanksi tegas kepada Kapolres Asahan,” teriak masa dalam orasi.

Aksi yang dipimpin Septian Chan itu memaparkan, AKBP Yulmar tak layak menjabat Kapolres Asahan, karena peredaran narkoba dan praktik judi di Kabupaten Asahan, saat ini semakin tinggi. Bahkan masa menyebut, kalau mereka menduga Kapolres Asahan melindungi peredaran narkoba dan judi yang semakin marak saat ini. Disebut masa, hal itu dilihat dari tidak adanya bandar judi ataupun narkoba yang ditangkap Polres Asahan.

Terlebih, masa menyebut kalau dugaan mereka itu semakin kuat mengingat aksi demo mereka di Polres Asahan, meminta pemberantasan judi dan narkoba di Kabupaten Asahan, beberapa waktu lalu, dibubarkan paksa oleh pihak Polres Asahan. Disebut masa, hal itu menunjukkan intimidasi Polisi terhadap perjuangan mereka yang menuntut pemberantasan judi dan narkoba di Kabupaten Asahan. “Sangat sedih kami melihatnya. Ini masih di Kabupaten Asahan. Belum di kabupaten dan kota lainnya yang ada di Sumut. Seolah-olah, perjudian dan narkoba, dipelihara oleh Polisi,” kata masa mengakhiri.

Menyikapi hal itu, Kapolres Asahan AKBP Yulmar mengaku, kalau ia sudah berkomunikasi dengan Ketua Badko HMI Sumut. Katanya, dalam komunikasi tersebut, aksi yang digelar hanya dilakukan oleh oknum. Namun, AKBP Yulmar tidak menuding kalau masa yang berdemo itu, merupakan anggota HMI yang tidak benar. “Saya sudah komunikasi dengan Oji (Ketua Badko HMI Sumut). Katanya itu hanya oknum saja. Dia sudah bilang sama saya, nggak main. Katanya itu perorangan saja, dari Kisaran katanya,” ungkap Yulmar singkat.

Disinggung tudingan praktik judi dan peredaran narkoba di Asahan semakin marak, AKBP Yulmar juga membantah. Disebutnya, kinerja pihaknya dalam memberantas judi dan narkoba di Asahan, sampai diapresiasi MUI dan HMI Asahan. Bahkan, dikatakannya kalau pengungkapan yang dilakukan pihaknya, sudah melebihi target.

“Kalau mereka bilang pernah saya intimidasi karena mereka berdemo soal judi dan narkoba yang marak, kapan mereka demo? Mereka pernah datang, untuk audensi dan mengapresiasi kinerja kita,” sambung Yulmar.

Sebelum mengakhiri, AKBP Yulmar juga mengaku sempat dimintai uang, agar aksi demo itu tidak dilaksanakan. Disebutnya, hal itu diketahui dari telepon yang diterimanya, Rabu (8/4) malam. Namun, mengingat jumlah uang yang diminta sampai jutaan rupiah, Yulmar mengaku menolak. “Katanya bisa masa tidak jadi turun, namun saya diminta  membantu untuk acara mereka pada 14 April nanti. Karena angka sekian juta rupiah itu, menurut saya tidak pas lah,” pungkasnya. (ain/saz)

Parlindungan harahapsumut pos BAKAR BAN: Aksi demo yang digelar Badko HMI Sumut di depan Mapolda Sumut yang meminta Kapolda Sumut mencopot Kapolres Asahan dari jabatannya, dilakukan sambil membakar ban bekas.
Parlindungan harahapsumut pos
BAKAR BAN: Aksi demo yang digelar Badko HMI Sumut di depan Mapolda Sumut yang meminta Kapolda Sumut mencopot Kapolres Asahan dari jabatannya, dilakukan sambil membakar ban bekas.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Puluhan orang menamakan diri Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Sumut berunjuk rasa ke Mapolda Sumut, Kamis (9/4) pagi. Mereka menuntut Kapolda Sumut Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo, segera mencopot Kapolres Asahan AKBP Yulmar, karena dinilai tak mampu mengatasi maraknya praktik judi dan peredaran narkoba di Asahan. Tuntutan itu disampaikan dengan orasi sambil membakar ban bekas di depan gerbang 3 Mapolda Sumut.

“Kapoldasu jangan tutup mata. Segera copot dan berikan sanksi tegas kepada Kapolres Asahan,” teriak masa dalam orasi.

Aksi yang dipimpin Septian Chan itu memaparkan, AKBP Yulmar tak layak menjabat Kapolres Asahan, karena peredaran narkoba dan praktik judi di Kabupaten Asahan, saat ini semakin tinggi. Bahkan masa menyebut, kalau mereka menduga Kapolres Asahan melindungi peredaran narkoba dan judi yang semakin marak saat ini. Disebut masa, hal itu dilihat dari tidak adanya bandar judi ataupun narkoba yang ditangkap Polres Asahan.

Terlebih, masa menyebut kalau dugaan mereka itu semakin kuat mengingat aksi demo mereka di Polres Asahan, meminta pemberantasan judi dan narkoba di Kabupaten Asahan, beberapa waktu lalu, dibubarkan paksa oleh pihak Polres Asahan. Disebut masa, hal itu menunjukkan intimidasi Polisi terhadap perjuangan mereka yang menuntut pemberantasan judi dan narkoba di Kabupaten Asahan. “Sangat sedih kami melihatnya. Ini masih di Kabupaten Asahan. Belum di kabupaten dan kota lainnya yang ada di Sumut. Seolah-olah, perjudian dan narkoba, dipelihara oleh Polisi,” kata masa mengakhiri.

Menyikapi hal itu, Kapolres Asahan AKBP Yulmar mengaku, kalau ia sudah berkomunikasi dengan Ketua Badko HMI Sumut. Katanya, dalam komunikasi tersebut, aksi yang digelar hanya dilakukan oleh oknum. Namun, AKBP Yulmar tidak menuding kalau masa yang berdemo itu, merupakan anggota HMI yang tidak benar. “Saya sudah komunikasi dengan Oji (Ketua Badko HMI Sumut). Katanya itu hanya oknum saja. Dia sudah bilang sama saya, nggak main. Katanya itu perorangan saja, dari Kisaran katanya,” ungkap Yulmar singkat.

Disinggung tudingan praktik judi dan peredaran narkoba di Asahan semakin marak, AKBP Yulmar juga membantah. Disebutnya, kinerja pihaknya dalam memberantas judi dan narkoba di Asahan, sampai diapresiasi MUI dan HMI Asahan. Bahkan, dikatakannya kalau pengungkapan yang dilakukan pihaknya, sudah melebihi target.

“Kalau mereka bilang pernah saya intimidasi karena mereka berdemo soal judi dan narkoba yang marak, kapan mereka demo? Mereka pernah datang, untuk audensi dan mengapresiasi kinerja kita,” sambung Yulmar.

Sebelum mengakhiri, AKBP Yulmar juga mengaku sempat dimintai uang, agar aksi demo itu tidak dilaksanakan. Disebutnya, hal itu diketahui dari telepon yang diterimanya, Rabu (8/4) malam. Namun, mengingat jumlah uang yang diminta sampai jutaan rupiah, Yulmar mengaku menolak. “Katanya bisa masa tidak jadi turun, namun saya diminta  membantu untuk acara mereka pada 14 April nanti. Karena angka sekian juta rupiah itu, menurut saya tidak pas lah,” pungkasnya. (ain/saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/