ACEH, SUMUTPOS.CO – Longsor yang terjadi di gunung gampong Sawang Kecamatan Setia Bakti Aceh Jaya, Jumat, 2 November 2018, sempat membuat panik pengguna jalan lintas Banda Aceh-Meulaboh. Lalu-lintas sempat terhambat sekitar dua jam. Namun dengan kesigapan pihak terkait, sekitar menjelang Ashar, badan jalan kembali dapat dilalui.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) melalui pesan Whats App media Center BPBA merilis, longsor yang terjadi sebanyak dua kali itu terjadi sekitar pukul 07,25 WIB. Longsor menimpa badan jalan, namun masih dapat dilalui oleh kendaraan.
Longsor kembali terjadi pada pukul 14.42 WIB dengan jumlah material batu dan tanah menutupi seluruh badan jalan sepanjang 20 meter.
Tidak ada korban jiwa maupun harta benda masyarakat dalam peristiwa tersebut. Tapi hampir 2 jam arus lalu lintas sempat terganggu karena tidak dapat dilintasi selama proses pembersihan berlangsung. Untung badan jalan lama masih dapat digunakan sehingga lalu lintas tidak sempat lumpuh.
Kepala BPB Aceh T. Ahmad Dadek, yang dikonfirmasi mengatakan, proses pembersihan badan jalan yang tertimpa longsor telah selesai dan kembali dapat dilewati kendaraan berbagai ukuran.
Namun, dia menghumbau untuk tetap waspada kepada pengguna jalan jalur barat selatan Aceh khususnya di wilayah Aceh Besar – Aceh Jaya. Nengingat kondisi cuaca uang masih berpotensi hujan lebat akan mengancam potensi longsor.
Ada sejumlah titik yang dianggap rawan longsor di wilayah tersebut. Yaitu, gunung kulu Aceh Besar, Geurute, dan sejumlah pergunungan yang dilintasi badan jalan Banda Aceh – Maulaboh dan titik pergunungan yang baru mengalami longsor tersebut. Mengingat sejumlah gunung tersebut masih dalam kondisi labil paska pembelahan badan gunung untuk pengerjaan badan jalan 8 tahun silam.
” Kita imbau para pengguna jalan lebih waspada selama kondisi penghujan ini, terutama dilintas pergunungan dan jika melintasi dimalam hari utamakan kondisi cuaca,” demikian himbau Kepala BPB Aceh Ahmad Dadek. (dln)