SUMUTPOS.CO – Hoax mengenai penyebaran HIV terus dikemas dengan beragam cara. Yang lucu bin unik adalah tudingan strategi pemerintah Israel menebar virus HIV/AIDS dengan perantara pembalut. Pesan itu diklaim berasal dari wartawan Palestina yang bernama Nandang Burhanudin.
Menurut pembuat pesan, pembalut dibuat Israel, tapi diberi label Made in Kingdom of Saudi Arabia. Tujuannya ialah mengaburkan misi penyebaran virus mematikan tersebut. Targetnya adalah membunuh perempuan Saudi dan umat Islam karena dianggap sangat subur dan sering melahirkan.
Tujuan lainnya ialah memperburuk citra muslimah. Sebab, HIV/AIDS dikonotasikan dengan perbuatan nakal. Sedangkan umat Islam sangat menghormati norma-norma hukum agama. Ketika ketahuan terkena HIV/AIDS, citra umat Islam akan jatuh. Apalagi jika yang tertular virus itu sangat banyak.
Pembuat pesan juga memasukkan alasan sehingga perempuan dijadikan sasaran. Sebab, kaum hawa selalu menggunakan pembalut ketika haid setiap bulannya. Saat menggunakan pembalut buatan Israel tersebut selama 30 menit, virus yang tersembunyi akan bercampur dengan darah haid. Pada saat percampuran itulah, pengguna pembalut tertular HIV/AIDS.
Direktur Yayasan Embun Surabaya Joris M Lato menegaskan, kabar tersebut tidak benar. Pendiri lembaga penanggulangan dan pencegahan HIV/AIDS itu mengatakan, kelangsungan virus tersebut sangat bergantung pada manusia. Virus itu tidak bisa hidup ketika keluar dari tubuh manusia. ”Kalau menular lewat pembalut, jelas tidak bisa lah,” ucapnya.
Jika dipersempit, virus mematikan tersebut hanya bisa hidup di darah, air susu ibu, dan cairan kelamin. Di luar itu, virus akan mati dengan sendirinya dalam waktu yang sangat singkat. Karena itulah, tegas pria yang banyak mendampingi kalangan rentan tertular HIV tersebut, sangat tidak mungkin virus itu dimasukkan ke pembalut dan bisa menular ke pemakainya.
Pembina Yayasan Our Right To Be Independent (Orbit) Rudhy Wedhasmara menyatakan hal yang sama. ”Ini bukan hanya hoax, tapi benar-benar hoax,” tegasnya. Sebab, darah menstruasi itu keluar melalui vagina, bukan masuk ke dalam tubuh. Sedangkan percampuran darah masuk ke tubuh terjadi jika ada luka. Misalnya saat berhubungan badan.