SUMUTPOS.CO – SETELAH sulit didapatkan, harga garam pun melambung tinggi. Yang semakin mengkhawatirkan masyarakat, muncul pula video di media sosial (Medsos) ada garam bercampur kaca. Menurut informasi, video yang sempat viral di medsos itu pertama kali muncul di Lamongan sejak Juli 2017 lalu.
Dalam video itu menggambarkan, garam bercampur butiran mirip serpihan kaca, batu kristal, dan ada yang tawas. Bahkan di Sumatera Utara, kabarnya ada warga Rantauprapat menemukan garam yang diduga bercampur kaca tersebut. Namun, kabar tersebut langsung dibantah Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Medan, Yulius Sacramento Tarigan.
Menurut Yulius, hingga kini BBPOM hingga kini mereka belum ada menemukan beredarnya garam bercampur kaca tersebut. Meski begitu, mereka terus melakukan penelusuran. “Kita terus menulusuri keberadaannya. Tapi memang belum ada kita dapatkan,” ungkapnya kepada wartawan di Medan, Senin (21/8).
Sacramento menjelaskan, dalam penelusurannya itu, pihaknya sudah mengambil sampling dari sejumlah pasar tradisional, baik di Kota Medan maupun di sejumlah daerah di Sumatera Utara. Sampling-sampling garam yang diambil itu, kata dia, selanjutnya di teliti di laboratorium, namun hasilnya negatif.
“Dari semua sampling garam yang kita cek secara lobaratoris, tidak ada satupun produk garam yang mengandung kaca,” jelasnya.
Karenanya, Sacramento berkesimpulan, untuk sementara ini, kabar garam bercampur kaca itu merupakan kabar palsu alias hoax. Begitupun, ia menyarankan kepada masyarakat untuk tetap teliti sebagai konsumen, dengan selalu memperhatikan betul label garam sebelum membeli dan memakainya.
“Kesimpulannya garam bercampur kaca itu hoax, dan itu sudah dinyatakan oleh BPOM secara nasional. Tapi kalau memang ada masyarakat yang menemukannya, silahkan segera lapor ke BPOM atau hubungi 1500-533,” terangnya. (ain/adz)