Anak muda ini sudah terbentur banyak masalah, dan dengan penuh energi terus bergerak mengatasinya. Jalan dia masih panjang.
Saya bisa merasakan apa yang dia rasakan. Segala antusiasme, segala ide-ide berani, segala keinginan. Dan orang-orang seperti kami kadang memang sulit cari teman diskusi yang sepemahaman.
Yang muda-muda ini, nanti akan ada nabrak-nabraknya. Yang hebat akan mampu mengatasinya.
Tapi, saya bercanda ke dia, kalau dia masih jauh dari tantangan selanjutnya: Ketika dia dan timnya mulai bertambah usia, ketika mulai harus pindah haluan, dan –yang mungkin paling sulit– ketika harus mendelegasikan atau harus terjadi regenerasi.
Memang, secara teori, apa yang saya tulis ini bukan ilmu baru. Yang dimaksud ’’sixth sense’’ itu merupakan tema konsisten dalam cerita-cerita orang-orang hebat.
Tim Cook, yang sekarang CEO Apple, juga termasuk yang menyebutkan bahwa intuisi merupakan faktor terpenting. Bahwa intuisi begitu penting dalam membuat keputusan-keputusan terbesar dalam hidupnya. Persiapan dan kerja keras merupakan elemen pendukung intuisi.
Kalau intuisi nomor satu, lalu profesional –atau birokrasi– tidak akan bisa membuat perubahan, wah bisa dibayangkan frustrasinya kedua pihak ketika mereka berbenturan…
Yang satu dengan motivasi dan dorongan tinggi ingin berbuat dan bergerak cepat, tapi sisi yang lain selalu menekankan untuk hati-hati. Bahkan bukan hanya hati-hati, tapi harus mendengarkan dulu pendapat ini, pendapat itu, sewa konsultan ini, konsultan itu…
Ada komentar menarik seorang ’’naga tua’’ soal ini. Dia tergolong tipe yang harus cepat itu. Dia bilang akan menjadi berbahaya ketika selalu mengandalkan konsultan, dan kemudian menjadikan konsultan itu sebagai alasan apabila terjadi kegagalan.
Mimpi dan ambisi besar kok harus tanya dulu ke orang. Apalagi kalau yang ditanya itu sebenarnya tidak pernah berbuat secara langsung…(*)