31 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Puluhan Rumah Disapu Puting Beliung

SIDIMPUAN- Bulan April di Kota Padangsidimpuan ditutup musibah angin puting beliung yang merusak sedikitnya 30 bangunan. Bukan hanya itu, bencana alam yang terjadi Selasa (30/4) sekitar pukul 14.00 WIB ini, juga merenggut satu nyawa dan menyebabkan dua warga lainnya luka-luka.

Adalah Amas Ritonga (40), warga Kampung Losung, Padangsidimpuan (Psp) Selatan, yang menjadi korban tewas. Ia meninggal setelah tubuhnya tertimpa reruntuhan bangunan musala yang rubuh. Sedangkan korban luka parah dan masih dirawat di RSUD Psp adalah Zulham Nasution (30), warga yang sama dengan Amas. Dan, korban luka lainnya Hasurungan Sinaga (60) warga Aek Tampang, Psp Selatan.
Sementara puluhan rumah yang rusak berada di dua kelurahan; Ujung Padang tepatnya di Jalan Mawar, Cempaka, Kenanga dan Aek Tampang di Jalan Imam Bonjol.

Informasi dihimpun Metro Siantar (Grup Sumut Pos) Selasa (30/4) sekitar pukul 14.30 WIB dari beberapa tempat, menyebutkan, di Kelurahan Ujungpadang dan Aektampang, sedikitnya ada 30 bangunan yang rusak akibat hantaman angin puting beliung tersebut.
Menurut Tina (61), warga Jalan Mawar, Kelurahan Ujungpadang, Kecamatan Psp Selatan, saat kejadian atau sekitar pukul 14.00 WIB, ia sedang berada di dalam rumah.

Ketika itu, hujan deras mengguyur lingkungan tempat tinggalnya. Tiba-tiba ia mendengar suara gemuruh angin yang begitu kuat dari luar rumah. Tina yang merasa takut, lalu menutup semua pintu dan jendela.

Tidak berapa lama, ia mendengar suara meminta tolong dari luar rumah. Dengan perasaan takut, Tina melihat ke luar rumah. Alangkah terkejutnya, saat melihat Musala Al Munawaroh yang berada persis di depan rumahnya rubuh.

Yang lebih miris, Tina sempat menyaksikan dua pekerja bangunan; Amas Ritonga dan Zulham Nasution yang semula sedang memperbaiki musala terhimpit material bangunan yang rubuh. Sontak warga sekitar yang melihat kejadian tersebut langsung menyelamatkan kedua pekerja tersebut. “Saya sempat mendengar dan melihat kedua pekerja tersebut berteriak minta tolong. Lalu saya keluar rumah dan melihat bangunan Musala Al Munawarrah sudah rubuh dan kedua pekerja yang sedang memperbaiki musala tertimpa runtuhan bangunan,” terang Tina.
Tina menambahkan, dengan dibantu beberapa warga sekitar, mereka langsung menyelamatkan kedua korban dengan menumpang dua becak dan dibawa menuju RSUD Kota Psp. “Banyak warga yang membantu korban tadi. Kondisi mereka cukup parah karena tertimpa dinding bangunan,” kata Tina. (mag-1/smg)
r.

SIDIMPUAN- Bulan April di Kota Padangsidimpuan ditutup musibah angin puting beliung yang merusak sedikitnya 30 bangunan. Bukan hanya itu, bencana alam yang terjadi Selasa (30/4) sekitar pukul 14.00 WIB ini, juga merenggut satu nyawa dan menyebabkan dua warga lainnya luka-luka.

Adalah Amas Ritonga (40), warga Kampung Losung, Padangsidimpuan (Psp) Selatan, yang menjadi korban tewas. Ia meninggal setelah tubuhnya tertimpa reruntuhan bangunan musala yang rubuh. Sedangkan korban luka parah dan masih dirawat di RSUD Psp adalah Zulham Nasution (30), warga yang sama dengan Amas. Dan, korban luka lainnya Hasurungan Sinaga (60) warga Aek Tampang, Psp Selatan.
Sementara puluhan rumah yang rusak berada di dua kelurahan; Ujung Padang tepatnya di Jalan Mawar, Cempaka, Kenanga dan Aek Tampang di Jalan Imam Bonjol.

Informasi dihimpun Metro Siantar (Grup Sumut Pos) Selasa (30/4) sekitar pukul 14.30 WIB dari beberapa tempat, menyebutkan, di Kelurahan Ujungpadang dan Aektampang, sedikitnya ada 30 bangunan yang rusak akibat hantaman angin puting beliung tersebut.
Menurut Tina (61), warga Jalan Mawar, Kelurahan Ujungpadang, Kecamatan Psp Selatan, saat kejadian atau sekitar pukul 14.00 WIB, ia sedang berada di dalam rumah.

Ketika itu, hujan deras mengguyur lingkungan tempat tinggalnya. Tiba-tiba ia mendengar suara gemuruh angin yang begitu kuat dari luar rumah. Tina yang merasa takut, lalu menutup semua pintu dan jendela.

Tidak berapa lama, ia mendengar suara meminta tolong dari luar rumah. Dengan perasaan takut, Tina melihat ke luar rumah. Alangkah terkejutnya, saat melihat Musala Al Munawaroh yang berada persis di depan rumahnya rubuh.

Yang lebih miris, Tina sempat menyaksikan dua pekerja bangunan; Amas Ritonga dan Zulham Nasution yang semula sedang memperbaiki musala terhimpit material bangunan yang rubuh. Sontak warga sekitar yang melihat kejadian tersebut langsung menyelamatkan kedua pekerja tersebut. “Saya sempat mendengar dan melihat kedua pekerja tersebut berteriak minta tolong. Lalu saya keluar rumah dan melihat bangunan Musala Al Munawarrah sudah rubuh dan kedua pekerja yang sedang memperbaiki musala tertimpa runtuhan bangunan,” terang Tina.
Tina menambahkan, dengan dibantu beberapa warga sekitar, mereka langsung menyelamatkan kedua korban dengan menumpang dua becak dan dibawa menuju RSUD Kota Psp. “Banyak warga yang membantu korban tadi. Kondisi mereka cukup parah karena tertimpa dinding bangunan,” kata Tina. (mag-1/smg)
r.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/