25.6 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Listrik Padam Sehari, Kantor PLN Rantauprapat Diserang Massa

LABUHANBATU-Gara-gara listrik padam, Kantor PLN Area Rantauprapat, Jalan Listrik, Lingkungan Bangunan, Kelurahan Padang Matinggi, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu diserang massa, Sabtu (29/6) malam sekitar pukul 21.30 WIB. Penyerangan terjadi menyusul kekesalan warga akibat pemadaman arus satu hari penuh tanpa pemberitahuan sebelumnya.

PECAH: Seorang warga memperlihatkan kaca pintu kantor PLN Rantauprapat.
PECAH: Seorang warga memperlihatkan kaca pintu kantor PLN Rantauprapat.

Awalnya, massa warga lingkun gan setempat yang mengendarai sepeda motor dan becak bermotor, ditambah puluhan warga lainnya mendatangi kantor PLN Rayon Kota.

Namun petugas piket di sana mengarahkan warga untuk mempertanyakan langsung ke kantor besar Area Rantauprapat.

Namun massa terus saja berteriak-teriak.

Diduga tidak tahan mendengar teriakan massa yang terus mempertanyakan keberadaan Manager PLN, seorang pria diduga karyawan di kantor Area Rantauprapat, memberanikan diri keluar. Kepada massa, ia menegaskan sebagai manager.

“Aku manajernya… mau apa kalian?” kata si karyawan yang belum diketahui identitasnya tersebut, dengan nada lantang.

Mendengar nada lantang itu, emosi warga semakin tersulut dan berusaha mengejar si pria.

Beruntung, pria separuh baya itu berhasil mengamankan dirinya sehingga tidak dapat ditangkap massa yang terpancing emosi. Tidak mendapatkan keterangan apa-apa dari petugas PT PLN (Persero), warga akhirnya merusak sejumlah fasilitas seperti pintu masuk kantor dan vas bunga. Entah siapa yang memulai, pintu dibanting disusul suara pecahan kaca yang berserakan dilantai depan. Tidak berapa lama, pihak kepolisian Polres Labuhanbatu datang dan langsung melakukan penjagaan di beberapa lokasi dan sudut kantor PLN Area Rantauprapat.

Penuturan Jufri Lubis yang juga Kepala Lingkungan Bangunan, seingatnya sudah tiga kali mereka melakukan demo ke kantor PLN. Jika terjadipemadamanaruslistrikyangcukuplama, lingkungan mereka dipastikan terkena imbas.

Karenakesal, wargamemintapihakPLNmemerhatikan permasalahan itu. Wang juga meminta Manager PLN Area Rantauprapat agar bekerja profesional di saat ingin melakukan pemadaman.

“Intinya, kami warga meminta kepada pihak PLN agar memberikan informasi melalui kelurahan atau kepala lingkungan, apabila ada terjadi pemadaman listrik yang berkepanjangan.

Jangan suka-suka saja,” teriak puluhan warga.

Selang beberapa menit, Manajer PLN Area Rantauprapat Hartono didampingi Humas H Faisal Sitorus tiba dan mengajak beberapa perwakilan warga masuk ke dalam ruangan. Dalam pertemuan tersebut, perwakilan warga menyatakan kecewa dengan kinerja pihak PLN, yang memadamkan aliran listrik ke rumah warga khususnya di lingkungan mereka sejak pagi hingga malam hari, dan sangat mengganggu semua aktivitas sehari-hari. Dalam pertemuan singkat itu, Hartono menyampaikan pemadaman aliran listrik ke rumah warga bukan disengaja, tetapi karena adanya jadwal pemeliharaan di Gardu Induk (GI) . Hal itu menurutnya harus dilakukan untuk meningkatkan pelayanan. “Kalau dalam hal ini kesalahan dari pihak PLN, kami mohon maaf,” ucapnya. (jok/ila)

LABUHANBATU-Gara-gara listrik padam, Kantor PLN Area Rantauprapat, Jalan Listrik, Lingkungan Bangunan, Kelurahan Padang Matinggi, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu diserang massa, Sabtu (29/6) malam sekitar pukul 21.30 WIB. Penyerangan terjadi menyusul kekesalan warga akibat pemadaman arus satu hari penuh tanpa pemberitahuan sebelumnya.

PECAH: Seorang warga memperlihatkan kaca pintu kantor PLN Rantauprapat.
PECAH: Seorang warga memperlihatkan kaca pintu kantor PLN Rantauprapat.

Awalnya, massa warga lingkun gan setempat yang mengendarai sepeda motor dan becak bermotor, ditambah puluhan warga lainnya mendatangi kantor PLN Rayon Kota.

Namun petugas piket di sana mengarahkan warga untuk mempertanyakan langsung ke kantor besar Area Rantauprapat.

Namun massa terus saja berteriak-teriak.

Diduga tidak tahan mendengar teriakan massa yang terus mempertanyakan keberadaan Manager PLN, seorang pria diduga karyawan di kantor Area Rantauprapat, memberanikan diri keluar. Kepada massa, ia menegaskan sebagai manager.

“Aku manajernya… mau apa kalian?” kata si karyawan yang belum diketahui identitasnya tersebut, dengan nada lantang.

Mendengar nada lantang itu, emosi warga semakin tersulut dan berusaha mengejar si pria.

Beruntung, pria separuh baya itu berhasil mengamankan dirinya sehingga tidak dapat ditangkap massa yang terpancing emosi. Tidak mendapatkan keterangan apa-apa dari petugas PT PLN (Persero), warga akhirnya merusak sejumlah fasilitas seperti pintu masuk kantor dan vas bunga. Entah siapa yang memulai, pintu dibanting disusul suara pecahan kaca yang berserakan dilantai depan. Tidak berapa lama, pihak kepolisian Polres Labuhanbatu datang dan langsung melakukan penjagaan di beberapa lokasi dan sudut kantor PLN Area Rantauprapat.

Penuturan Jufri Lubis yang juga Kepala Lingkungan Bangunan, seingatnya sudah tiga kali mereka melakukan demo ke kantor PLN. Jika terjadipemadamanaruslistrikyangcukuplama, lingkungan mereka dipastikan terkena imbas.

Karenakesal, wargamemintapihakPLNmemerhatikan permasalahan itu. Wang juga meminta Manager PLN Area Rantauprapat agar bekerja profesional di saat ingin melakukan pemadaman.

“Intinya, kami warga meminta kepada pihak PLN agar memberikan informasi melalui kelurahan atau kepala lingkungan, apabila ada terjadi pemadaman listrik yang berkepanjangan.

Jangan suka-suka saja,” teriak puluhan warga.

Selang beberapa menit, Manajer PLN Area Rantauprapat Hartono didampingi Humas H Faisal Sitorus tiba dan mengajak beberapa perwakilan warga masuk ke dalam ruangan. Dalam pertemuan tersebut, perwakilan warga menyatakan kecewa dengan kinerja pihak PLN, yang memadamkan aliran listrik ke rumah warga khususnya di lingkungan mereka sejak pagi hingga malam hari, dan sangat mengganggu semua aktivitas sehari-hari. Dalam pertemuan singkat itu, Hartono menyampaikan pemadaman aliran listrik ke rumah warga bukan disengaja, tetapi karena adanya jadwal pemeliharaan di Gardu Induk (GI) . Hal itu menurutnya harus dilakukan untuk meningkatkan pelayanan. “Kalau dalam hal ini kesalahan dari pihak PLN, kami mohon maaf,” ucapnya. (jok/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/