26.7 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Empat Tahun jadi Caddy di Malaysia, Pulang dalam Peti

Jenazah Ria Hamdani, TKI yang tewas di Malaysia, ditangisi sanak keluarga.

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Isak tangis menyambut kedatangan jenazah Ria Hamdani di rumah orangtuanya. TKI ini menjadi caddy di Malaysia sejak empat tahun lalu, pulang untuk pertama kali namun dalam kondisi di dalam peti mati.

Rumah Anas Pandif (49), orangtua Ria Hamdani  di Simpang Bah Jambi, Huta V Nagori Bangun, Kecamatan Gunung Malela, Senin (30/10) sekira pukul 14.00 WIB, dipenuhi keluarga dan warga yang ingin melihat langsung kedatangan jenazah anak ke dua dari empat bersaudara ini. Sejak berangkat ke Malaysia sejak empat tahun lalu, Ria belum pernah sekalipun pulang. Kepulangannya setelah dirinya meninggal karena sakit, pada Sabtu (28/10) lalu.

Pangulu Nagori Bangun Muhammad Azhar, mengatakan Ria Hamdani dikabarkan menderita sakit dan meninggal di salah satu rumah sakit di Malaysia. Jenazah putri pasangan Anas Pandif (49) dan Indrawati Br Saragih (46) ini berhasil dipulangkan setelah usaha keluarga dibantu teman-teman Ria di Malaysia.

“Tadi pukul 11.00 WIB peti jenazah Ria Hamdani tiba di Bandara Kualanamu. Kami menjemputnya dan tiba di Bah Jambi sekira Pukul 14.00 WIB. Orang tuanya juga ikut menjemput,”kata Udin Sirait, sopir mobil ambulans milik tim Semangat Baru Sumut.

Saat ditemui usai pemakaman Ria Hamdani di TPU Huta VI Nagori Bangun, Anas Pandif yang sehari-harinya bekerja sebagai pedagang asongan mengatakan, setelah pergi merantau ke Malaysia, Ria belum pernah pulang kampung.

Sepengetahuannya, anaknya bekerja sebagai caddy di lapangan golf. Setahun belakang, Ria Hamdani menikah dengan seorang perempuan asal Aceh yang sama-sama bekerja di Malaysia. Masuknya almarhum ke rumah sakit dikabari abang almarhum dan istri almarhum yang berada di Malaysia. Waktu itu informasi yang diperoleh, Ria Hamdani sudah tidak sadar lagi.

Jenazah Ria Hamdani, TKI yang tewas di Malaysia, ditangisi sanak keluarga.

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Isak tangis menyambut kedatangan jenazah Ria Hamdani di rumah orangtuanya. TKI ini menjadi caddy di Malaysia sejak empat tahun lalu, pulang untuk pertama kali namun dalam kondisi di dalam peti mati.

Rumah Anas Pandif (49), orangtua Ria Hamdani  di Simpang Bah Jambi, Huta V Nagori Bangun, Kecamatan Gunung Malela, Senin (30/10) sekira pukul 14.00 WIB, dipenuhi keluarga dan warga yang ingin melihat langsung kedatangan jenazah anak ke dua dari empat bersaudara ini. Sejak berangkat ke Malaysia sejak empat tahun lalu, Ria belum pernah sekalipun pulang. Kepulangannya setelah dirinya meninggal karena sakit, pada Sabtu (28/10) lalu.

Pangulu Nagori Bangun Muhammad Azhar, mengatakan Ria Hamdani dikabarkan menderita sakit dan meninggal di salah satu rumah sakit di Malaysia. Jenazah putri pasangan Anas Pandif (49) dan Indrawati Br Saragih (46) ini berhasil dipulangkan setelah usaha keluarga dibantu teman-teman Ria di Malaysia.

“Tadi pukul 11.00 WIB peti jenazah Ria Hamdani tiba di Bandara Kualanamu. Kami menjemputnya dan tiba di Bah Jambi sekira Pukul 14.00 WIB. Orang tuanya juga ikut menjemput,”kata Udin Sirait, sopir mobil ambulans milik tim Semangat Baru Sumut.

Saat ditemui usai pemakaman Ria Hamdani di TPU Huta VI Nagori Bangun, Anas Pandif yang sehari-harinya bekerja sebagai pedagang asongan mengatakan, setelah pergi merantau ke Malaysia, Ria belum pernah pulang kampung.

Sepengetahuannya, anaknya bekerja sebagai caddy di lapangan golf. Setahun belakang, Ria Hamdani menikah dengan seorang perempuan asal Aceh yang sama-sama bekerja di Malaysia. Masuknya almarhum ke rumah sakit dikabari abang almarhum dan istri almarhum yang berada di Malaysia. Waktu itu informasi yang diperoleh, Ria Hamdani sudah tidak sadar lagi.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/