31.7 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Banjir di Langkat, 1 Rumah Hanyut, 400 Terendam

RUSAK: Warga menyaksikan jembatan ambruk dihantam derasnya arus sungai, Kamis (31/10). Selain itu, banjir juga merendam 400 rumah warga.
Bambang/Sumut Pos
RUSAK: Warga menyaksikan jembatan ambruk dihantam derasnya arus sungai, Kamis (31/10). Selain itu, banjir juga merendam 400 rumah warga.
Bambang/Sumut Pos

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Hujan deras yang melanda Kabupaten Langkat dan sekitarnya pada Rabu (30/10) hingga Kamis (31/10) dinihari, mengakibatkan banjir besar. Satu unit rumah semi permanen hanyut, dan 400 rumah serta fasilitas umum terendam banjir. Sebuah jembatan juga putus.

“Data sementara, banjir melanda Kelurahan Bela Rakyat, Lingkungan 4, RT 03 dengan jumlah 30 rumah terendam. Di RT 05, rumah yang terendam air berjumlah 80 rumah. Tercatat dua rumah ibadah terendam, yakni sebuah masjid dan sebuah mushala,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Irwan Syahri, kemarin.

Di Kelurahan Pekan Kuala, Lingkungan 4, sedikitnya 100 rumah terendam air. Di lingkungan 5 berjumlah 10 rumah, lingkungan 6 berjumlah 50 rumah. “Di sini juga kita mendata ada fasilitas pendidikan yakni Sekolah Dasar Negeri (SDN) berjumlah 2 buah, SMP berjumlah 1 buah, Puskemas 1 buah dan Pajak Beringin Kuala,” jelasnya.

Ketinggian air di dua kelurahan tersebut berkisar 50-100 cm. Namun perlahan air mulai surut. Pun begitu, diharapkan masyarakat harus tetap waspada. Karena cuaca belakangan memang cukup ekstrim, dan rawan bagi warga yang tinggal dibantaran sungai. “Korban jiwa nihil. Adapun letak geografis Kecamatan Kuala berada 35 meter dari permukaan laut, sehingga air yang tergenang cepat surut,” papar dia.

Pantauan langsung di lapangan, pukul 04.00 wib air sudah surut dan hanya menggenangi rumah warga yang terletak di daerah rendah. Sementara permukaan air sungai sudah turun berkisar 50 cm dari tepi sungai. “Pun begitu, kita terus melakukan pemantauan guna mengantisifasi banjir susulan,” tegasnya.

Terpisah Kapolsek Kuala AKP Armasyah mengatakan, dalam bencana alam ini pihaknya belum ada menerima laporan adanya korban jiwa. Namun dari data sementara dari lapangan, sedikitnya 400 rumah warga terendam dan hanyut terbawa arus sungai.

“Memang jumlah rumah yang terendam belum terdata secara keseluruhan. Tapi data sementara, satu rumah hahyut dan 400 terendam,” ujar Kapolsek Kuala AKP Armansyah.

Selain rumah, paparnya, ada jembatan yang menghubungkan warga Lingkungan VIII Undian, Kelurahan Bela Rakyat ke Kota Kuala terputus. “Jadi tidak bisa dilalui,” ucapnya.

Camat Kuala Imanta PA menerangkan, situasi hingga pukul 12.00, air yang merendam rumah sudah surut. “Sebenarnya rumah yang terendam tidak lama. Karena dilintasi air dan segera surut pada pukul 04.00 pagi tadi,” bebernya.

Untuk membantu warga korban banjir, kata Imanta, pihaknya sudah mendirikan dua unit dapur umum. “Semua korban kita pantau untuk memenuhi kebutuhannya yang mendesak,” ucapnya.

Terkait jembatan yang putus, Imanta mengakui bukan akses utama. “Jembatan yang amblas itu jembatan PJKA yang dimanfaatkan warga Lingkungan VIII Undian. Kelurahan Bela Rakyat ke Kota Kuala. Tetapi warga tidak terisolir, karena jalan utama ada,” ungkapnya.

Ditambahkan Imanta, luapan air sungai melanda sebahagian warga Lingkungan IV Bela Rakyat Baru, Kelurahan Bela Rakyat dan sebahagian kecil warga Lingkungan VI dan Lingkungan IV Tempel, Kelurahan Pekan Kuala. (bam)

RUSAK: Warga menyaksikan jembatan ambruk dihantam derasnya arus sungai, Kamis (31/10). Selain itu, banjir juga merendam 400 rumah warga.
Bambang/Sumut Pos
RUSAK: Warga menyaksikan jembatan ambruk dihantam derasnya arus sungai, Kamis (31/10). Selain itu, banjir juga merendam 400 rumah warga.
Bambang/Sumut Pos

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Hujan deras yang melanda Kabupaten Langkat dan sekitarnya pada Rabu (30/10) hingga Kamis (31/10) dinihari, mengakibatkan banjir besar. Satu unit rumah semi permanen hanyut, dan 400 rumah serta fasilitas umum terendam banjir. Sebuah jembatan juga putus.

“Data sementara, banjir melanda Kelurahan Bela Rakyat, Lingkungan 4, RT 03 dengan jumlah 30 rumah terendam. Di RT 05, rumah yang terendam air berjumlah 80 rumah. Tercatat dua rumah ibadah terendam, yakni sebuah masjid dan sebuah mushala,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Irwan Syahri, kemarin.

Di Kelurahan Pekan Kuala, Lingkungan 4, sedikitnya 100 rumah terendam air. Di lingkungan 5 berjumlah 10 rumah, lingkungan 6 berjumlah 50 rumah. “Di sini juga kita mendata ada fasilitas pendidikan yakni Sekolah Dasar Negeri (SDN) berjumlah 2 buah, SMP berjumlah 1 buah, Puskemas 1 buah dan Pajak Beringin Kuala,” jelasnya.

Ketinggian air di dua kelurahan tersebut berkisar 50-100 cm. Namun perlahan air mulai surut. Pun begitu, diharapkan masyarakat harus tetap waspada. Karena cuaca belakangan memang cukup ekstrim, dan rawan bagi warga yang tinggal dibantaran sungai. “Korban jiwa nihil. Adapun letak geografis Kecamatan Kuala berada 35 meter dari permukaan laut, sehingga air yang tergenang cepat surut,” papar dia.

Pantauan langsung di lapangan, pukul 04.00 wib air sudah surut dan hanya menggenangi rumah warga yang terletak di daerah rendah. Sementara permukaan air sungai sudah turun berkisar 50 cm dari tepi sungai. “Pun begitu, kita terus melakukan pemantauan guna mengantisifasi banjir susulan,” tegasnya.

Terpisah Kapolsek Kuala AKP Armasyah mengatakan, dalam bencana alam ini pihaknya belum ada menerima laporan adanya korban jiwa. Namun dari data sementara dari lapangan, sedikitnya 400 rumah warga terendam dan hanyut terbawa arus sungai.

“Memang jumlah rumah yang terendam belum terdata secara keseluruhan. Tapi data sementara, satu rumah hahyut dan 400 terendam,” ujar Kapolsek Kuala AKP Armansyah.

Selain rumah, paparnya, ada jembatan yang menghubungkan warga Lingkungan VIII Undian, Kelurahan Bela Rakyat ke Kota Kuala terputus. “Jadi tidak bisa dilalui,” ucapnya.

Camat Kuala Imanta PA menerangkan, situasi hingga pukul 12.00, air yang merendam rumah sudah surut. “Sebenarnya rumah yang terendam tidak lama. Karena dilintasi air dan segera surut pada pukul 04.00 pagi tadi,” bebernya.

Untuk membantu warga korban banjir, kata Imanta, pihaknya sudah mendirikan dua unit dapur umum. “Semua korban kita pantau untuk memenuhi kebutuhannya yang mendesak,” ucapnya.

Terkait jembatan yang putus, Imanta mengakui bukan akses utama. “Jembatan yang amblas itu jembatan PJKA yang dimanfaatkan warga Lingkungan VIII Undian. Kelurahan Bela Rakyat ke Kota Kuala. Tetapi warga tidak terisolir, karena jalan utama ada,” ungkapnya.

Ditambahkan Imanta, luapan air sungai melanda sebahagian warga Lingkungan IV Bela Rakyat Baru, Kelurahan Bela Rakyat dan sebahagian kecil warga Lingkungan VI dan Lingkungan IV Tempel, Kelurahan Pekan Kuala. (bam)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/