27.8 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Kembangkan Pariwisata di Sumut, 2020 Pemprovsu Fokus Tahura, Bahorok dan Tangkahan

PLAKAT: Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah menerima plakat dari Ketua DPD ASITA Sumut Solahuddin Nasution, Kamis (31/10).
PLAKAT: Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah menerima plakat dari Ketua DPD ASITA Sumut Solahuddin Nasution, Kamis (31/10).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tahun 2020, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut fokus membangun dan mengembangkan 3 objek wisata di Sumut, yakni Taman Hutan Raya (Tahura) Berastagi di Kabupaten Karo, serta objek wisata Bahorok dan Tangkahan di Kabupaten Langkat.

“Untuk daerah-daerah pariwisata, Gubernur Bapak Edy Rahmayadi sudah mencanangkan tiga destinasi wisata yang ingin kita kembangkan di Sumut. Pertama, Tahura di Tanah Karo Berastagi. Tahura ini salah satu UPT dari Dinas Kehutanan kita yang selama ini terbengkalai. Kedua, Bahorok dan Tangkahan di Kabupaten Langkat,” ungkap Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah, saat memberikan kata sambutan pada Pelantikan Pengurus DPD ASITA Sumut Periode 2018-2023 di Hotel JW Marriott, Kota Medan, Kamis (31/10).

Objek wisata Bahorok, menurut Ijeck, merupakan destinasi wisata yang sudah memiliki nama di tingkat nasional maupun internasional. Karena memiliki ekosistem orang utan sebagai daya tarik.

“Kita akan bangun Bahorok. Selama ini sudah sudah menjadi destinasi wisata, tetapi belum maksimal karena jalan ke sana tidak begitu baik. Juga fasilitas-fasilitas lain,” ungkapnya.

Adapun Bahorok, kata Ijeck, saat ini masih dikelola oleh masyarakat dan pihak swasta. Untuk itu, Pemprov Sumut ingin hadir mengembangkan objek wisata tersebut.

Sedangkan objek wisata Tangkahan, menurut Ijeck, memiliki keindahan alam dan penangkaran gajah sebagai daya tarik sendiri. “Banyak turis mancanegara datang ke sana untuk melihat keindahan alamnya, yang tidak kalah dengan negara lain. Hanya saja belum kita kelola,” jelas Ijeck.

Pembangunan tiga objek wisata itu difokuskan untuk memperbaiki infrastruktur dan fasilitas-fasilitas penunjang lainnya. Tujuannya, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, pelaku usaha, dan Pendapatan Asli Daera (PAD) Sumut dari sektor pariwisata.

“Dimulai tahun 2020. Setelah selesai, akan pindah ke daerah-daerah lain. Begitu seterusnya. Mudah-mudahan APBD Sumut meningkat,” kata Ijeck.

Untuk Danau Toba, Ijeck mengungkapkan, dengan kontribusi besar dari Pemerintah Pusat akan memberikan dampak baik bagi dunia pariwisata di Sumut. Karena pertumbuhan ekonomi dengan cepat dapat dilakukan dari sektor pariwisata sendiri. “Setelah kita hitung, ekonomi di daerah paling mudah bangkit dengan pariwisata dibandingkan dengan investasi pabrik,” tutur Ijeck.

Untuk itu, Pemprovsu akan mengembangkan dan membina Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai pelaku usaha pariwisata di Sumut. “Pariwisata tinggal kita mengelola SDM masyarakat dan membangun fasilitas. Kemudian lakukan promosi. Tanpa promosi yang baik, orang takkan tahu dan tak datang,” tandasnya. (gus)

PLAKAT: Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah menerima plakat dari Ketua DPD ASITA Sumut Solahuddin Nasution, Kamis (31/10).
PLAKAT: Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah menerima plakat dari Ketua DPD ASITA Sumut Solahuddin Nasution, Kamis (31/10).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tahun 2020, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut fokus membangun dan mengembangkan 3 objek wisata di Sumut, yakni Taman Hutan Raya (Tahura) Berastagi di Kabupaten Karo, serta objek wisata Bahorok dan Tangkahan di Kabupaten Langkat.

“Untuk daerah-daerah pariwisata, Gubernur Bapak Edy Rahmayadi sudah mencanangkan tiga destinasi wisata yang ingin kita kembangkan di Sumut. Pertama, Tahura di Tanah Karo Berastagi. Tahura ini salah satu UPT dari Dinas Kehutanan kita yang selama ini terbengkalai. Kedua, Bahorok dan Tangkahan di Kabupaten Langkat,” ungkap Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah, saat memberikan kata sambutan pada Pelantikan Pengurus DPD ASITA Sumut Periode 2018-2023 di Hotel JW Marriott, Kota Medan, Kamis (31/10).

Objek wisata Bahorok, menurut Ijeck, merupakan destinasi wisata yang sudah memiliki nama di tingkat nasional maupun internasional. Karena memiliki ekosistem orang utan sebagai daya tarik.

“Kita akan bangun Bahorok. Selama ini sudah sudah menjadi destinasi wisata, tetapi belum maksimal karena jalan ke sana tidak begitu baik. Juga fasilitas-fasilitas lain,” ungkapnya.

Adapun Bahorok, kata Ijeck, saat ini masih dikelola oleh masyarakat dan pihak swasta. Untuk itu, Pemprov Sumut ingin hadir mengembangkan objek wisata tersebut.

Sedangkan objek wisata Tangkahan, menurut Ijeck, memiliki keindahan alam dan penangkaran gajah sebagai daya tarik sendiri. “Banyak turis mancanegara datang ke sana untuk melihat keindahan alamnya, yang tidak kalah dengan negara lain. Hanya saja belum kita kelola,” jelas Ijeck.

Pembangunan tiga objek wisata itu difokuskan untuk memperbaiki infrastruktur dan fasilitas-fasilitas penunjang lainnya. Tujuannya, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, pelaku usaha, dan Pendapatan Asli Daera (PAD) Sumut dari sektor pariwisata.

“Dimulai tahun 2020. Setelah selesai, akan pindah ke daerah-daerah lain. Begitu seterusnya. Mudah-mudahan APBD Sumut meningkat,” kata Ijeck.

Untuk Danau Toba, Ijeck mengungkapkan, dengan kontribusi besar dari Pemerintah Pusat akan memberikan dampak baik bagi dunia pariwisata di Sumut. Karena pertumbuhan ekonomi dengan cepat dapat dilakukan dari sektor pariwisata sendiri. “Setelah kita hitung, ekonomi di daerah paling mudah bangkit dengan pariwisata dibandingkan dengan investasi pabrik,” tutur Ijeck.

Untuk itu, Pemprovsu akan mengembangkan dan membina Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai pelaku usaha pariwisata di Sumut. “Pariwisata tinggal kita mengelola SDM masyarakat dan membangun fasilitas. Kemudian lakukan promosi. Tanpa promosi yang baik, orang takkan tahu dan tak datang,” tandasnya. (gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/