BINJAI, SUMUTPOS.CO – Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadiv Pas) Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Erwedi Supriyatno, melakukan serah terima jabatan sekaligus pisah sambut Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 2A Kota Binjai, Selasa (29/11) lalu. Ada sejumlah pesan yang disampaikan Erwedi, satu di antaranya tentang arahan untuk memenuhi target kerja.
Theo Adrianus Purba mendapat amanah sebagai Kalapas Binjai, menggantikan Plt, Sahata Marlen Situngkir. Sementara Theo, merupakan mantan Karutan Tanjung Gusta Medan. Pada kesempatan itu, Erwedi berpesan, agar pucuk pimpinan di Lapas Binjai ini, segera menyesuaikan diri dengan lingkungan. Sekaligus melakukan konsolidasi internal dengan seluruh jajaran sebagai bentuk penguatan.
“Koordinasi dengan Wali Kota Binjai, aparat penegak hukum (APH), dan stakeholder lain, untuk menjalin sinergitas agar selaras dengan kinerja. Bukan hanya itu, konsolidasi dengan siapa pun, yang intinya agar pekerjaan optimal,” imbau Erwedi.
Erwedi juga meminta, agar Lapas Binjai memenuhi 9 target kinerja pada 2023 mendatang.
“Target Kinerja adalah soal evaluasi, yang merupakan bentuk kontrol terhadap penyelenggaraan kegiatan, sehingga ke depannya dapat dilakukan pembenahan jika diperlukan. Tidak hanya pada output, namun mulai dari proses perencanaan, implementasi, evaluasi, hingga pelaporan,” paparnya.
“Ke depannya diharapkan target kinerja yang tersusun lebih terukur dan sesuai dengan kebutuhan di lapangan, sehingga dapat tercapai secara maksimal,” jelas Erwedi.
Sementara itu, Kalapas Binjai yang baru, Theo Adrianus Purba menyatakan, akan melakukan konsolidasi kepada jajaran secara internal sebagai tahap awal. Tak lupa, dia juga akan melakukan konsolidasi secara eksternal untuk mengenal situasi dan kondisi di Kota Rambutan. “Namanya juga kita masih baru datang, pastinya butuh proses perkenalan, baik itu di internal dan luar Lapas Binjai, seperti Forkopimda atau stekeholder lainnya. Dengan begitu, kita bisa menguatkan soliditas,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia mengaku, akan melalukan evaluasi kinerja yang sudah berjalan, jelang tutup tahun ini. Menurut Theo, kekurangan pada tahun ini akan diperbaiki pada tahun mendatang.
“Untuk pembinaan bagi warga binaan seiring waktu yang terus berjalan, memang itu bukan hal yang mudah mengingat jumlah warga binaan saat ini sekitar 1.970 orang melebihi kapasitas, tentunya jadi tantangan tersendiri untuk mengelolanya,” katanya.
Dia mengingatkan kepada petugas, juga harus disiplin dan humanis, agar jadi perekat bagi warga binaan dalam menjalin komunikasi, sehingga tujuan dari pembinaan itu berjalan dengan baik.
“Komunikasi harus terus berjalan, jangan ada sumbatan agar tujuan pembinaan bisa tercapai sehingga kesadaran, pertobatan, perubahan perilaku yang pada akhirnya dapat kembali ke lingkungan masyarakat dan keluarga masing-masing,” pungkasnya. (ted/saz)