28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Okupasi di Lahan TNGL Ricuh

BESITANG- Terkait penentangan okupasi tanaman sawit dan rambung milik warga di kawasan TNGL, ribuan petani dari lima desa di dua kecamatan, Kabupaten Langkat, seruduk kantor Balai Besar TNGL di Resort Sekoci Besitang, Rabu (1/2).

Dihari kedua aksi penentangan okupasi ini, berlangsung semakin memanas. Warga mendesak seluruh aparat TNI yang berada di kawasan itu segera ditarik ke luar area. Jika tidak, warga akan terus melanjutkan aksi.

Suasana terus mencekam, aksi penebangan sawit dan rambung terus berlanjut. Andi Basrul selaku Kepala BB TNGL lari kocar-kacir di kejar para petani yang merasa kesal.

Warga meminta kepada TNGL mengganti seluruh kerugikan masyarakat akibat tindakan penebangan tanaman pohon kelapa sawit dan rambung mereka.  “Kami minta pertanggungjawaban TNGL,” teriak ribuan petani, yang sampai saat ini masih berada di kantor BB TNGL.

Dandim 0203 Langkat Letkol YP Girsang, Kepala Balai Besar TNGL, Andi Basrul, mencoba melakukan dialog dengan warga, namun dialog yang berlangsung tegang tersebut belum menghasilan keputusan.

Untuk menjaga keamanan Kepala BB TNGL, sejumlah aparat keamanan dari TNI/Polri termasuk Polhut mencoba menenangkan warga.
Sembari menunggu kepastian dari dialog antara TNI, Kepala BB TNGL dan warga, ribuan petani membuka dapur umum .(jok/smg)

BESITANG- Terkait penentangan okupasi tanaman sawit dan rambung milik warga di kawasan TNGL, ribuan petani dari lima desa di dua kecamatan, Kabupaten Langkat, seruduk kantor Balai Besar TNGL di Resort Sekoci Besitang, Rabu (1/2).

Dihari kedua aksi penentangan okupasi ini, berlangsung semakin memanas. Warga mendesak seluruh aparat TNI yang berada di kawasan itu segera ditarik ke luar area. Jika tidak, warga akan terus melanjutkan aksi.

Suasana terus mencekam, aksi penebangan sawit dan rambung terus berlanjut. Andi Basrul selaku Kepala BB TNGL lari kocar-kacir di kejar para petani yang merasa kesal.

Warga meminta kepada TNGL mengganti seluruh kerugikan masyarakat akibat tindakan penebangan tanaman pohon kelapa sawit dan rambung mereka.  “Kami minta pertanggungjawaban TNGL,” teriak ribuan petani, yang sampai saat ini masih berada di kantor BB TNGL.

Dandim 0203 Langkat Letkol YP Girsang, Kepala Balai Besar TNGL, Andi Basrul, mencoba melakukan dialog dengan warga, namun dialog yang berlangsung tegang tersebut belum menghasilan keputusan.

Untuk menjaga keamanan Kepala BB TNGL, sejumlah aparat keamanan dari TNI/Polri termasuk Polhut mencoba menenangkan warga.
Sembari menunggu kepastian dari dialog antara TNI, Kepala BB TNGL dan warga, ribuan petani membuka dapur umum .(jok/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/