27 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Jalan Sidikalang-Parongil Rusak Berat, Direncanakan Akan Diperbaiki Sepanjang 5 Km

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Kondisi badan jalan yang menghubungkan Kecamatan Sidikalang, Berampu, Lae Parira serta Silima Pungga-Pungga, rusak berat bahkan mirip kubangan kerbau.

Amatan wartawan, Rabu (1/2) saat melintas dari ruas jalan dimaksud, kerusakan badan jalan sangat memprihatinkan. Kerusakan sudah terdapat mulai dari Desa Berampu, Kecamatan Berampu.

Kerusakan terparah di area Kecamatan Lae Parira, seperti di Desa Kentara, Desa Lae Parira serta Desa Sempung Polling. Begitu juga kerusakan terdapat sebagian di Kecamatan Silima Pungga-Pungga seperti di Desa Palipi hingga memasuki kota Parongil sebagai ibukota Kecamatan Silima Pungga-Pungga.

Terlihat, sebagian besar badan jalan telah banyak lubang besar. Sehingga, disaat musim hujan, lubang pada badan jalan dipenuhi air. Kondisi itu sangat menyulitkan pengendara khususnya pengemudi kenderaan sepeda motor.

Menurut sejumlah warga, banyak sudah yang menjadi korban akibat kondisi jalan tersebut. Oleh karena itu, masyarakat pengguna jalan berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi segera memperbaiki sehingga tidak memakan korban jiwa dan pengendara saat melintas.

Sementara itu, Sekretaris Dinas PUTR Kabupaten Dairi, Frianto Naibaho dikonfirmasi, Rabu (1/2) mengatakan, tahun anggaran 2023 ini ruas jalan Sidikalang-Parongil, akan diperbaiki sepanjang lebih kurang 5 kilometer (KM). Perbaikan dimulai dari Simpang Tiga Desa Hutarakyat sampai ke Desa Berampu, Kecamatan Berampu lebih kurang 5 km. Dan perbaikan akan dilakukan bertahap jika dana tersedia.

“Tetapi, untuk tahun ini telah dipastikan akan kita perbaiki karena sudah diusulkan melalui dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp18 miliar,” ucap Frianto.

Ditanya soal status jalan, karena jalan itu merupakan juga akses ke PT Dairi Prima Mineral (DPM). Frianto mengatakan, memang ada nota kesepahaman terkait tanggungjawab perbaikan jalan oleh perusahaan tambang timah dan seng tersebut.

“Mereka ikut bertanggungjawab dalam pemeliharaan jalan itu seperti dilakukan ditahap awal begitu mereka masuk, tetapi mungkin karena mereka (perusahaan) belum berproduksi sehingga belum banyak berkontribusi,” ungkapnya.(rud/ram)

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Kondisi badan jalan yang menghubungkan Kecamatan Sidikalang, Berampu, Lae Parira serta Silima Pungga-Pungga, rusak berat bahkan mirip kubangan kerbau.

Amatan wartawan, Rabu (1/2) saat melintas dari ruas jalan dimaksud, kerusakan badan jalan sangat memprihatinkan. Kerusakan sudah terdapat mulai dari Desa Berampu, Kecamatan Berampu.

Kerusakan terparah di area Kecamatan Lae Parira, seperti di Desa Kentara, Desa Lae Parira serta Desa Sempung Polling. Begitu juga kerusakan terdapat sebagian di Kecamatan Silima Pungga-Pungga seperti di Desa Palipi hingga memasuki kota Parongil sebagai ibukota Kecamatan Silima Pungga-Pungga.

Terlihat, sebagian besar badan jalan telah banyak lubang besar. Sehingga, disaat musim hujan, lubang pada badan jalan dipenuhi air. Kondisi itu sangat menyulitkan pengendara khususnya pengemudi kenderaan sepeda motor.

Menurut sejumlah warga, banyak sudah yang menjadi korban akibat kondisi jalan tersebut. Oleh karena itu, masyarakat pengguna jalan berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi segera memperbaiki sehingga tidak memakan korban jiwa dan pengendara saat melintas.

Sementara itu, Sekretaris Dinas PUTR Kabupaten Dairi, Frianto Naibaho dikonfirmasi, Rabu (1/2) mengatakan, tahun anggaran 2023 ini ruas jalan Sidikalang-Parongil, akan diperbaiki sepanjang lebih kurang 5 kilometer (KM). Perbaikan dimulai dari Simpang Tiga Desa Hutarakyat sampai ke Desa Berampu, Kecamatan Berampu lebih kurang 5 km. Dan perbaikan akan dilakukan bertahap jika dana tersedia.

“Tetapi, untuk tahun ini telah dipastikan akan kita perbaiki karena sudah diusulkan melalui dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp18 miliar,” ucap Frianto.

Ditanya soal status jalan, karena jalan itu merupakan juga akses ke PT Dairi Prima Mineral (DPM). Frianto mengatakan, memang ada nota kesepahaman terkait tanggungjawab perbaikan jalan oleh perusahaan tambang timah dan seng tersebut.

“Mereka ikut bertanggungjawab dalam pemeliharaan jalan itu seperti dilakukan ditahap awal begitu mereka masuk, tetapi mungkin karena mereka (perusahaan) belum berproduksi sehingga belum banyak berkontribusi,” ungkapnya.(rud/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/