24 C
Medan
Friday, July 5, 2024

Bayi Tanpa Batok Kepala Lahir di Simalungun

Foto: Sawal/SMG Sutiono, ayah bayi tanpa batok kepala, duduk di ruang tunggu kamar bayi, ditemani ibunya.
Foto: Sawal/SMG
Sutiono, ayah bayi tanpa batok kepala, duduk di ruang tunggu kamar bayi, ditemani ibunya.

 

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Seorang bayi laki-laki tanpa memiliki batok kepala lahir di Klinik Karya Husada, Perdagangan, Kecamatan Bandar, setelah melewati operasi sesar, Rabu (30/4) sekira pukul 00.00 WIB.

Bayi tersebut merupakan anak ketiga dari pasangan Sutiono (34) dan Yusri Midarti (40). Sebelum kelahiran putranya, Yusri merasakan sakit dibagian perutnya saat hendak makan. Ia memberitahukan keadaan tersebut kepada suaminya. Tidak ingin menunda waktu Yusri bersama Sutiono langsung menuju Klinik Karya Husada dari kediamannya di Dusun Simanggar, Kelurahan Perdagangan II, Kecamatan Bandar hendak melakukan USG untuk mengetahui penyakit yang diderita istrinya.

Setibanya di klini yang berada di Jalan Merdeka tersebut, pasangan suami istri itu menemui dokter kandungan dan menceritakan keluhan yang dialami Yusri. Setelah melakukan USG dokter Fatin Atifa Sp OG memberitahukan hasil USG kepada Sutiono bahwa dalam kandungan istrinya ada dua detak jantung. Namun, dokter memutuskan untuk melakukan operasi karena dikawatirkan anak dalam kandungannya kembar.

“Bilang dokter harus dioperasi karena katanya dalam kandungan istriku ada dua detak jantung karena diduga kembar anakku,” ucap Sutiono.

Ia menjelaskan, sekira pukul 23.30 WIB Yusri memasuki ruang operasi dan berselang setengah jam kemudian operasi berhasil dilakukan dengan kondisi ibu keadaan sehat. Namun, dokter yang melihat kekurangan pada bayi tersebut langsung memberitahukan kepada Sutiono kondisi putranya. “Habis operasi dan dibersihkan aku baru diberitahu sama dokternya,” ucapnya dengan kepala tertunduk.

Hingga Kamis (1/5), kondisi anaknya masih dirahasiakan oleh suaminya kepada istrinya. Ia mencoba sabar untuk menerima keadaan putra pertamanya tersebut. “Aku ikhlas apa yang menjadi kehendak Tuhan nantinya,” terang pria yang bekerja sebagai karyawan di PT Panca Surya tersebut.

Ketika ditanya mengenai apa yang terjadi selama kehamilan suaminya ia mengaku pada usia kandungan istrinya memasuki usia sekitar dua bulan, istrinya mengalami sakit maag dan demam sehingga memutuskan untuk berobat ke salah satu praktek dokter. Saat itu, istrinya diberi obat dan disuntik dokter tersebut. “Memang ada dia berobat karena demam dan maagnya kambuh dan saat itu dokter itu memberi obat dan menyuntik istriku. Tapi kami sudah bilang kalau istriku sedang hamil,” cetusnya.

Setelah kejadian tersebut, tidak ada hal lainnya yang dialami istrinya selama mengandung. Ia mengaku seminggu sebelum kelahiran anaknya, ia bermimpi bahwa anaknya dikenakan popok bayi namun popok yang dipasang hanya sebatas dada anaknya.

“Dalam mimpiku itu wajah anakku kelihatan samar dan tidak jelas. Tapi badannya yang dipakaikan popok itu jelas sekali,” ucapnya.

Pantauan wartawan, pria dengan perawakan kurus tersebut terlihat lesu saat duduk di ruang tunggu depan ruang bayi. Sementara, anaknya hingga kini masih berada di dalam inkubator untuk mendapatkan perawatan lebih intensif dari pihak klinik. Tangis Sutiono pecah saat ia mendengar suara tangisan bayi dari dalam ruang bayi tersebut.

Sementara, dokter jaga Klinik Karya Husada dr Yufli mengatakan pihaknya tidak dapat memberikan informasi mengenai keadaan bayi laki-laki tersebut. “Kami tidak dapat memberikan keterangan mengenai keadaan bayi tersebut yang dapat memperoleh informasi keadaan bayi hanya pihak keluarganya saja,” terangnya. (lud/smg)

Foto: Sawal/SMG Sutiono, ayah bayi tanpa batok kepala, duduk di ruang tunggu kamar bayi, ditemani ibunya.
Foto: Sawal/SMG
Sutiono, ayah bayi tanpa batok kepala, duduk di ruang tunggu kamar bayi, ditemani ibunya.

 

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Seorang bayi laki-laki tanpa memiliki batok kepala lahir di Klinik Karya Husada, Perdagangan, Kecamatan Bandar, setelah melewati operasi sesar, Rabu (30/4) sekira pukul 00.00 WIB.

Bayi tersebut merupakan anak ketiga dari pasangan Sutiono (34) dan Yusri Midarti (40). Sebelum kelahiran putranya, Yusri merasakan sakit dibagian perutnya saat hendak makan. Ia memberitahukan keadaan tersebut kepada suaminya. Tidak ingin menunda waktu Yusri bersama Sutiono langsung menuju Klinik Karya Husada dari kediamannya di Dusun Simanggar, Kelurahan Perdagangan II, Kecamatan Bandar hendak melakukan USG untuk mengetahui penyakit yang diderita istrinya.

Setibanya di klini yang berada di Jalan Merdeka tersebut, pasangan suami istri itu menemui dokter kandungan dan menceritakan keluhan yang dialami Yusri. Setelah melakukan USG dokter Fatin Atifa Sp OG memberitahukan hasil USG kepada Sutiono bahwa dalam kandungan istrinya ada dua detak jantung. Namun, dokter memutuskan untuk melakukan operasi karena dikawatirkan anak dalam kandungannya kembar.

“Bilang dokter harus dioperasi karena katanya dalam kandungan istriku ada dua detak jantung karena diduga kembar anakku,” ucap Sutiono.

Ia menjelaskan, sekira pukul 23.30 WIB Yusri memasuki ruang operasi dan berselang setengah jam kemudian operasi berhasil dilakukan dengan kondisi ibu keadaan sehat. Namun, dokter yang melihat kekurangan pada bayi tersebut langsung memberitahukan kepada Sutiono kondisi putranya. “Habis operasi dan dibersihkan aku baru diberitahu sama dokternya,” ucapnya dengan kepala tertunduk.

Hingga Kamis (1/5), kondisi anaknya masih dirahasiakan oleh suaminya kepada istrinya. Ia mencoba sabar untuk menerima keadaan putra pertamanya tersebut. “Aku ikhlas apa yang menjadi kehendak Tuhan nantinya,” terang pria yang bekerja sebagai karyawan di PT Panca Surya tersebut.

Ketika ditanya mengenai apa yang terjadi selama kehamilan suaminya ia mengaku pada usia kandungan istrinya memasuki usia sekitar dua bulan, istrinya mengalami sakit maag dan demam sehingga memutuskan untuk berobat ke salah satu praktek dokter. Saat itu, istrinya diberi obat dan disuntik dokter tersebut. “Memang ada dia berobat karena demam dan maagnya kambuh dan saat itu dokter itu memberi obat dan menyuntik istriku. Tapi kami sudah bilang kalau istriku sedang hamil,” cetusnya.

Setelah kejadian tersebut, tidak ada hal lainnya yang dialami istrinya selama mengandung. Ia mengaku seminggu sebelum kelahiran anaknya, ia bermimpi bahwa anaknya dikenakan popok bayi namun popok yang dipasang hanya sebatas dada anaknya.

“Dalam mimpiku itu wajah anakku kelihatan samar dan tidak jelas. Tapi badannya yang dipakaikan popok itu jelas sekali,” ucapnya.

Pantauan wartawan, pria dengan perawakan kurus tersebut terlihat lesu saat duduk di ruang tunggu depan ruang bayi. Sementara, anaknya hingga kini masih berada di dalam inkubator untuk mendapatkan perawatan lebih intensif dari pihak klinik. Tangis Sutiono pecah saat ia mendengar suara tangisan bayi dari dalam ruang bayi tersebut.

Sementara, dokter jaga Klinik Karya Husada dr Yufli mengatakan pihaknya tidak dapat memberikan informasi mengenai keadaan bayi laki-laki tersebut. “Kami tidak dapat memberikan keterangan mengenai keadaan bayi tersebut yang dapat memperoleh informasi keadaan bayi hanya pihak keluarganya saja,” terangnya. (lud/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/