31 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Lagi, Petugas KPPS Meninggal & Polisi Masuk RS

no picture

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Total petugas yang meninggal di Sumatera Utara pascapemilu serentak 2019, bertambah. Jika kemarin 9 petugas KPPS, PPK, dan 3 polisi dilaporkan meninggal, kini jumlah korban bertambah. Seorang petugas KPPS di TPS 23, Kelurahan Kwala Bingai, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Syaiful Azwan meninggal dunia Rabu (1/5), setelah kelelahan pascapenghitungan suara.

Ketua KPPS 23, Kwala Bingai Stabat, Kamal, menjelaskan korban mengaku letih usai melakukan perhitungan suara di TPS-nya pada 17 April lalu. “Ia letih dan lemas, sehingga langsung dibawa ke rumah sakit Bidadari Stabat untuk dirawat,” ujarnya.

Setelah dirawat beberapa hari, warga Komplek Pemda, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat itu akhirnya meninggal dunia pada Rabu (1/5) pukul 3 pagi, dengan diagnosa gejala stroke dan tensi tinggi. “Pagi tadi saya dengar kabar beliau meninggal. Saya langsung mendatangi rumah korban mengucapkan belasungkawa,” katanya.

Data KPU Langkat, sudah dua orang peyelenggara Pemilu di Langkat yang meninggal dunia. Sebelumnya pada 27 April lalu, Harmanus Mamat Siregar (41), petugas KPPS 3, Kelurahan Brandan Timur, Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat juga meninggal dunia, diduga akibat kelelahan usai penghitungan suara di TPS.

Tiga orang petugas KPPS lainnya juga masih dirawat di rumah sakit Pertamina Pangkalan Brandan. Sedangkan satu orang petugas KPPS yang sedang hami l mengalami keguguran usai melakukan perhitungan suara di TPS.

AKP Suryanto Kelelahan Saat PAM Pemilu

Selain korban meninggal, petugas yang dirawat di rumah sakit karena kelelahan pascapemilu juga terus berjatuhan. Selasa malam kemarin, Kasubbag Kum Kepolisian Resor Dairi, AKP Suryanto Barus, jatuh sakit saat melaksanakan tugas pengamanan pemilu (PAM) Pemilu serentak, sejak 17 April 2019 lalu. Ia pun dirujuk ke rumah sakit Bhayangkara Medan.

“AKP Suryanto adalah perwira penanggungjawab seluruh TPS se-Kecamatan Lae Parira,” kata Kapolres Dairi, AKBP Erwin Wijaya Siahaan Sik, melalui Kasubbag Humas Polres Iptu Donny Saleh dalam pers rilis, Rabu (1/5).

Korban diduga kelelahan menjalankan tugas pengamanan pemilu. Selasa (30/4) malam, korban dilarikan ke RSUD Sidikalang. Namun karena kondisi perwira polisi itu tidak membaik, RSUD Sidikalang dan Polres Dairi merujuk AKP Suryanto Barus ke rumah sakit Bhayangkara Polda Sumut di Medan.

Proses pemberangkatan rujuk AKP Suryanto Barus dipimpin Kabag Ops Polres Dairi Kompol WH Pranggono dan Kasat Shabra AKP Lamhot Limbonng.

Sebelumnya, belasan petugas baik Panitia Pemungutan Suara, PPK, dan polisi, meninggal di seluruh wilayah di Sumatera Utara, sejak pemungutan suara Pemilu Serentak tanggal 17 April lalu. Petugas yang meninggal terdiri dari berbagi usia, mulai dari usia 28 tahun hingga 54 tahun.

Adapun nama-nama petugas PPS dan PPK di Sumut yang sebelumnya meninggal dunia yakni, 1. Zulkifli Salamuddin (45) dari TPS Medan Johor kota Medan, 2. Eva Arnaz (35) dari TPS Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu, 3. Jalakon Sinaga dari TPS Berampu kabupaten Dairi, 4. Zainuddin Keliat (52) dari TPS Pancur Batu kabupaten Deliserdang, 5. Putra Sipayung (28) dari TPS Purba kabupaten Simalungun, 6. Sutrisno dari TPS Medan Selayang kota Medan, 7. Uswatun Hasanah Harahap (30), 8. Sayur Nasution dari TPS di kabupaten Mandailing Natal, 9. Eri Syafrizal (57), petugas PPK Bajenis Kota Tebingtinggi.

Dari institusi kepolisian, korban meninggal yakni 1. Kanit Provos Polsek Bosar Maligas Polres Simalungun, Aiptu Tunggul Simbolon, gugur dalam kecelakaan tunggal usai mengawal kotak suara, 2. Kanit Diksaya Polres Padangsidimpuan, Iptu Partahian Dalimunthe meninggal kelelahan usai melaksanakan tugas pengamanan di PPK Hutaimbaru, Kamis (25/4). 3. Aiptu Jonter Siringo-Ringo (51), anggota Satuan Reserse dan Kriminal Polres Dairi, meninggal diduga karena kelelahan, saat mengamankan TPS di Tiga Baru, Kecamatan Pegagan Hilir Kabupaten Dairi.

Sedangkan polisi yang kritis bernama Aiptu Martin Sembiring (54), Bhabinkamtibmas di Desa Tarutung Baru Kecamatan PSP Tenggara, Kota Padangsidimpuan. Martin mengalami kecelakaan setelah merasa pusing saat Rapat Pleno Terbuka perhitungan suara di Kantor Camat Psp Tenggara, Kota Padang Sidimpuan. (bam/mag-10)

no picture

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Total petugas yang meninggal di Sumatera Utara pascapemilu serentak 2019, bertambah. Jika kemarin 9 petugas KPPS, PPK, dan 3 polisi dilaporkan meninggal, kini jumlah korban bertambah. Seorang petugas KPPS di TPS 23, Kelurahan Kwala Bingai, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Syaiful Azwan meninggal dunia Rabu (1/5), setelah kelelahan pascapenghitungan suara.

Ketua KPPS 23, Kwala Bingai Stabat, Kamal, menjelaskan korban mengaku letih usai melakukan perhitungan suara di TPS-nya pada 17 April lalu. “Ia letih dan lemas, sehingga langsung dibawa ke rumah sakit Bidadari Stabat untuk dirawat,” ujarnya.

Setelah dirawat beberapa hari, warga Komplek Pemda, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat itu akhirnya meninggal dunia pada Rabu (1/5) pukul 3 pagi, dengan diagnosa gejala stroke dan tensi tinggi. “Pagi tadi saya dengar kabar beliau meninggal. Saya langsung mendatangi rumah korban mengucapkan belasungkawa,” katanya.

Data KPU Langkat, sudah dua orang peyelenggara Pemilu di Langkat yang meninggal dunia. Sebelumnya pada 27 April lalu, Harmanus Mamat Siregar (41), petugas KPPS 3, Kelurahan Brandan Timur, Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat juga meninggal dunia, diduga akibat kelelahan usai penghitungan suara di TPS.

Tiga orang petugas KPPS lainnya juga masih dirawat di rumah sakit Pertamina Pangkalan Brandan. Sedangkan satu orang petugas KPPS yang sedang hami l mengalami keguguran usai melakukan perhitungan suara di TPS.

AKP Suryanto Kelelahan Saat PAM Pemilu

Selain korban meninggal, petugas yang dirawat di rumah sakit karena kelelahan pascapemilu juga terus berjatuhan. Selasa malam kemarin, Kasubbag Kum Kepolisian Resor Dairi, AKP Suryanto Barus, jatuh sakit saat melaksanakan tugas pengamanan pemilu (PAM) Pemilu serentak, sejak 17 April 2019 lalu. Ia pun dirujuk ke rumah sakit Bhayangkara Medan.

“AKP Suryanto adalah perwira penanggungjawab seluruh TPS se-Kecamatan Lae Parira,” kata Kapolres Dairi, AKBP Erwin Wijaya Siahaan Sik, melalui Kasubbag Humas Polres Iptu Donny Saleh dalam pers rilis, Rabu (1/5).

Korban diduga kelelahan menjalankan tugas pengamanan pemilu. Selasa (30/4) malam, korban dilarikan ke RSUD Sidikalang. Namun karena kondisi perwira polisi itu tidak membaik, RSUD Sidikalang dan Polres Dairi merujuk AKP Suryanto Barus ke rumah sakit Bhayangkara Polda Sumut di Medan.

Proses pemberangkatan rujuk AKP Suryanto Barus dipimpin Kabag Ops Polres Dairi Kompol WH Pranggono dan Kasat Shabra AKP Lamhot Limbonng.

Sebelumnya, belasan petugas baik Panitia Pemungutan Suara, PPK, dan polisi, meninggal di seluruh wilayah di Sumatera Utara, sejak pemungutan suara Pemilu Serentak tanggal 17 April lalu. Petugas yang meninggal terdiri dari berbagi usia, mulai dari usia 28 tahun hingga 54 tahun.

Adapun nama-nama petugas PPS dan PPK di Sumut yang sebelumnya meninggal dunia yakni, 1. Zulkifli Salamuddin (45) dari TPS Medan Johor kota Medan, 2. Eva Arnaz (35) dari TPS Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu, 3. Jalakon Sinaga dari TPS Berampu kabupaten Dairi, 4. Zainuddin Keliat (52) dari TPS Pancur Batu kabupaten Deliserdang, 5. Putra Sipayung (28) dari TPS Purba kabupaten Simalungun, 6. Sutrisno dari TPS Medan Selayang kota Medan, 7. Uswatun Hasanah Harahap (30), 8. Sayur Nasution dari TPS di kabupaten Mandailing Natal, 9. Eri Syafrizal (57), petugas PPK Bajenis Kota Tebingtinggi.

Dari institusi kepolisian, korban meninggal yakni 1. Kanit Provos Polsek Bosar Maligas Polres Simalungun, Aiptu Tunggul Simbolon, gugur dalam kecelakaan tunggal usai mengawal kotak suara, 2. Kanit Diksaya Polres Padangsidimpuan, Iptu Partahian Dalimunthe meninggal kelelahan usai melaksanakan tugas pengamanan di PPK Hutaimbaru, Kamis (25/4). 3. Aiptu Jonter Siringo-Ringo (51), anggota Satuan Reserse dan Kriminal Polres Dairi, meninggal diduga karena kelelahan, saat mengamankan TPS di Tiga Baru, Kecamatan Pegagan Hilir Kabupaten Dairi.

Sedangkan polisi yang kritis bernama Aiptu Martin Sembiring (54), Bhabinkamtibmas di Desa Tarutung Baru Kecamatan PSP Tenggara, Kota Padangsidimpuan. Martin mengalami kecelakaan setelah merasa pusing saat Rapat Pleno Terbuka perhitungan suara di Kantor Camat Psp Tenggara, Kota Padang Sidimpuan. (bam/mag-10)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/