24.4 C
Medan
Saturday, June 15, 2024

Bocah Hilang Digulung Ombak Ditemukan Tewas

pm/smg EVAKUASI: Warga dan petugas saat mengevakuasi salah seorang korban tewas dari Pantai Cermin, Minggu (17/5). Dari peristiwa ini delapan orang dinyatakan tewas.
pm/smg
Warga dan petugas saat mengevakuasi salah seorang korban tewas dari Pantai Cermin, Minggu (17/5). Dari peristiwa ini sembilan orang tewas.

PERBAUNGAN, SUMUTPOS.CO – Jasad Anggun Nurhasanah (11) akhirnya ditemukan Senin (18/5) sekira pukul 08.15, dengan kondisi telungkup di pasir. Bocah ini sempat hilang tergulung ombak, saat mandi-mandi bersama keluarganya di Pantai Indosat (dekat Pantai Cermin, red)), Minggu (17/5). Usai dibawa ke RS Sawit Indah, jasadnya langsung dibawa ke rumah duka di Lingkungan X Kel. Tualang, Kec. Perbaungan.

Di rumah duka, kedua kakaknya, Pujia Astria (22) dan Dila (14) juga terbujur kaku. Ketiganya tewas setelah digulung ombak saat mandi-mandi di Pantai Indosat di Dusun IV Desa Pantai Cermin Kiri, Sergai, Minggu (17/5).

Orangtua ketiga bocah, pasangan Asmin (54) dan Sri (54), terlihat terkulai lemah saat menyholatkan jenazah ketiga putrinya itu. Begitu juga dengan ketiga saudara kandung korban, Ayu Hidayah (26), Angger (16) dan Indah (15). Mereka tak kuasa melihat jasad kakak beradik itu terbujur kaku.

Sudarto (50), kepling setempat yang juga kerebat dekat korban, mengaku 9 korban tewas di Pantai Indosat itu merupakan saudara dekat. Pada hari nahas itu, 16 orang yang bertalian darah, memutuskan wisata ke lokasi kejadian meski baru pertama ke sana.

“Anak saya juga diajak mereka, namun saya tidak mengizinkan. Mereka semua tergolong saudara dan sering berkunjung ke rumah Asmin lalu berwisata bahari di pantai yang ada di Sergai ini,” paparnya.

“Tak bisa bicara apa-apa lagi kedua orangtuanya, hanya bisa menangis dan meratap. Ketiga anaknya itu semua baik-baik. Si Anggun juga anak pintar dan rajin ngaji, masih kelas IV SD dia,” tambahnya.

Amatan di lokasi, Asmin tak kuasa melihat pemakaman ketiga putrinya. Dia menunggu di rumah meski jarak pemakaman hanya sekitar 500 meter dari kediamannya. Hanya istrinya, Sri, yang mengikuti pengebumian anak mereka. Itupun harus dipapah. Ketiganya dimakamkan berdampingan.

Sementara, isak tangis juga pecah di kediaman Salbiah (75) di Desa Cinta Rakyat Gg. APDN, Percut Seituan, Senin (18/5) sekira pukul 10.00 WIB. Di sana, ada 6 jasad yang disemayamkan sebelum dikebumikan. Yakni anak dan menantu Salbiah, M Suriadi (46) dan Dewi Aisyah br Sembiring (38) yang menetap di Jl. Sidodame Medan Timur.

Ada juga jasad Jihan Chairunnisa (10), Sri Nani Utami (37), Nazwa (12) dan Laila Rianti. “Ada 6 jenazah dikuburkan di sini, 3 lagi di Perbaungan,” kata keluarga korban yang datang melayat dari Kabanjahe, ketika menyambut wartawan di rumah duka.

Suasana haru tampak terlihat di rumah duka saat melihat 6 jenazah dikumpulkan untuk dimandikan dan segera dikebumikan. Begitu juga dengan 3 jenazah keluarga lainnya yang dikebumikan di Perbaungan, Sergai.

“Yang meninggal ini semua keluarga dekat Nenek. Enam orang cucu saya, 2 anak saya dan 1 menantu saya,” katanya sembari menangis. Saksi mata yang selamat dan ikut di lokasi wisata maut tersebut, Zainal, mengaku sempat tak mau ikut karena capek dan jarak tempuh jauh. Namun karena didesak Suriadi, dirinya dengan berat hati ikut.

pm/smg EVAKUASI: Warga dan petugas saat mengevakuasi salah seorang korban tewas dari Pantai Cermin, Minggu (17/5). Dari peristiwa ini delapan orang dinyatakan tewas.
pm/smg
Warga dan petugas saat mengevakuasi salah seorang korban tewas dari Pantai Cermin, Minggu (17/5). Dari peristiwa ini sembilan orang tewas.

PERBAUNGAN, SUMUTPOS.CO – Jasad Anggun Nurhasanah (11) akhirnya ditemukan Senin (18/5) sekira pukul 08.15, dengan kondisi telungkup di pasir. Bocah ini sempat hilang tergulung ombak, saat mandi-mandi bersama keluarganya di Pantai Indosat (dekat Pantai Cermin, red)), Minggu (17/5). Usai dibawa ke RS Sawit Indah, jasadnya langsung dibawa ke rumah duka di Lingkungan X Kel. Tualang, Kec. Perbaungan.

Di rumah duka, kedua kakaknya, Pujia Astria (22) dan Dila (14) juga terbujur kaku. Ketiganya tewas setelah digulung ombak saat mandi-mandi di Pantai Indosat di Dusun IV Desa Pantai Cermin Kiri, Sergai, Minggu (17/5).

Orangtua ketiga bocah, pasangan Asmin (54) dan Sri (54), terlihat terkulai lemah saat menyholatkan jenazah ketiga putrinya itu. Begitu juga dengan ketiga saudara kandung korban, Ayu Hidayah (26), Angger (16) dan Indah (15). Mereka tak kuasa melihat jasad kakak beradik itu terbujur kaku.

Sudarto (50), kepling setempat yang juga kerebat dekat korban, mengaku 9 korban tewas di Pantai Indosat itu merupakan saudara dekat. Pada hari nahas itu, 16 orang yang bertalian darah, memutuskan wisata ke lokasi kejadian meski baru pertama ke sana.

“Anak saya juga diajak mereka, namun saya tidak mengizinkan. Mereka semua tergolong saudara dan sering berkunjung ke rumah Asmin lalu berwisata bahari di pantai yang ada di Sergai ini,” paparnya.

“Tak bisa bicara apa-apa lagi kedua orangtuanya, hanya bisa menangis dan meratap. Ketiga anaknya itu semua baik-baik. Si Anggun juga anak pintar dan rajin ngaji, masih kelas IV SD dia,” tambahnya.

Amatan di lokasi, Asmin tak kuasa melihat pemakaman ketiga putrinya. Dia menunggu di rumah meski jarak pemakaman hanya sekitar 500 meter dari kediamannya. Hanya istrinya, Sri, yang mengikuti pengebumian anak mereka. Itupun harus dipapah. Ketiganya dimakamkan berdampingan.

Sementara, isak tangis juga pecah di kediaman Salbiah (75) di Desa Cinta Rakyat Gg. APDN, Percut Seituan, Senin (18/5) sekira pukul 10.00 WIB. Di sana, ada 6 jasad yang disemayamkan sebelum dikebumikan. Yakni anak dan menantu Salbiah, M Suriadi (46) dan Dewi Aisyah br Sembiring (38) yang menetap di Jl. Sidodame Medan Timur.

Ada juga jasad Jihan Chairunnisa (10), Sri Nani Utami (37), Nazwa (12) dan Laila Rianti. “Ada 6 jenazah dikuburkan di sini, 3 lagi di Perbaungan,” kata keluarga korban yang datang melayat dari Kabanjahe, ketika menyambut wartawan di rumah duka.

Suasana haru tampak terlihat di rumah duka saat melihat 6 jenazah dikumpulkan untuk dimandikan dan segera dikebumikan. Begitu juga dengan 3 jenazah keluarga lainnya yang dikebumikan di Perbaungan, Sergai.

“Yang meninggal ini semua keluarga dekat Nenek. Enam orang cucu saya, 2 anak saya dan 1 menantu saya,” katanya sembari menangis. Saksi mata yang selamat dan ikut di lokasi wisata maut tersebut, Zainal, mengaku sempat tak mau ikut karena capek dan jarak tempuh jauh. Namun karena didesak Suriadi, dirinya dengan berat hati ikut.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/