26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Jamaah Tarekat di Batubara Diusir dsn Dilempari Batu

BATUBARA, SUMUTPOS.CO – Belasan jamaah tarekat naqsabandiyah dipaksa angkat kaki dari Dusun VII, Desa Mekar Laras, Kecamatan Tanjung Tiram, Batubara, Senin (1/6) siang sekitar pukul 13.00 WIB. Sementara tempat peribadatan mereka rusak setelah dilempari batu oleh ratusan massa.

Saat itu para jamaah tarekat naqsabandiyah sedang melakukan aktivitasnya sehari-hari. Ada yang beribadah dengan melakukan zikir, sebagian lagi ada yang sedang makan siang.

Tapi begitu melihat jumlah massa mulai banyak, sebagian jamaah mulai ketakutan. Diantara mereka ada juga yang keluar menemui para tokoh agama yang hadir di lokasi. Tapi ada juga yang melanjutkan zikir.

Sementara massa makin emosi. Mereka tersulut. Bahkan di antara warga berusaha melempari tempat peribadatan jamaah tarekat naqsabandiyah dengan batu.

Petugas kepolisian yang sejak awal sudah stanby di lokasi berusaha menenangkan massa. Namun tak berhasil. Kemudian polisi meminta jamaah tarekat naqsabandiyah segera meninggalkan lokasi.

Saat para jamaah tarekat naqsabandiyah meninggalkan lokasi, personel polisi dari Polsek Labuhan Ruku, Polres Batubara,  dibantu personel Satpol PP Batubara, tampak melakukan penjagaan secara ketat. Namun ada salahseorang jamaah yang pingsan. Sehingga harus ditandu keluar dari lokasi.

Akibat pengusiran itu, para jamaah tarekat naqsabandiyah pergi hanya dengan pakaian di tubuh. Sementara barang-barang mereka tak satupun mereka bawa. Oleh polisi kemudian memberi garis polisi di lokasi.

Ari (35), salahseorang jamaah menerangkan bahwa ibadah yang mereka jalankan adalah ajaran agama Islam tarekat naqsabandiyah. “Yang kami lakukan di sini beribadah sesuai ajaran Islam dan kami mengikuti ajaran tarekat naqsabandiyah,” terang Ari, warga Ujung Kubu, Kecamatan Tanjung Tiram, Batubara ini.

BATUBARA, SUMUTPOS.CO – Belasan jamaah tarekat naqsabandiyah dipaksa angkat kaki dari Dusun VII, Desa Mekar Laras, Kecamatan Tanjung Tiram, Batubara, Senin (1/6) siang sekitar pukul 13.00 WIB. Sementara tempat peribadatan mereka rusak setelah dilempari batu oleh ratusan massa.

Saat itu para jamaah tarekat naqsabandiyah sedang melakukan aktivitasnya sehari-hari. Ada yang beribadah dengan melakukan zikir, sebagian lagi ada yang sedang makan siang.

Tapi begitu melihat jumlah massa mulai banyak, sebagian jamaah mulai ketakutan. Diantara mereka ada juga yang keluar menemui para tokoh agama yang hadir di lokasi. Tapi ada juga yang melanjutkan zikir.

Sementara massa makin emosi. Mereka tersulut. Bahkan di antara warga berusaha melempari tempat peribadatan jamaah tarekat naqsabandiyah dengan batu.

Petugas kepolisian yang sejak awal sudah stanby di lokasi berusaha menenangkan massa. Namun tak berhasil. Kemudian polisi meminta jamaah tarekat naqsabandiyah segera meninggalkan lokasi.

Saat para jamaah tarekat naqsabandiyah meninggalkan lokasi, personel polisi dari Polsek Labuhan Ruku, Polres Batubara,  dibantu personel Satpol PP Batubara, tampak melakukan penjagaan secara ketat. Namun ada salahseorang jamaah yang pingsan. Sehingga harus ditandu keluar dari lokasi.

Akibat pengusiran itu, para jamaah tarekat naqsabandiyah pergi hanya dengan pakaian di tubuh. Sementara barang-barang mereka tak satupun mereka bawa. Oleh polisi kemudian memberi garis polisi di lokasi.

Ari (35), salahseorang jamaah menerangkan bahwa ibadah yang mereka jalankan adalah ajaran agama Islam tarekat naqsabandiyah. “Yang kami lakukan di sini beribadah sesuai ajaran Islam dan kami mengikuti ajaran tarekat naqsabandiyah,” terang Ari, warga Ujung Kubu, Kecamatan Tanjung Tiram, Batubara ini.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/