27.8 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Ratusan Rumah Warga Terendam Banjir Kiriman

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Luapan air Sungai Padang dikarenakan intensitas curah hujan yang tinggi, mengakibatkan ratusan rumah warga di pinggiran sungai terendam banjir, Rabu (1/9) pagi.

BANJIR: Kondisi banjir kiriman akibat meluapnya Sungai Padang di Kelurahan Bandar Utama Kota Tebingtinggi.

Banjir kiriman ini melanda tiga Kecamatan di Kota Tebingtinggi, dan yang terparah di Kecamatan Tebingtinggi Kota dengan ketinggian air mencapai sepinggul orang dewasa tepatnya di Kelurahan Bandar Utama. Sedangkan di dua kecamatan lainnya, seperti Kecamatan Rambutan tepatnya di Kelurahan Tanjung Marulak hanya dengan ketinggian air 20 centimeter, untuk Kecamatan Padang Hilir tepatnya di Kelurahan Satria dengan ketinggian 10 centimeter.

Banjir kiriman ini hanya berlangsung selama lima jam. Siang harinya, kondisi air Sungai Padang terus surut sehingga warga bermukim di pinggiran sungai bisa melakukan akitvitas seperti biasa.

Ibu Saidah (56) warga Kampung Tempel, Kelurahan Bandar Utama, menuturkan selama satu bulan ini rumahnya sudah dua kali terendam banjir kiriman. Akan tetapi, setelah bendungan Bajayu dibangun, banjir sudah tidak pernah berlangsung sampai lama.

“Yah kami yang tinggal di bantaran Sungai Padang sudah terbiasa dengan banjir kiriman, tapi tidak berlangsung hingga lama karena dalam hitungan jam air Sungai Padang kembali surut semenjak adanya pembangunan bendungan Bajayu,” papar Saidah.

Pun begitu, kata Saidah, warga meminta perhatian Pemko Tebingtinggi untuk melakukan pengorekan lumpur di Sungai Padang. Sebab sudah puluhan tahun tidak pernah dilakukan normalisasi sungai. “Mungkin karena lumpur sungai sudah tinggi, maka debit air sungai tidak bisa membendung datangnya dari hulu sungai,” paparnya.

Sedangkan Lurah Bandar Utama, Ramadhan, menuturkan bahwa banjir kiriman akibat luapan dari Sungai Padang, sehingga menimbulkan banjir di Kelurahan Bandar Utama Kota Tebingtinggi. Dikatakannya, banjir kiriman ini tidak terlalu parah dan kondisi banjir sudah surut menjelang siang hari.

Sedangkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tebingtinggi, Wahid Sitorus membenarkan bahwasannya banjir kiriman Sungai Padang telah melanda tiga kelurahan yang ada di Kota Tebingtinggi.

“Namun siang ini banjir kiriman telah surut, diharapkan kepada warga untuk terus waspada mengantisipasi banjir kiriman karena wilayah hulu sungai masih diguyur hujan deras. Warga juga diharapkan terus bisa mematuhi protokol kesehatan penanganan Covid-19 saat banjir,” cetusnya.

Masih menurut Wahid, diperkirakan ada 850 rumah diempat kelurahan yang terendam banjir kiriman, tapi kondisi air saat ini sudah surut dan warga bisa beraktivitas kembali. “Diperkirakan sesuai data banjir kemarin, ada ratusan rumah terendam, sekitar 850 rumah, terkait jumlah yang pasti datanya belum kami terima dari pihak kelurahan yang terendam banjir,” bilang Wahid. (ian/han)

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Luapan air Sungai Padang dikarenakan intensitas curah hujan yang tinggi, mengakibatkan ratusan rumah warga di pinggiran sungai terendam banjir, Rabu (1/9) pagi.

BANJIR: Kondisi banjir kiriman akibat meluapnya Sungai Padang di Kelurahan Bandar Utama Kota Tebingtinggi.

Banjir kiriman ini melanda tiga Kecamatan di Kota Tebingtinggi, dan yang terparah di Kecamatan Tebingtinggi Kota dengan ketinggian air mencapai sepinggul orang dewasa tepatnya di Kelurahan Bandar Utama. Sedangkan di dua kecamatan lainnya, seperti Kecamatan Rambutan tepatnya di Kelurahan Tanjung Marulak hanya dengan ketinggian air 20 centimeter, untuk Kecamatan Padang Hilir tepatnya di Kelurahan Satria dengan ketinggian 10 centimeter.

Banjir kiriman ini hanya berlangsung selama lima jam. Siang harinya, kondisi air Sungai Padang terus surut sehingga warga bermukim di pinggiran sungai bisa melakukan akitvitas seperti biasa.

Ibu Saidah (56) warga Kampung Tempel, Kelurahan Bandar Utama, menuturkan selama satu bulan ini rumahnya sudah dua kali terendam banjir kiriman. Akan tetapi, setelah bendungan Bajayu dibangun, banjir sudah tidak pernah berlangsung sampai lama.

“Yah kami yang tinggal di bantaran Sungai Padang sudah terbiasa dengan banjir kiriman, tapi tidak berlangsung hingga lama karena dalam hitungan jam air Sungai Padang kembali surut semenjak adanya pembangunan bendungan Bajayu,” papar Saidah.

Pun begitu, kata Saidah, warga meminta perhatian Pemko Tebingtinggi untuk melakukan pengorekan lumpur di Sungai Padang. Sebab sudah puluhan tahun tidak pernah dilakukan normalisasi sungai. “Mungkin karena lumpur sungai sudah tinggi, maka debit air sungai tidak bisa membendung datangnya dari hulu sungai,” paparnya.

Sedangkan Lurah Bandar Utama, Ramadhan, menuturkan bahwa banjir kiriman akibat luapan dari Sungai Padang, sehingga menimbulkan banjir di Kelurahan Bandar Utama Kota Tebingtinggi. Dikatakannya, banjir kiriman ini tidak terlalu parah dan kondisi banjir sudah surut menjelang siang hari.

Sedangkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tebingtinggi, Wahid Sitorus membenarkan bahwasannya banjir kiriman Sungai Padang telah melanda tiga kelurahan yang ada di Kota Tebingtinggi.

“Namun siang ini banjir kiriman telah surut, diharapkan kepada warga untuk terus waspada mengantisipasi banjir kiriman karena wilayah hulu sungai masih diguyur hujan deras. Warga juga diharapkan terus bisa mematuhi protokol kesehatan penanganan Covid-19 saat banjir,” cetusnya.

Masih menurut Wahid, diperkirakan ada 850 rumah diempat kelurahan yang terendam banjir kiriman, tapi kondisi air saat ini sudah surut dan warga bisa beraktivitas kembali. “Diperkirakan sesuai data banjir kemarin, ada ratusan rumah terendam, sekitar 850 rumah, terkait jumlah yang pasti datanya belum kami terima dari pihak kelurahan yang terendam banjir,” bilang Wahid. (ian/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/