TOBASA, SUMUTPOS.CO – Ujian bagi calon pegawai negeri sipil (CPNS) dengan sistem Computer Asited Test (CAT) untuk seluruh formasi di Pemkab Tobasa direncanakan digelar Oktober (bulan ini).
Kepala BKD Tobasa Kasten Panjaitan yang ditemui di ruang kerjanya, baru-baru ini mengatakan, jumlah pelamar untuk seluruh formasi sebanyak 7.052 orang.
“Informasi yang kami terima, ujian CPNS dijadwalkan bulan ini. Namun tepatnya belum dipastikan. Saat ini, kita sedang melaksanakan tahapan-tahapan penyelenggaraan penerimaan CPNS. Mulai dari pembukaan pelamaran hingga verifikasi berkas pelamar yang sudah ditutup sejak, Senin (22/9) kemarin. Kemudian entri data pelamar yang diajukan ke Panselnas sebagai bahan penerbitan nomor ujian,” jelasnya.
Kemudian, ujian akan dilaksanakan secara online atau dengan sistem CAT yang akan dilaksanakan di Tobasa ini. Untuk saat ini, pihaknya sedang mempersiapkan segala kelengkapan ujian.
“Ujian akan dilaksanakan di daerah. Seperti untuk Tobasa, akan kita laksanakan nanti di SMKN II Balige. Namun demikian, tergantung penilaian tim dari BKN nanti, apakah lokasi dan fasilitas yang kita siapkan dianggap layak. Sebab, dalam waktu dekat ini pihak BKN akan turun langsung mengecek persiapan ujian di daerah kita,” paparnya.
Kasten mengatakan, saat ini pihaknya telah mempersiapkan sejumlah komputer yang difasilitasi wifi. Namun diyakini, dalam pelaksanaan ujian nanti tidak mampu dilakukan serentak. Sebab, fasilitas yang ada tidak mencukupi. Untuk itu, ujian akan dilaksanakan dengan cara bertahap, sesuai jumlah fasilitas yang ada.
Ditanya terkait suksesnya pelaksanaan ujian dengan sistem CAT itu, katanya sebelum pelaksanaan ujian, akan dilakukan sosialisasi kepada seluruh pelamar. Hal itu dimaksudkan agar seluruh peserta siap dan paham tata cara mengikuti ujian online.
“Nanti seluruh peserta kita undang untuk mengikuti sosialisasi. Saat itulah kita beritahukan bagaimana tata cara ujian sistem CAT kepada pelamar agar jangan sampai ada yang keteter, bahkan gagal,” paparnya sembari berpesan agar setiap pelamar aktif mencari informasi perkembangan penerimaan CPNS tahun ini.
Terkait isu adanya oknum-oknum yang mampu meloloskan ujian CPNS, pihaknya menyangkal hal itu. Bahkan dalam kesempatan itu pihaknya berpesan agar jangan sampai ada pelamar yang tergiur. Sebab, ujian CPNS murni dan tidak ada rekayasa.
“Bagaimanan mungkin terjadi kecurangan. Begitu ujian selesai, hasil ujian langsung keluar secara online. Jadi kesempatan curang itu sangat minim. Jadi jangan percaya dengan yang demikian. Intinya, belajar dan pahami sistem yang berjalan,” pesannya.
Kemudian, lanjutnya, para pelamar perlu memahami bahwa ujian CPNS dilaksanakan dua kali. Yang pertama ujian Tes Kompetensi Dasar (TKD) menyangkut pengetahuan umum dan Tes Kompetensi Bidang (TKB).
“Yang memenuhi passing grade di ujian TKD, nanti akan ujian lagi TKB. Contohnya pelamar dari bidan, akan ujian lagi tentang bidangnya di kebidanan,” pungkasnya sembari berharap pelaksanaan penerimaan CPNS ini berlangsung dengan baik.(ft)
