31.7 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Pemerintah Pusat Dukung Peningkatan Ekspor Sumut

SUMUTPOS.CO – ASOSIASI Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut dan IJB Net bertemu dengan Plt Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marvest), Jodi Mahardi di Jakarta, Rabu (1/12). Pertemuan ini dalam rangka mendukung peningkatan ekspor dari Sumut.

MARVEST: Apindo Sumut dan IJB Net Bertemu Deputi Kemenko Marvest di Jakarta.

Para pengusaha asal Sumut ini menyampaikan beberapa kendala di kegiatan ekspor selama dua tahun terakhir.

Peserta pertemuan ini diantaranya Ketua Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia yang juga Manager Corporate Affairs Musim Mas, Rapolo Hutabarat, Direktur PT Pacific Indomas, Mohammed Hamid Al-Sarari, Exim Manager PT Growth Java Industry, Ridwan Kusuma dan Ketua Apindo Sumut Dr Parlindungan Purba MM.

Parlindungan Purba di Medan, Kamis (2/12) mengutarakan bahwa dari masukan pengusaha diketahui jumlah kontainer kosong sangat terbatas dan kapal feeder dari Belawan ke Port Klang dan Singapura juga kurang. Connecting vessel juga kurang space.

Guna mengatasi kendala ini maka perlu segera inventarisasi kontainer (produksi dalam dan luar negeri) maupun forecast kontainer pada 10-20 tahun yang mendatang.

Seyogianya, investasi (produksi) kontainer harus di lndonesia sehingga terwujud kemandirian kontainer. Karenanya perlu diberikan insentif.

”Jika produk ekspor dari KIM dilakukan dari Kuala Tanjung akan mengakibatkan extra cost (trucking),” kata Parlindungan Purba yang pernah menjadi Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) dari daerah pemilihan Sumut tersebut.

Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai hub lnternasional, menurut Parlindungan Purba, harus ditopang oleh kawasan industri dan pemerintah daerah yang mengitari kawasan Pelabuhan Kuala Tanjung.

Demikian pula dengan sistem perbankan, fasilitas laboratorium dan pelayanan kepabeanan di Kuala Tanjung harus 24 jam setiap hari.

Disebutkan Parlindungan Purba, connectivity Tol Trans Sumatera dan infrastruktur lain di Sumut seyogianya dapat mempercepat dan memperbesar investasi dan industrialisasi serta pariwisata sehingga akan memberi multiflier effect bagi perekonomian.

Pembenahan atas kendala tersebut harus segera dilakukan. ”Sebab pelabuhan laut adalah pintu masuk utama barang dan jasa di Sumut,” tegas Parlindungan Purba.

Plt Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marvest Jodi Mahardi menyambut baik usulan dari pengusaha asal Sumut. Pemerintah pusat pun mendukung peningkatan ekspor Sumut.

Ia pun merencanakan dalam waktu dekat akan mengadakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) di Sumut untuk membahas permasalahan tersebut dengan mengundang instansi terkait. (dmp)

SUMUTPOS.CO – ASOSIASI Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut dan IJB Net bertemu dengan Plt Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marvest), Jodi Mahardi di Jakarta, Rabu (1/12). Pertemuan ini dalam rangka mendukung peningkatan ekspor dari Sumut.

MARVEST: Apindo Sumut dan IJB Net Bertemu Deputi Kemenko Marvest di Jakarta.

Para pengusaha asal Sumut ini menyampaikan beberapa kendala di kegiatan ekspor selama dua tahun terakhir.

Peserta pertemuan ini diantaranya Ketua Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia yang juga Manager Corporate Affairs Musim Mas, Rapolo Hutabarat, Direktur PT Pacific Indomas, Mohammed Hamid Al-Sarari, Exim Manager PT Growth Java Industry, Ridwan Kusuma dan Ketua Apindo Sumut Dr Parlindungan Purba MM.

Parlindungan Purba di Medan, Kamis (2/12) mengutarakan bahwa dari masukan pengusaha diketahui jumlah kontainer kosong sangat terbatas dan kapal feeder dari Belawan ke Port Klang dan Singapura juga kurang. Connecting vessel juga kurang space.

Guna mengatasi kendala ini maka perlu segera inventarisasi kontainer (produksi dalam dan luar negeri) maupun forecast kontainer pada 10-20 tahun yang mendatang.

Seyogianya, investasi (produksi) kontainer harus di lndonesia sehingga terwujud kemandirian kontainer. Karenanya perlu diberikan insentif.

”Jika produk ekspor dari KIM dilakukan dari Kuala Tanjung akan mengakibatkan extra cost (trucking),” kata Parlindungan Purba yang pernah menjadi Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) dari daerah pemilihan Sumut tersebut.

Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai hub lnternasional, menurut Parlindungan Purba, harus ditopang oleh kawasan industri dan pemerintah daerah yang mengitari kawasan Pelabuhan Kuala Tanjung.

Demikian pula dengan sistem perbankan, fasilitas laboratorium dan pelayanan kepabeanan di Kuala Tanjung harus 24 jam setiap hari.

Disebutkan Parlindungan Purba, connectivity Tol Trans Sumatera dan infrastruktur lain di Sumut seyogianya dapat mempercepat dan memperbesar investasi dan industrialisasi serta pariwisata sehingga akan memberi multiflier effect bagi perekonomian.

Pembenahan atas kendala tersebut harus segera dilakukan. ”Sebab pelabuhan laut adalah pintu masuk utama barang dan jasa di Sumut,” tegas Parlindungan Purba.

Plt Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marvest Jodi Mahardi menyambut baik usulan dari pengusaha asal Sumut. Pemerintah pusat pun mendukung peningkatan ekspor Sumut.

Ia pun merencanakan dalam waktu dekat akan mengadakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) di Sumut untuk membahas permasalahan tersebut dengan mengundang instansi terkait. (dmp)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/