28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Arus Balik Natal dan Tahun Baru, Simalungun dan Siantar Padat

RAMAI: Calon penumpang mulai memadati Bandara Kualanamu, Deliserdang, menjelang puncak arus balik Natal dan Tahun Baru 2020, Kamis (2/1).
RAMAI: Calon penumpang mulai memadati Bandara Kualanamu, Deliserdang, menjelang puncak arus balik Natal dan Tahun Baru 2020, Kamis (2/1).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Arus balik Natal dan Tahun Baru di Sumut terbilang masih lancar. Namun, berdasarkan data Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sumut, di kawasan Simalungun dan Pematangsiantar padat dilalui kendaraan.

“Sejauh ini situasi aman dan lancar. Yang padat (bukan macet) hanya di 2 wilayah yaitu Simalungun dan Siantar. Hal ini akibat arus balik dari wisata yaitu dari Samosir dan Danau Toba. Ditambah arus dari Tobasa,” ungkap Direktur Ditlantas Polda Sumut Kombes Pol Kemas Ahmad Yamin, Kamis (2/1).

Kata Kemas, untuk arus lalu lintas Medan ke Brastagi padat oleh para wisatawan yang akan menikmati wisata di Brastagi. Akan tetapi, situasi arus padat kendaraan tersebut masih lancar. “Anggota Polres Tanah Karo dan BKO (Polda Sumut) Tim Urai telah disebar untuk melakukan pengaturan arus lalu lintas,” sebutnya.

Diakui Kemas, arus lalu lintas dari arah Pematangsiantar menuju Medan pada Kamis (2/1) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB mengalami kepadatan mulai dari Jembatan Sigagak Siantar. Namun, perlahan-lahan mulai terurai. “Kita memang memfokuskan jalur wisata seperti Brastagi dan Danau Toba dalam perayaan tahun baru 2020. Kita lakukan monitoring kepada personel yang bertugas di pos-pos penjagaan untuk setiap dua jam memberikan laporan video dari tempat mereka berjaga,” ungkap Kemas.

Menurutnya, hal ini dilakukan agar terpantau daerah dan titik mana yang mengalami kepadatan volume kendaraan. “Cara ini juga diterapkan agar personel benar-benar bekerja bukan hanya laporan semata. Apabila terjadi kepadatan, Tim Urai akan langsung turun ke lokasi untuk mengurangi volume kepadatan yang terjadi,” jelasnya.

Kemas mengaku, Operasi Lilin Toba 2019 akan berakhir pada Rabu (1/1). Meski berakhir, pihaknya akan terus melakukan pengaturan di jalur wisata sampai pada Minggu (5/1). “Kita mengantisipasi arus balik, mengingat saat merayakan malam pergantian tahun banyak masyarakat yang ke Brastagi dan Danau Toba,” imbuhnya.

Jumlah Penumpang di KNIA Turun 15 Persen

Sementara, calon penumpang mulai memadati Kualanami Internasional Airport (KNIA), Kamis (2/1). Amatan Sumut Pos, calon penumpang memadati counter check ini dan area Sekurity Check Point (SCP), proses pemeriksaan bagasi untuk masuk ke ruang tunggu terminal keberangkatan. Manager Airport Duty PT AP II Bandara Kualanamu Supri Handoyo yang dikonfirmasi, membenarkan pergerakan penumpang terkait arus balik paskalibur Nataru meningkat.

Menurutnya, peningkatan jumlah penumpang memang belum siknifikan, sebab Nataru baru berakhir. Tetapi dipresiksi, puncak pergerakan arus mudik akan terjadi Sabtu (4/1) dan Minggu (5/1) nanti. Sebab, pada hari tersebut habis liburan Nataru dan berakhirnya liburan anak sekolah.

Ditambahkannya, terkait pergerakan penumpang via KNIA secara umum, baik kedatangan dan keberangkatan domestik dan international, bila dibandingkan Nataru 2018 masih tetap menurun. Pada tahun 2018 sekitar 26.580 penumpang. Sedangkan tahun 2019 sekitar 22.696 penumpang. Terjadi penurunan sekitar 15 persen.

Begitu juga dengan pergerakan pesawat hal yang sama mengalami penurunan di mana tahun 2018 sekitar 192 penerbangan sedangkan tahun 2019 sekitar 166 penerbangan. Soal kondisi KNIA, ditegaskannya masih dalam taraf kondisi normal. Kendati sebelumnya pada hari “H” Tahun baru ada kendala penerbangan tujuan Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta dikarenakan dampak banjir.

Karenanya, sempat 5 penerbangan terkendala, 2 penerbangan tujuan bandara tersebut terpaksa dibatalkan (cancel) dan 3 penerbangan dialihkan ke Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng.

Untuk penumpang yang cancel ada yang dikembalikan uang tiketnya (rafund) sebagian lagi jadwal ulang penerbangan (resecidul).

PT KAI Angkut 202.934 Penumpang

Sementara PT KAI Divre I Sumut, selama Nataru, mengangkut 202.934 penumpang.Humas PT KAI (Persero) Divre I Sumut, M Ilud Siregar mengatakan, data tersebut secara komulatif volume penumpang dari tanggal 19 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020. “Komulatif penumpang tahun 2018 dengan total 214.534 penumpang. Sedangkan, kumulatif penumpang tahun 2019 berjumlah 202.934 penumpang,” tutur Ilud.

Ilud mengatakan, untuk khusus pada 1 Januari 2019 atau bertempat liburan tahun baru, jumlah penumpang menggunakan kereta api 16.007 orang. Kemudian, diperkirakan lonjak arus balik terjadi pada Minggu (5/1). Karena, mengingat Senin (6/1) aktivitas sekolah sudah aktif kembali.

“Untuk memudahkan dalam mendapatkan tiket Kereta Api serta menghindari antrean di loket stasiun, kami sarankan untuk melakukan pemesanan tiket kereta api melalui aplikasi resmi KAI Access. Anda dapat mengunduh aplikasi KAI Access di App Store dan Play Store,” tutur Ilud. (btr/gus)

RAMAI: Calon penumpang mulai memadati Bandara Kualanamu, Deliserdang, menjelang puncak arus balik Natal dan Tahun Baru 2020, Kamis (2/1).
RAMAI: Calon penumpang mulai memadati Bandara Kualanamu, Deliserdang, menjelang puncak arus balik Natal dan Tahun Baru 2020, Kamis (2/1).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Arus balik Natal dan Tahun Baru di Sumut terbilang masih lancar. Namun, berdasarkan data Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sumut, di kawasan Simalungun dan Pematangsiantar padat dilalui kendaraan.

“Sejauh ini situasi aman dan lancar. Yang padat (bukan macet) hanya di 2 wilayah yaitu Simalungun dan Siantar. Hal ini akibat arus balik dari wisata yaitu dari Samosir dan Danau Toba. Ditambah arus dari Tobasa,” ungkap Direktur Ditlantas Polda Sumut Kombes Pol Kemas Ahmad Yamin, Kamis (2/1).

Kata Kemas, untuk arus lalu lintas Medan ke Brastagi padat oleh para wisatawan yang akan menikmati wisata di Brastagi. Akan tetapi, situasi arus padat kendaraan tersebut masih lancar. “Anggota Polres Tanah Karo dan BKO (Polda Sumut) Tim Urai telah disebar untuk melakukan pengaturan arus lalu lintas,” sebutnya.

Diakui Kemas, arus lalu lintas dari arah Pematangsiantar menuju Medan pada Kamis (2/1) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB mengalami kepadatan mulai dari Jembatan Sigagak Siantar. Namun, perlahan-lahan mulai terurai. “Kita memang memfokuskan jalur wisata seperti Brastagi dan Danau Toba dalam perayaan tahun baru 2020. Kita lakukan monitoring kepada personel yang bertugas di pos-pos penjagaan untuk setiap dua jam memberikan laporan video dari tempat mereka berjaga,” ungkap Kemas.

Menurutnya, hal ini dilakukan agar terpantau daerah dan titik mana yang mengalami kepadatan volume kendaraan. “Cara ini juga diterapkan agar personel benar-benar bekerja bukan hanya laporan semata. Apabila terjadi kepadatan, Tim Urai akan langsung turun ke lokasi untuk mengurangi volume kepadatan yang terjadi,” jelasnya.

Kemas mengaku, Operasi Lilin Toba 2019 akan berakhir pada Rabu (1/1). Meski berakhir, pihaknya akan terus melakukan pengaturan di jalur wisata sampai pada Minggu (5/1). “Kita mengantisipasi arus balik, mengingat saat merayakan malam pergantian tahun banyak masyarakat yang ke Brastagi dan Danau Toba,” imbuhnya.

Jumlah Penumpang di KNIA Turun 15 Persen

Sementara, calon penumpang mulai memadati Kualanami Internasional Airport (KNIA), Kamis (2/1). Amatan Sumut Pos, calon penumpang memadati counter check ini dan area Sekurity Check Point (SCP), proses pemeriksaan bagasi untuk masuk ke ruang tunggu terminal keberangkatan. Manager Airport Duty PT AP II Bandara Kualanamu Supri Handoyo yang dikonfirmasi, membenarkan pergerakan penumpang terkait arus balik paskalibur Nataru meningkat.

Menurutnya, peningkatan jumlah penumpang memang belum siknifikan, sebab Nataru baru berakhir. Tetapi dipresiksi, puncak pergerakan arus mudik akan terjadi Sabtu (4/1) dan Minggu (5/1) nanti. Sebab, pada hari tersebut habis liburan Nataru dan berakhirnya liburan anak sekolah.

Ditambahkannya, terkait pergerakan penumpang via KNIA secara umum, baik kedatangan dan keberangkatan domestik dan international, bila dibandingkan Nataru 2018 masih tetap menurun. Pada tahun 2018 sekitar 26.580 penumpang. Sedangkan tahun 2019 sekitar 22.696 penumpang. Terjadi penurunan sekitar 15 persen.

Begitu juga dengan pergerakan pesawat hal yang sama mengalami penurunan di mana tahun 2018 sekitar 192 penerbangan sedangkan tahun 2019 sekitar 166 penerbangan. Soal kondisi KNIA, ditegaskannya masih dalam taraf kondisi normal. Kendati sebelumnya pada hari “H” Tahun baru ada kendala penerbangan tujuan Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta dikarenakan dampak banjir.

Karenanya, sempat 5 penerbangan terkendala, 2 penerbangan tujuan bandara tersebut terpaksa dibatalkan (cancel) dan 3 penerbangan dialihkan ke Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng.

Untuk penumpang yang cancel ada yang dikembalikan uang tiketnya (rafund) sebagian lagi jadwal ulang penerbangan (resecidul).

PT KAI Angkut 202.934 Penumpang

Sementara PT KAI Divre I Sumut, selama Nataru, mengangkut 202.934 penumpang.Humas PT KAI (Persero) Divre I Sumut, M Ilud Siregar mengatakan, data tersebut secara komulatif volume penumpang dari tanggal 19 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020. “Komulatif penumpang tahun 2018 dengan total 214.534 penumpang. Sedangkan, kumulatif penumpang tahun 2019 berjumlah 202.934 penumpang,” tutur Ilud.

Ilud mengatakan, untuk khusus pada 1 Januari 2019 atau bertempat liburan tahun baru, jumlah penumpang menggunakan kereta api 16.007 orang. Kemudian, diperkirakan lonjak arus balik terjadi pada Minggu (5/1). Karena, mengingat Senin (6/1) aktivitas sekolah sudah aktif kembali.

“Untuk memudahkan dalam mendapatkan tiket Kereta Api serta menghindari antrean di loket stasiun, kami sarankan untuk melakukan pemesanan tiket kereta api melalui aplikasi resmi KAI Access. Anda dapat mengunduh aplikasi KAI Access di App Store dan Play Store,” tutur Ilud. (btr/gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/