30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Jokowi Minta Akses ke Danau Toba Dibangun

Foto: ANDRI GINTING/SUMUT POS Peserta kejuaraan paralayang saat  memeriahkan Pesta Danau Toba 2013 yang diikuti sebanyak 45 peserta dari lima provinsi di Indonesia. Ke depan, Presiden Jokowi berencana membentuk Badan otorita Kawasan Danau Toba.
Foto: ANDRI GINTING/SUMUT POS
Peserta kejuaraan paralayang saat memeriahkan Pesta Danau Toba 2013 yang diikuti sebanyak 45 peserta dari lima provinsi di Indonesia. Ke depan, Presiden Jokowi berencana membentuk Badan otorita Kawasan Danau Toba.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Rencana Presiden Jokowi mengembangkan Danau Toba sebagai kawasan wisata kelas dunia atau ‘Monaco of Asia’ rupa-rupanya bukan kebijakan ‘macan kertas’. Dalam rapat bersama jajaran menteri kabinet kerja, Jokowi menggesa pembentukan tim marketing pariwisata Danau Toba. Hal ini sejalan dengan rencana pengembangan destinasi pariwisata Danau Toba dan Badan Otoritas Pariwisata Danau Toba.

“Pariwisata di Indonesia di 2015 tumbuh di atas rata-rata, negara yang lain cuma 4,4 persen. Artinya yang tumbuh sekitar hanya 6 persen. Di 2016 saya minta pertumbuhan sektor pariwisata bisa dipercepat, dan kita juga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Jokowi saat membuka rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (2/2).

.Pengembangan Danau Toba, kata Jokowi, dapat memberikan nilai tambah bagi perekonomian sekitar, seperti memberikan peluang berkembangnya industri kreatif, hingga terciptanya lapangan kerja baru.

Untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan pada turis, Jokowi meminta agar akses menuju Danau Toba dibangun koneksi yang baik. Mulai dari bandara, pelabuhan dan jalan-jalan.

Danau Toba sendiri merupakan salah satu destinasi wisata prioritas yang akan dikembangkan pemerintah di tahun 2016. Selain Danau Toba, destinasi wisata lain yang menjadi prioritas yakni Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, Bromo-Tengger-Semeru, Kepulauan Seribu, Wakatobi, Tanjung Lesung, Morotai dan Tanjung Kelayang.

Dalam rapat itu, Jokowi menginstruksikan Menteri Pariwisata Arief Yahya untuk segera melakukan pengembangan di 10 kawasan pariwisata yang menjadi prioritas tersebut. Sebab, pariwisata adalah sektor yang paling cepat mendatangkan devisa untuk negara. Lebih dari itu, berkembangnya sektor pariwisata juga mampu memicu ekonomi kerakyatan.

“Kita lihat usaha kecil menengah bisa ikut berkembang, lapangan kerja baru juga bisa tercipta,” ujarnya.

Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung menambahkan, pemerintah memang menargetkan Danau Toba sebagai destinasi wisata bertaraf internasional.

“Akan dijadikan destinasi yang berstandar internasional, maka tentu harus ada pembenahan yang segera dilakukan. Yang pertama payung hukumnya. Presiden telah meminta untuk dipersiapkan apakah nanti bentuknya Otoritas Danau Toba dan sebagainya,” terangnya.

Mantan Sekjen PDI Perjuangan itu mengatakan, Danau Toba pada 2019 harus sudah menjadi destinasi wisata unggulan bertaraf internasional yang tingkat kunjungan wisatawannya sejajar dengan Bali.

“Danau Toba ini dipersiapkan untuk 2019 menjadi destinasi baru, dari 10 alternatif Bali di republik ini. Pasti bisa, Danau Toba akan dikembangkan wisata alam dan geopark,” terang Pramono Anung usai rapat. (sam)

Foto: ANDRI GINTING/SUMUT POS Peserta kejuaraan paralayang saat  memeriahkan Pesta Danau Toba 2013 yang diikuti sebanyak 45 peserta dari lima provinsi di Indonesia. Ke depan, Presiden Jokowi berencana membentuk Badan otorita Kawasan Danau Toba.
Foto: ANDRI GINTING/SUMUT POS
Peserta kejuaraan paralayang saat memeriahkan Pesta Danau Toba 2013 yang diikuti sebanyak 45 peserta dari lima provinsi di Indonesia. Ke depan, Presiden Jokowi berencana membentuk Badan otorita Kawasan Danau Toba.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Rencana Presiden Jokowi mengembangkan Danau Toba sebagai kawasan wisata kelas dunia atau ‘Monaco of Asia’ rupa-rupanya bukan kebijakan ‘macan kertas’. Dalam rapat bersama jajaran menteri kabinet kerja, Jokowi menggesa pembentukan tim marketing pariwisata Danau Toba. Hal ini sejalan dengan rencana pengembangan destinasi pariwisata Danau Toba dan Badan Otoritas Pariwisata Danau Toba.

“Pariwisata di Indonesia di 2015 tumbuh di atas rata-rata, negara yang lain cuma 4,4 persen. Artinya yang tumbuh sekitar hanya 6 persen. Di 2016 saya minta pertumbuhan sektor pariwisata bisa dipercepat, dan kita juga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Jokowi saat membuka rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (2/2).

.Pengembangan Danau Toba, kata Jokowi, dapat memberikan nilai tambah bagi perekonomian sekitar, seperti memberikan peluang berkembangnya industri kreatif, hingga terciptanya lapangan kerja baru.

Untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan pada turis, Jokowi meminta agar akses menuju Danau Toba dibangun koneksi yang baik. Mulai dari bandara, pelabuhan dan jalan-jalan.

Danau Toba sendiri merupakan salah satu destinasi wisata prioritas yang akan dikembangkan pemerintah di tahun 2016. Selain Danau Toba, destinasi wisata lain yang menjadi prioritas yakni Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, Bromo-Tengger-Semeru, Kepulauan Seribu, Wakatobi, Tanjung Lesung, Morotai dan Tanjung Kelayang.

Dalam rapat itu, Jokowi menginstruksikan Menteri Pariwisata Arief Yahya untuk segera melakukan pengembangan di 10 kawasan pariwisata yang menjadi prioritas tersebut. Sebab, pariwisata adalah sektor yang paling cepat mendatangkan devisa untuk negara. Lebih dari itu, berkembangnya sektor pariwisata juga mampu memicu ekonomi kerakyatan.

“Kita lihat usaha kecil menengah bisa ikut berkembang, lapangan kerja baru juga bisa tercipta,” ujarnya.

Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung menambahkan, pemerintah memang menargetkan Danau Toba sebagai destinasi wisata bertaraf internasional.

“Akan dijadikan destinasi yang berstandar internasional, maka tentu harus ada pembenahan yang segera dilakukan. Yang pertama payung hukumnya. Presiden telah meminta untuk dipersiapkan apakah nanti bentuknya Otoritas Danau Toba dan sebagainya,” terangnya.

Mantan Sekjen PDI Perjuangan itu mengatakan, Danau Toba pada 2019 harus sudah menjadi destinasi wisata unggulan bertaraf internasional yang tingkat kunjungan wisatawannya sejajar dengan Bali.

“Danau Toba ini dipersiapkan untuk 2019 menjadi destinasi baru, dari 10 alternatif Bali di republik ini. Pasti bisa, Danau Toba akan dikembangkan wisata alam dan geopark,” terang Pramono Anung usai rapat. (sam)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/