KUALANAMU, SUMUTPOS.CO- Hari kedua ditutup konter penjualan tiket di Kualanamu International Airport (KNIA) ternyata hal tersebut merepotkan sekaligus membingungkan calon penumpang. Ditiadakannya konter penjualan tiket ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan serta meminimalisir praktik calo yang kerap stand by di KNIA.
Hal ini diterapkan berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan (Menhub) melalui Surat Edaran Menhub Nomor 209/1/16 PMB 2014 tentang peningkatan pelayanan publik di bandara seluruh Indonesia. Sebagai alternatif, PT Angkasa Pura (AP) II selaku pengelola KNIA akan membantu dan memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang yang ingin membeli tiket secara online di bandara berkode internasional KNO itu.
Pantauan wartawan, customer service maskapai di KNIA tampak beberapa penumpang yang belum memiliki tiket, kebingungan mengetahui ditiadakannya konter penjualan tiket. Sehingga, penumpang tersebut diarahkan untuk membeli secara online.
Salah satu penumpangnya adalah Marliana (35) warga Tobasa yang akan bertolak ke Bandung. Marliana sebut tidak mengetahui informasi ditiadakannya konter penjualan tiket di bandara.
Padahal, petugas PT AP II yang disediakan untuk melayani penumpang tersebut untuk membelinya secara online melalui 2 unit komputer yang tersedia. “Sudah bingung, repot lagi beli tiket secara online ini. Karena juga bayarnya harus melalui ATM. Kemudian, cetak tiket lagi ke customer service dan harus antre juga menggunakan ATM,” keluh wanita berambut sebahu ini.
Head Station Lion Air di KNIA, Effendi mengatakan, pihaknya sudah juga melayani pembelian tiket secara online melalui website maskapainya. Selain itu, pihak Lion Air juga berencana akan membuka konter penjualan tiket di kawasan Simpang Kayu Besar Tanjungmorawa
“Di website kami, ada informasinya lengkap. Jumlah seat dan harga tiket yang ada. Kita juga akan sediakan loket pembelian di kawasan Simpang Kayu Besar, sekarang sedang direnovasi bangunannya,” ungkap dia.
Sementara, Manager Humas dan Protokoler PT AP II KNIA, Dewandono Prasetyo menegaskan, customer service tidak diperbolehkan pembayaran tiket penumpang secara tunai. Selain itu, refund (pengembalian uang) juga harus dilakukan serupa.
Dia menjelaskan, pihaknya ketika menerima Surat Edaran Peraturan Menhub itu, langsung melakukan sosialisasi selama 2 pekan. “Petugas juga kami tempatkan waktu sosialisasi. Tidak ada transaksi cash (tunai) di customer service. Waktu 2 pekan waktu untuk sosialisasi peniadaan konter penjualan tiket tersebut sudah cukup,” ujarnya. (ted/ila)
