ASAHAN, SUMUTPOS.CO -Sebanyak empat unit rumah permanen milik warga yang berada di Gang Rejeki Jalan WR Supratman Lingkungan XII Kelurahan Lestari, Kecamatan Kota Kisaran Timur Kabupaten Asahan habis dilalap si Jago Merah, Senin (2/4) Pukul 2.00 WIB. Beruntung kekabaran yang terjadi kepada empat unit rumah permanen tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Hanya saja, seorang ibu dan anaknya nyaris terpanggang. Beruntung keduanya selamat karena bersembunyi dalam WC selama dua jam.
Informasi dihimpun wartawan, api berhasil dipadamkam dua jam kemudian. Namun dari empat rumah yang sudah hampir rata dengan tanah tersebut, warga tidak melihat Oppung (nenek, red) Simbolon yang sudah berusia 80 tahun dan anaknya, Rosa. Rosa sendiri mengalami keterbelakangan mental.
Oppung Boru Simbolon sempat berlari keluar dari rumah. Namun kembali masuk untuk menyelamatkan harta benda mereka. Melihat keduanya tak keluar-keluar, warga mengira keduanya terbakar dalam rumah.
Keajaiban terjadi. Saat petugas pemadam kebakaran masih menyemprot sisa puing bangunan yang sudah berubah bentuk menjadi arang itu, dari dalam WC berukuran 1 x 1 meter itu, terdengar teriakan keduanya hingga akhirnya mereka ditolong warga.
“Seperti mereka berdua itu mendapatkan mukjizat. Dia sama anaknya bisa selamat. Mereka berpelukan dalam WC. Kurasa adalah dua jam lamanya orang itu bertahan dalam WC,” kata Boru Sirait, tetangga korban kepada wartawan.
Dilanjutkannya, bahwa mendengar jeritan Boru Simbolon dari WC yang memang letaknya berjarak sekitar dua meter dari rumah mereka, petugas bersama warga langsung mendekati asal suara dan mendapati keduanya dalam keadaan lemas. Selama ini, kata warga, Boru Simbolon tinggal berdua bersama anaknya itu.
ASAHAN, SUMUTPOS.CO -Sebanyak empat unit rumah permanen milik warga yang berada di Gang Rejeki Jalan WR Supratman Lingkungan XII Kelurahan Lestari, Kecamatan Kota Kisaran Timur Kabupaten Asahan habis dilalap si Jago Merah, Senin (2/4) Pukul 2.00 WIB. Beruntung kekabaran yang terjadi kepada empat unit rumah permanen tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Hanya saja, seorang ibu dan anaknya nyaris terpanggang. Beruntung keduanya selamat karena bersembunyi dalam WC selama dua jam.
Informasi dihimpun wartawan, api berhasil dipadamkam dua jam kemudian. Namun dari empat rumah yang sudah hampir rata dengan tanah tersebut, warga tidak melihat Oppung (nenek, red) Simbolon yang sudah berusia 80 tahun dan anaknya, Rosa. Rosa sendiri mengalami keterbelakangan mental.
Oppung Boru Simbolon sempat berlari keluar dari rumah. Namun kembali masuk untuk menyelamatkan harta benda mereka. Melihat keduanya tak keluar-keluar, warga mengira keduanya terbakar dalam rumah.
Keajaiban terjadi. Saat petugas pemadam kebakaran masih menyemprot sisa puing bangunan yang sudah berubah bentuk menjadi arang itu, dari dalam WC berukuran 1 x 1 meter itu, terdengar teriakan keduanya hingga akhirnya mereka ditolong warga.
“Seperti mereka berdua itu mendapatkan mukjizat. Dia sama anaknya bisa selamat. Mereka berpelukan dalam WC. Kurasa adalah dua jam lamanya orang itu bertahan dalam WC,” kata Boru Sirait, tetangga korban kepada wartawan.
Dilanjutkannya, bahwa mendengar jeritan Boru Simbolon dari WC yang memang letaknya berjarak sekitar dua meter dari rumah mereka, petugas bersama warga langsung mendekati asal suara dan mendapati keduanya dalam keadaan lemas. Selama ini, kata warga, Boru Simbolon tinggal berdua bersama anaknya itu.