25.6 C
Medan
Sunday, May 12, 2024

Pengusaha Kol Keluhkan Calo Angkutan ke Jakarta

RUDY SITANGGANG/SUMUT POS
GUNTING PITA: Bupati Karo Terkelin Brahmana mengunting pita saat melepas satu kontainer sayur Kol ke Jakarta.

KARO, SUMUTPOS.Co – Pengusaha kol asal Kabupaten Karo, mengeluhkan calo armada pengangkutan kol kepada Bupati Karo Terkelin Brahmana. Hal ini disampaikan pengusaha pada Terkelin, di sela-sela pelepasan satu kontainer kol ke Jakarta.

Pengusaha kol, Nuel Sitepu menyatakan, pengusaha kol asal Karo kini kesulitan mendapatkan armada pengangkutan sayuran yang dihasilkan petani Karo. Kalau pun armada tersedia, kata Nuel, tarif penyewaan angkutan itu terbilang mahal dan mesti melalui pihak ketiga, calo.

“Bayangkan Pak Bupati, kalau kami yang mencari dan menyewa armada truk kontainer, sangat sulit mendapatkannya. Harus melalui pihak ke tiga, itulah “calo”, di sinilah kerap dinaikkan ongkos kontainer ini. Jika langsung kepada pemilik kontainer kami bisa bayar sewa satu kontainer sekali jalan Rp17 juta, tapi melalui “calo” kami harus bayar Rp24 juta,” ungkap Nuel.

Dampak dari mahalnya tarif sewa pengangkutan kontainer ini, kata Nuel, menyebabkan pengusaha sayur di Kabupaten Karo sulit bersaing. “Untuk itu, kami minta Bupati Karo segera turun tangan bantu kami. Tertibkan dan carikan solusi agar calo tidak bergentayangan lagi saat kami butuhkan. Berpengaruh kepada nilai jual kol,” kata Nuel.

Diungkapkannya, harga jual kol untuk pasaran di Jakarta untuk satu jaring mencapai Rp65.000 hingga Rp70.000. Dalam tiap pekan, Nuel mengaku memasok hingga 3 kontainer kol ke Jakarta. “Harga ini masih stabil, sedangkan satu jaring bervariasi, ada isi 8-10 buah kol,” kata Nuel.

Bupati Karo Terkelin Brahmana menegaskan akan menindaklanjuti keluhan pengusaha kol mengenai armada pengangkutan sayuran. Dirinya mengaku baru mendengar soal keberadaan calo angkutan barang.

“Kita akan tindaklanjuti dan melibatkan lintas sektoral, lintas stakeholders, begitu juga DPRD karo, serta polisi untuk mengadakan rapat bersama segera. Iya, saya baru dengar ada sekarang calo armada setelah kami diundang pengusaha kol untuk melepas pengirkman kol ke Tangerang, Jakarta. Jelas ini akan berdampak kepada harga jual beli kol bagi petani,” kata Terkelin, usai melepas kontainer kol, Selasa (30/4).

Bupati menyarankan agar asosiasi pengusaha mengirimkan surat kepada Pemkab Karo agar ditindaklanjuti. (deo/han)

RUDY SITANGGANG/SUMUT POS
GUNTING PITA: Bupati Karo Terkelin Brahmana mengunting pita saat melepas satu kontainer sayur Kol ke Jakarta.

KARO, SUMUTPOS.Co – Pengusaha kol asal Kabupaten Karo, mengeluhkan calo armada pengangkutan kol kepada Bupati Karo Terkelin Brahmana. Hal ini disampaikan pengusaha pada Terkelin, di sela-sela pelepasan satu kontainer kol ke Jakarta.

Pengusaha kol, Nuel Sitepu menyatakan, pengusaha kol asal Karo kini kesulitan mendapatkan armada pengangkutan sayuran yang dihasilkan petani Karo. Kalau pun armada tersedia, kata Nuel, tarif penyewaan angkutan itu terbilang mahal dan mesti melalui pihak ketiga, calo.

“Bayangkan Pak Bupati, kalau kami yang mencari dan menyewa armada truk kontainer, sangat sulit mendapatkannya. Harus melalui pihak ke tiga, itulah “calo”, di sinilah kerap dinaikkan ongkos kontainer ini. Jika langsung kepada pemilik kontainer kami bisa bayar sewa satu kontainer sekali jalan Rp17 juta, tapi melalui “calo” kami harus bayar Rp24 juta,” ungkap Nuel.

Dampak dari mahalnya tarif sewa pengangkutan kontainer ini, kata Nuel, menyebabkan pengusaha sayur di Kabupaten Karo sulit bersaing. “Untuk itu, kami minta Bupati Karo segera turun tangan bantu kami. Tertibkan dan carikan solusi agar calo tidak bergentayangan lagi saat kami butuhkan. Berpengaruh kepada nilai jual kol,” kata Nuel.

Diungkapkannya, harga jual kol untuk pasaran di Jakarta untuk satu jaring mencapai Rp65.000 hingga Rp70.000. Dalam tiap pekan, Nuel mengaku memasok hingga 3 kontainer kol ke Jakarta. “Harga ini masih stabil, sedangkan satu jaring bervariasi, ada isi 8-10 buah kol,” kata Nuel.

Bupati Karo Terkelin Brahmana menegaskan akan menindaklanjuti keluhan pengusaha kol mengenai armada pengangkutan sayuran. Dirinya mengaku baru mendengar soal keberadaan calo angkutan barang.

“Kita akan tindaklanjuti dan melibatkan lintas sektoral, lintas stakeholders, begitu juga DPRD karo, serta polisi untuk mengadakan rapat bersama segera. Iya, saya baru dengar ada sekarang calo armada setelah kami diundang pengusaha kol untuk melepas pengirkman kol ke Tangerang, Jakarta. Jelas ini akan berdampak kepada harga jual beli kol bagi petani,” kata Terkelin, usai melepas kontainer kol, Selasa (30/4).

Bupati menyarankan agar asosiasi pengusaha mengirimkan surat kepada Pemkab Karo agar ditindaklanjuti. (deo/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/