32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Daging Ular Phyton Raksasa Itu Dimakan Warga

Ular phyton di Tapsel.
Ular phyton di Tapsel.

TAPSEL, SUMUTPOS.CO – Daging ular phyton sepanjang 8 meter yang ditangkap warga di Dusun Aek Nadenggan, Desa Sihuikhuik, Kecamatan Angkola Selatan, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sabtu (31/5) lalu, akhirnya dimakan warga dan kulitnya disimpan.

Awalnya, warga yang kesal karena ternak mereka banyak yang ditelan si ular, memukuli ular itu hingga mati. Setelah mati, ular dibawa ke tanah lapang dan menggantungkan ular di atas pohon. Setelah itu, ular tersebut pun dikuliti beramai-ramai.

“Kulitnya masih kami simpan, mana tahu ada yang mau membelinya. Dagingnya sebagian sudah dimakan warga,” tutur M Pasaribu (31), seorang warga.

“Kami kira hewan ternak sering hilang karena ada orang yang mencuri. Rupanya ular itu yang memangsa. Kalau dihitung-hitung sudah banyak hewan kami yang hilang, bukan saja hanya ayam, bebek dan angsa, kambing kami pun juga hilang, makanya kami geram dan kami bunuh,” terang Pasaribu.

Menurut Pasaribu, penemuan ular tersebut diketahui oleh seorang warga Maria Boru Lumban Gaol (51), saat hendak mengambil air di pancuran yang tidak jauh dari kediaman mereka.

Rupanya, terang Pasaribu, saat Maria tiba di pancuran itu, alangkah terkejutnya ia melihat ular berada di tepi pancuran tersebut. Takut, warga itu meminta tolong sambil berteriak dan mengatakan tentang keberadaan ular tersebut.

Saat itu, ada warga lain yang juga melintas dan menangkap ular tersebut dibantu oleh beberapa warga sekitar. Pada saat penangkapan, jelasnya lagi, ular tersebut diketahui baru saja memakan hewan ternak milik warga sebab ular tidak melawan. (yza/smg)

Ular phyton di Tapsel.
Ular phyton di Tapsel.

TAPSEL, SUMUTPOS.CO – Daging ular phyton sepanjang 8 meter yang ditangkap warga di Dusun Aek Nadenggan, Desa Sihuikhuik, Kecamatan Angkola Selatan, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sabtu (31/5) lalu, akhirnya dimakan warga dan kulitnya disimpan.

Awalnya, warga yang kesal karena ternak mereka banyak yang ditelan si ular, memukuli ular itu hingga mati. Setelah mati, ular dibawa ke tanah lapang dan menggantungkan ular di atas pohon. Setelah itu, ular tersebut pun dikuliti beramai-ramai.

“Kulitnya masih kami simpan, mana tahu ada yang mau membelinya. Dagingnya sebagian sudah dimakan warga,” tutur M Pasaribu (31), seorang warga.

“Kami kira hewan ternak sering hilang karena ada orang yang mencuri. Rupanya ular itu yang memangsa. Kalau dihitung-hitung sudah banyak hewan kami yang hilang, bukan saja hanya ayam, bebek dan angsa, kambing kami pun juga hilang, makanya kami geram dan kami bunuh,” terang Pasaribu.

Menurut Pasaribu, penemuan ular tersebut diketahui oleh seorang warga Maria Boru Lumban Gaol (51), saat hendak mengambil air di pancuran yang tidak jauh dari kediaman mereka.

Rupanya, terang Pasaribu, saat Maria tiba di pancuran itu, alangkah terkejutnya ia melihat ular berada di tepi pancuran tersebut. Takut, warga itu meminta tolong sambil berteriak dan mengatakan tentang keberadaan ular tersebut.

Saat itu, ada warga lain yang juga melintas dan menangkap ular tersebut dibantu oleh beberapa warga sekitar. Pada saat penangkapan, jelasnya lagi, ular tersebut diketahui baru saja memakan hewan ternak milik warga sebab ular tidak melawan. (yza/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/