29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ngogesa Merasa Dijebak

Ketua Umum DPP Partai Golkar, Setya Novanto (tengah) diapit Tengku Erry Nuradi (kanan) dan Ngogesa Sitepu (kiri).

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya Sumatera Utara (Golkar Sumut), Hanafiah Harahap angkat bicara mengenai munculnya foto Ngogesa Sitepu, Tengku Erry Nuradi bersama Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Setya Novanto (Setnov) sambil berpose jempol atau Paten.

Menurut Hanafiah, foto itu dilakukan sebelum digelarnya rapat pimpinan daerah (Rapimda) DPD Golkar Sumut yang mengeluarkan keputusan untuk menjadikan Ketua DPD Partai Golkar Sumut Ngogesa Sitepu sebagai calon Gubernur Sumut (Cagubsu) priode 2018-2023.

“Ketua NS (Ngogesa Sitepu, Red) pernah bercerita bahwa sudah beberapa kali dihubungi Ketua Umum, Setya Novanto untuk bertemu dengan Tengku Erry, tapi NS selalu menolak,” ujar Hanafiah, Minggu (2/7).

Kata dia, pertemuan ada di foto itu sebenarnya tidak dihendaki oleh Ngogesa. Sebab, Ngogesa tidak ingin nantinya foto bertiga itu dijadikan alat kampanye seakan-akan Golkar sudah mendukung Erry-Ngogesa sebagai Cagubsu dan Cawagubsu.

“Ternyata feeling itu benar adanya. Menjelang Pilgubsu 2018 foto itu muncul dan banyak yang terpengaruh seakan foto itu baru kemarin. Sebenarnya itu foto lama dan tidak bernilai lagi. Jadi NS sudah merasa terjebak dengan munculnya foto itu,”tegasnya.

Lebih jauh Hanafiah menyebut dengan diambilnya formulir pendaftaran bakal Cagubsu di Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) telah menegaskan bahwa Ngogesa Sitepu tidak ingin dijadikan cawagubsu saat pemilihan Gubsu (pilgubsu) 2018 mendatang.

“Kader Golkar jangan mau terprovokasi dengan gambar itu, mari kita amankan hasil rapimda untuk menjadikan Ngogesa Sitepu sebagai Cagubsu,”jelasnya.

Pria berkumis ini mengaku dengan menempatkan Ngogesa Sitepu diberbagai komunitas sebagai cawagubsu merupakan cara amatir dan tidak percaya diri.

“Saya curiga siapapun bisa jadi terpaksa mengklaim kerena telah melakukan langkah nonkonstitusional, ini namanya prilaku jahat dan gak elok menjadi pemimpin,” sindirnya.

Anggota Komisi A DPRD Sumut ini menegaskan bahwa hasil Rapimda DPD Golkar Sumut bersifat mengikat kepada segenap jajaran struktur partai dan seluruh kader, sebab itulah ruhnya partai Golkar.

“Mari kita tunggu perintah dan keputusan DPP Partai Golkar,” imbuhnya.

Seperti diketahui beberapa waktu lalu muncul foto Ketua Umum DPP Partai Golkar, Setya Novanto bersama Ngogesa Sitepu dan Tengku Erry Nuradi. Foto itu muncul seakan menegaskan bahwa Ketua DPD RI itu sudah merestui pencalonan Erry dan Ngogesa di Pilgubsu 2018.(dik/azw)

Ketua Umum DPP Partai Golkar, Setya Novanto (tengah) diapit Tengku Erry Nuradi (kanan) dan Ngogesa Sitepu (kiri).

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya Sumatera Utara (Golkar Sumut), Hanafiah Harahap angkat bicara mengenai munculnya foto Ngogesa Sitepu, Tengku Erry Nuradi bersama Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Setya Novanto (Setnov) sambil berpose jempol atau Paten.

Menurut Hanafiah, foto itu dilakukan sebelum digelarnya rapat pimpinan daerah (Rapimda) DPD Golkar Sumut yang mengeluarkan keputusan untuk menjadikan Ketua DPD Partai Golkar Sumut Ngogesa Sitepu sebagai calon Gubernur Sumut (Cagubsu) priode 2018-2023.

“Ketua NS (Ngogesa Sitepu, Red) pernah bercerita bahwa sudah beberapa kali dihubungi Ketua Umum, Setya Novanto untuk bertemu dengan Tengku Erry, tapi NS selalu menolak,” ujar Hanafiah, Minggu (2/7).

Kata dia, pertemuan ada di foto itu sebenarnya tidak dihendaki oleh Ngogesa. Sebab, Ngogesa tidak ingin nantinya foto bertiga itu dijadikan alat kampanye seakan-akan Golkar sudah mendukung Erry-Ngogesa sebagai Cagubsu dan Cawagubsu.

“Ternyata feeling itu benar adanya. Menjelang Pilgubsu 2018 foto itu muncul dan banyak yang terpengaruh seakan foto itu baru kemarin. Sebenarnya itu foto lama dan tidak bernilai lagi. Jadi NS sudah merasa terjebak dengan munculnya foto itu,”tegasnya.

Lebih jauh Hanafiah menyebut dengan diambilnya formulir pendaftaran bakal Cagubsu di Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) telah menegaskan bahwa Ngogesa Sitepu tidak ingin dijadikan cawagubsu saat pemilihan Gubsu (pilgubsu) 2018 mendatang.

“Kader Golkar jangan mau terprovokasi dengan gambar itu, mari kita amankan hasil rapimda untuk menjadikan Ngogesa Sitepu sebagai Cagubsu,”jelasnya.

Pria berkumis ini mengaku dengan menempatkan Ngogesa Sitepu diberbagai komunitas sebagai cawagubsu merupakan cara amatir dan tidak percaya diri.

“Saya curiga siapapun bisa jadi terpaksa mengklaim kerena telah melakukan langkah nonkonstitusional, ini namanya prilaku jahat dan gak elok menjadi pemimpin,” sindirnya.

Anggota Komisi A DPRD Sumut ini menegaskan bahwa hasil Rapimda DPD Golkar Sumut bersifat mengikat kepada segenap jajaran struktur partai dan seluruh kader, sebab itulah ruhnya partai Golkar.

“Mari kita tunggu perintah dan keputusan DPP Partai Golkar,” imbuhnya.

Seperti diketahui beberapa waktu lalu muncul foto Ketua Umum DPP Partai Golkar, Setya Novanto bersama Ngogesa Sitepu dan Tengku Erry Nuradi. Foto itu muncul seakan menegaskan bahwa Ketua DPD RI itu sudah merestui pencalonan Erry dan Ngogesa di Pilgubsu 2018.(dik/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/